Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bahlil Lahadalia Berita Featured SPBU Spesial

    Ultimatum SPBU Swasta, Bahlil: Tidak Taati Aturan Negara, Tunggu Tanggal Mainnya - Viva

    3 min read

     

    Ultimatum SPBU Swasta, Bahlil: Tidak Taati Aturan Negara, Tunggu Tanggal Mainnya

    Jumat, 19 Desember 2025 - 19:30 WIB
    Oleh :

    Share :

    Jakarta, VIVA – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, memberikan ultimatum ke pengelola SPBU swasta untuk menaati aturan negara, termasuk soal kuota impor bahan bakar minyak (BBM).

    Baca Juga :

    Hal itu diutarakannya usai menggelar Konferensi Pers Kesiapan Sektor ESDM Menghadapi Periode Hari Raya Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026, di kantor Kementerian ESDM, Jakarta.

    “Badan swasta yang mencoba-coba untuk mengatur dan melawan negara, tidak menaati aturan negara, ya tunggu tanggal mainnya,” kata Bahlil, Jumat, 19 Desember 2025.

    Baca Juga :

    Gedung Pertamina

    Photo :

      Hal itu ditegaskan Bahlil terkait penetapan kuota impor BBM bagi badan usaha pengelola SPBU swasta. Dia memastikan, pemerintah sudah menghitung jumlah kuota impor yang akan diberikan kepada SPBU swasta yang tertib dan menaati aturan pemerintah.

      Baca Juga :

      “Kalau yang tidak tertib, belum saya hitung. Nanti saya sampaikan, masih diatur,” ujar Bahlil.

      Ketika ditanya lebih lanjut soal pengelola SPBU swasta mana yang menurutnya tidak menaati aturan, Bahlil pun tak mengungkapkannya secara detil.

      “Kamu kan tahu,” ujarnya kepada awak media.

      Diketahui, sebelumnya Kementerian ESDM bakal memutuskan kuota impor BBM untuk tahun 2026 pada pekan depan, bagi badan usaha pengelola SPBU swasta seperti Shell, BP, Vivo, dan ExxonMobil.

      Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman mengaku, dirinya sudah rapat dengan jajarannya untuk merumuskan opsi-opsi terkait impor BBM untuk SPBU swasta tersebut.

      Nantinya, Laode akan menjabarkan opsi-opsi tersebut kepada Bahlil, yang akan mengambil keputusan untuk menetapkan opsi mana yang diberlakukan dalam impor BBM SPBU swasta pada 2026 mendatang.

      Dimana salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah penambahan kuota impor sebesar 10 persen dari kuota impor pada 2025, sebagaimana yang sudah diberlakukan pemerintah pada 2025 dengan menambah kuota impor sebesar 10 persen dari tahun 2024.

      Namun dalam pelaksanaannya, sejumlah SPBU swasta yakni Shell dan BP, kehabisan kuota impor pada pertengahan Agustus 2025 disusul SPBU Vivo pada Oktober 2025. Kemudian, solusi yang ditawarkan oleh Kementerian ESDM kepada SPBU swasta yang kehabisan kuota impor adalah melakukan kolaborasi antarbisnis dengan Pertamina Patra Niaga.

      Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia
      Komentar
      Additional JS