Sumber :

Sumatera Utara, VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sempat meninjau lokasi terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara. Dalam kunjungannya pada awal pekan ini, Bahlil sempat memberikan keterangan terkait dengan stok bahan bakar minyak.

Seperti diketahui pasca bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada akhir November lalu berdampak pada ketersediaan bahan bakar minyak (BBM). Kelangkaan ini terjadi lantaran akses yang terputus akibat banjir.

Dalam keterangannya di hadapan awak media yang viral di media sosial, Menteri ESDM sempat menanggapi pertanyaan terkait dengan kelangkaan BBM di wilayah Sumatera akibat banjir. Mendapati pertanyaan itu, Bahlil  menegaskan bahwa secara keseluruhan stok BBM di wilayah Sumatra berada dalam kondisi aman. 

”Menyangkut BBM, secara stok di wilayah Sumatera khususnya Sumut (Sumatera Utara) itu cukup,” kata dia dalam video yang diunggah ulang di akun gosip @lambe_turah dikutip Kamis 4 Desember 2025.

Namun pernyataan Bahlil tersebut langsung dibantah oleh salah seorang warga. Mereka mengungkapkan bahwa pasokan BBM di SPBU sudah kosong selama beberapa hari belakangan ini.

“Gak ada cukup pak. Di sini kosong pak. Di Sini sudah lima hari nggak ada BBM pak,” teriak sejumlah warga.

Mendengar hal itu, Bahlil kemudian menjelaskan masalah yang sebenarnya terjadi. Dijelaskannya meski stok secara regional di Sumatera tersedia, namun jalur darat di beberapa kabupaten terputus akibat bencana, sehingga truk BBM tidak dapat masuk ke wilayah-wilayah terdampak bencana.

Bahlil juga menyebut bahwa saat ini pemerintah tengah mencari solusi terbaik agar truk BBM bisa menjangkau wilayah yang terdampak bencana.

”Ntar dulu, tapi untuk di kabupaten ini nggak bisa masuk karena jalannya terputus. Kita sekarang lagi memikirkan untuk memobilisasi untuk masuk. Mobilisasinya ada dua, satu adalah jalan yang tikus berikutnya juga kita memikirkan untuk menggunakan cara lain. Itu untuk mengenai stok,” kata dia.

Tak sampai situ saja, Bahlil juga menyebut bahwa pemerintah telah membebaskan penggunaan barcode pembelian BBM bersubsidi guna memastikan distribusi energi tetap berjalan di wilayah terdampak bencana di Sumatera. Langkah ini diambil untuk mempermudah akses masyarakat terhadap BBM selama masa tanggap darurat bencana hidrometeorologi.

”Tapi sekarang kita lagi membuka agar barcode yang selama ini menjadi sortir bagi SPBU sejak pagi tadi kita sudah buat aturan rekalsasi untuk tidak lagi pakai barcode. Jadi silahkan saja masuk, tapi untuk wilayah khusus aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” kata dia.