Wamen P2MI: PMI Adalah Pejuang yang Kontribusinya Harus Dihargai Negara - Tribunnews
Wamen P2MI: PMI Adalah Pejuang yang Kontribusinya Harus Dihargai Negara - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Peringatan Hari Pekerja Migran Internasional 2025 momentum memperkuat kesadaran PMI adalah pejuang keluarga yang harus dilindungi dan dihargai kontribusinya.
- Hal ini disampaikan Christina usai peringatan Hari Pekerja Migran Internasional 2025 di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Kamis (18/12/2025).
- Lewat momentum ini, pemerintah memberikan semangat agar PMI terus bekerja secara profesional, menjaga nama baik bangsa, tetap jadi penggerak ekonomi keluarga.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani menyatakan peringatan Hari Pekerja Migran Internasional 2025 adalah momentum memperkuat kesadaran bahwa PMI adalah pejuang keluarga yang harus dilindungi, dan dihargai kontribusinya.
Hal ini disampaikan Christina usai peringatan Hari Pekerja Migran Internasional 2025 di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kamis (18/12/2025).
“Lewat momentum ini, pemerintah memberikan semangat agar pekerja migran Indonesia terus bekerja secara profesional, menjaga nama baik bangsa, serta tetap menjadi penggerak ekonomi keluarga dan kontributor ekonomi lokal,” kata Christina.
Dalam peringatan ini, Kementerian P2MI juga melepas 1.035 PMI sektor profesional ke negara penempatan masing - masing seperti Jepang, Taiwan, dan Hong Kong.
Keberangkatan mereka dijadwalkan dimulai awal Januari 2026.
Christina mengatakan pelepasan ini jadi langkah awal dari target pemerintah untuk menempatkan 500 ribu PMI sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Pelepasan hari ini menjadi langkah awal dari rencana penempatan yang lebih besar," katanya.
Sementara dalam kesempatan yang sama, Menteri P2MI Mukhtarudin mengungkap sepanjang tahun 2025, tepatnya hingga 15 Desember 2025, sudah 286.422 PMI yang ditempatkan di negara penempatannya masing - masing. Angka ini lebih tinggi dari target 259.144, atau mencapai 110 persen.
"Berdasarkan data SISKO P2MI 15 Desember 2025, jumlah layanan penempatan pekerja migran Indonesia ada 286.422 layanan penempatan dari target 259.144, sehingga sudah tercapai 110,5 persen," kata Mukhtarudin.
Sementara dari sisi remitansi, total uang dari PMI yang dikirim ke Indonesia sebesar Rp253 triliun pada tahun 2024, dan Rp212 triliun hingga 18 Desember 2025.
Sedangkan dari sisi kredit usaha rakyat (KUR) penempatan PMI, per 30 November 2025 Kementerian P2MI juga secara total telah menyalurkan Rp70,6 miliar untuk 2.382 penerima manfaat.
Bantuan ini diperuntukan bagi pembiayaan kebutuhan biaya pelatihan serta penempatan PMI ke luar negeri. Tujuannya agar PMI bisa bekerja secara aman dan prosedural tanpa terjerat pinjaman online (pinjol).