Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Banjir Bank Dunia Bencana Featured Lintas Peristiwa Spesial Sumatera

    Warning Bank Dunia: Banjir Sumatera Ancaman Serius bagi Ekonomi RI, - SindoNews

    2 min read

     

    Warning Bank Dunia: Banjir Sumatera Ancaman Serius bagi Ekonomi RI

    Rabu, 17 Desember 2025 - 07:42 WIB

    Di Indonesia, ribuan orang meninggal akibat banjir dan longsor di Sumatera. FOTO/EPA
    A
    A
    A
    JAKARTA - Bank Dunia (World Bank) memperingatkan bahwa bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera dapat menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjelang akhir 2025, dan menjadi salah satu faktor risiko penurunan (downside risk) bagi perekonomian nasional.

    Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, David Knight, menyatakan bahwa bencana alam tersebut berpotensi berdampak negatif terhadap aktivitas ekonomi di Indonesia.

    "Terkait risiko yang termasuk downside risk, tentu bencana alam seperti banjir yang terjadi di Sumatera dan juga beberapa lokasi lain akan berdampak negatif terhadap aktivitas ekonomi di Indonesia," ujar dia dalam peluncuran laporan Indonesia Economic Prospects (IEP) di Energy Building, Jakarta, Selasa (16/12/2025).

    Baca Juga: Efek Bencana Sumatera, Ekonom Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 Tertahan 0,32%

    Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual, memperkirakan bencana tersebut akan memperlambat pertumbuhan ekonomi sebesar 0,32 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2025. Penurunan ini terutama disebabkan berkurangnya belanja masyarakat di wilayah terdampak, dengan proyeksi penurunan konsumsi mencapai Rp18,58 triliun.



    Secara regional, konsumsi di Sumatra Utara diproyeksikan turun 22,31 persen atau Rp11,8 triliun, Sumatra Barat turun 25,53 persen atau Rp3,8 triliun, dan Aceh turun 23,92 persen atau Rp2,8 triliun. Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (Celios) bahkan menghitung dampak ekonomi nasional mencapai Rp68,67 triliun.

    Kepala Center of Macroeconomics and Finance Indef, M. Rizal Taufikurahman, menilai bahwa meskipun gangguan ekonomi tersebut bersifat sementara, dampaknya signifikan karena Sumatra menyumbang sekitar 22 persen terhadap PDB nasional. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025 dapat terpangkas dari proyeksi 5 persen menjadi sekitar 4,73 persen.

    Skala Bencana dan Tantangan

    Banjir dan tanah longsor berskala besar terjadi sejak akhir November 2025 di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal mencapai 1.016 orang per 14 Desember 2025, dengan 212 orang masih hilang dan lebih dari 158.000 rumah mengalami kerusakan.

    Baca Juga: Update Bencana Sumatera: 1.053 Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor

    David Knight juga memaparkan tantangan struktural lainnya, termasuk tekanan terhadap konsumsi rumah tangga akibat penurunan upah riil yang rata-rata turun 1,1 persen per tahun sejak 2018. Meski demikian, Bank Dunia tetap memproyeksikan perekonomian Indonesia tumbuh 5 persen pada 2025 dan 2026, ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan investasi.
    (nng)
    Komentar
    Additional JS