Yordania Akui Ikut Gabung AS dalam Membombardir Suriah dengan Target ISIS - SindoNews
2 min read
Yordania Akui Ikut Gabung AS dalam Membombardir Suriah dengan Target ISIS
Minggu, 21 Desember 2025 - 09:05 WIB
Yordania ikut gabung AS dalam membombardir wilayah Suriah dengan target kelompok ISIS. Foto/Wikipedia/Caycee Cook
A
A
A
AMMAN - Militer Yordania mengakui Angkatan Udara-nya ikut serta membombardir target-target ISIS di Suriah selatan sebagai bagian dari operasi Jumat malam yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Amerika menyatakan serangan itu sebagai pembalasan setelah seorang anggota ISIS menembak mati tiga warga AS di Suriah, yang terdiri dari dua tentara dan seorang warga sipil.
Dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Al Arabiya English, Minggu (21/12/2025), militer Yordania mengatakan telah bergabung dalam operasi tersebut. "Untuk mencegah organisasi ekstremis memanfaatkan daerah-daerah tersebut sebagai landasan peluncuran untuk mengancam keamanan negara-negara tetangga Suriah," katanya.
Baca Juga: Trump Marah 2 Tentara AS Dihabisi ISIS di Suriah, Berjanji Akan Balas Dendam
Sebuah lembaga pemantau Suriah mengatakan pada hari Sabtu bahwa setidaknya lima anggota ISIS, termasuk seorang pemimpin sel, tewas dalam serangan AS.
Washington mengatakan seorang penembak tunggal dari kelompok ISIS melakukan serangan 13 Desember di Palmyra—rumah bagi reruntuhan kuno yang terdaftar di UNESCO dan pernah dikuasai oleh kelompok ISIS—yang menewaskan dua tentara AS dan seorang warga sipil AS.
"Sebagai tanggapan, Amerika Serikat menyerang lebih dari 70 target di berbagai lokasi di Suriah tengah dengan jet tempur, helikopter serang, dan artileri,” kata Komando Pusat (CENTCOM) AS dalam sebuah pernyataan.
Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah, mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya lima anggota kelompok Islamic State [ISIS] tewas di provinsi Deir Ezzor, Suriah timur, termasuk pemimpin sel yang bertanggung jawab atas operasi drone di daerah tersebut.
Sebuah sumber keamanan Suriah mengatakan kepada AFP bahwa serangan AS menargetkan sel-sel ISIS di gurun Badia yang luas di Suriah, termasuk di provinsi Homs, Deir Ezzor, dan Raqa, dan tidak termasuk operasi darat.
Sebagian besar target berada di daerah pegunungan yang membentang di utara Palmyra, termasuk menuju Deir Ezzor, kata sumber tersebut, yang meminta agar identitasnya dirahasiakan.
CENTCOM mengatakan, “Operasi tersebut menggunakan lebih dari 100 amunisi presisi yang menargetkan infrastruktur dan lokasi senjata ISIS yang telah diketahui.”
Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah unggahan di Truth Social miliknya, "Amerika Serikat akan memberikan pembalasan yang sangat serius, seperti yang telah saya janjikan, kepada para teroris pembunuh yang bertanggung jawab.”
"Mereka yang menyerang warga Amerika AKAN DIPUKUL LEBIH KERAS DARIPADA YANG PERNAH ANDA ALAMI SEBELUMNYA," imbuh Trump, yang biasa menulis dengan huruf kapital dalam unggahannya.
Dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Al Arabiya English, Minggu (21/12/2025), militer Yordania mengatakan telah bergabung dalam operasi tersebut. "Untuk mencegah organisasi ekstremis memanfaatkan daerah-daerah tersebut sebagai landasan peluncuran untuk mengancam keamanan negara-negara tetangga Suriah," katanya.
Baca Juga: Trump Marah 2 Tentara AS Dihabisi ISIS di Suriah, Berjanji Akan Balas Dendam
Sebuah lembaga pemantau Suriah mengatakan pada hari Sabtu bahwa setidaknya lima anggota ISIS, termasuk seorang pemimpin sel, tewas dalam serangan AS.
Washington mengatakan seorang penembak tunggal dari kelompok ISIS melakukan serangan 13 Desember di Palmyra—rumah bagi reruntuhan kuno yang terdaftar di UNESCO dan pernah dikuasai oleh kelompok ISIS—yang menewaskan dua tentara AS dan seorang warga sipil AS.
"Sebagai tanggapan, Amerika Serikat menyerang lebih dari 70 target di berbagai lokasi di Suriah tengah dengan jet tempur, helikopter serang, dan artileri,” kata Komando Pusat (CENTCOM) AS dalam sebuah pernyataan.
Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah, mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya lima anggota kelompok Islamic State [ISIS] tewas di provinsi Deir Ezzor, Suriah timur, termasuk pemimpin sel yang bertanggung jawab atas operasi drone di daerah tersebut.
Sebuah sumber keamanan Suriah mengatakan kepada AFP bahwa serangan AS menargetkan sel-sel ISIS di gurun Badia yang luas di Suriah, termasuk di provinsi Homs, Deir Ezzor, dan Raqa, dan tidak termasuk operasi darat.
Sebagian besar target berada di daerah pegunungan yang membentang di utara Palmyra, termasuk menuju Deir Ezzor, kata sumber tersebut, yang meminta agar identitasnya dirahasiakan.
CENTCOM mengatakan, “Operasi tersebut menggunakan lebih dari 100 amunisi presisi yang menargetkan infrastruktur dan lokasi senjata ISIS yang telah diketahui.”
Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah unggahan di Truth Social miliknya, "Amerika Serikat akan memberikan pembalasan yang sangat serius, seperti yang telah saya janjikan, kepada para teroris pembunuh yang bertanggung jawab.”
"Mereka yang menyerang warga Amerika AKAN DIPUKUL LEBIH KERAS DARIPADA YANG PERNAH ANDA ALAMI SEBELUMNYA," imbuh Trump, yang biasa menulis dengan huruf kapital dalam unggahannya.
(mas)