July 28, 2025 02:00:32 PM Select Menu

Ads

featured/Featured

Random Posts

Lorem 1

" });

Technology

    Circle Gallery

    See more posts....
    " });

    Shooting

    Racing

      News

        Lorem 4

           

          Pertamax Jadi Rp 12.500! Ini Daftar Harga BBM Pertamina Naik Mulai 1 Juli


          Jakarta 

          -

          Harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi Pertamina naik mulai 1 Juli 2025. Produk BBM nonsubsidi Pertamina yaitu, Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Pertamax Green 95, Pertamina Dex (CN 53), dan Dexlite (CN 51).

          Contohnya di Jabodetabek harga Pertamax naik Rp 400/liter, dari sebelumnya Rp 12.100/liter menjadi Rp 12.500/liter. Begitu pula dengan untuk Pertamax Turbo dan Pertamina Dex yang masing-masing naik Rp 450/liter. Kemudian harga Dexlite naik 580/liter, dari sebelumnya Rp 12.740/liter menjadi Rp 13.320/liter.

          "Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum," tulis Pertamina dalam keterangan dalam website resmi di situs resmi Pertamina, Senin (30/6/2025).

          Daftar Harga BBM Nonsubsidi Pertamina mulai 1 Juli 2025 di seluruh wilayah Indonesia:

          1. Aceh
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

          2. Free Trade Zone (FTZ) Sabang
          Pertamax: Rp 11.800/liter dari sebelumnya Rp 11.400/liter
          Dexlite: Rp 11.460/liter dari sebelumnya Rp 11.920/liter

          3. Sumatera Utara
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.4500/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 14.500/liter

          4. Sumatera Barat
          Pertamax: Rp 13.100/liter dari sebelumnya Rp 12.700/liter
          Pertamax Turbo: Rp 14.100 dari sebelumnya Rp 13.600/liter
          Dexlite: Rp 13.900/liter dari sebelumnya Rp 13.290/liter
          Pertamina Dex: Rp 14.250/liter dari sebelumnya Rp 13.800/liter

          5. Riau
          Pertamax: Rp 13.100/liter dari sebelumnya Rp 12.700/liter
          Pertamax Turbo: Rp 14.100 dari sebelumnya Rp 13.600/liter
          Dexlite: Rp 13.900/liter dari sebelumnya Rp 13.290/liter
          Pertamina Dex: Rp 14.250/liter dari sebelumnya Rp 13.800/liter

          6. Kepulauan Riau
          Pertamax: Rp 13.100/liter dari sebelumnya Rp 12.700/liter
          Pertamax Turbo: Rp 14.100 dari sebelumnya Rp 13.600/liter
          Dexlite: Rp 13.900/liter dari sebelumnya Rp 13.290/liter
          Pertamina Dex: Rp 14.250/liter dari sebelumnya Rp 13.800/liter

          7. Free Trade Zone (FTZ) Batam
          Pertamax: Rp 12.000/liter dari sebelumnya Rp 11.600/liter
          Pertamax Turbo: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.350/liter
          Dexlite: Rp 12.640/liter dari sebelumnya Rp 12.080/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.000/liter dari sebelumnya Rp 12.550/liter

          8. Jambi
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.4500/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 14.500/liter

          9. Bengkulu
          Pertamax: Rp 13.100/liter dari sebelumnya Rp 12.700/liter
          Pertamax Turbo: Rp 14.100 dari sebelumnya Rp 13.600/liter
          Dexlite: Rp 13.900/liter dari sebelumnya Rp 13.290/liter
          Pertamina Dex: Rp 14.250/liter dari sebelumnya Rp 13.800/liter

          10. Sumatera Selatan
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.4500/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 14.500/liter

          11. Bangka Belitung
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.4500/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 14.500/liter

          12. Lampung

          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.4500/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 14.500/liter

          13. DKI Jakarta
          Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter
          Pertamax Green 95: Rp 13.250/liter dari sebelumnya Rp 12.800/liter
          Dexlite: Rp 13.320/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

          14. Banten
          Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter
          Pertamax Green 95: Rp 13.250/liter dari sebelumnya Rp 12.800/liter
          Dexlite: Rp 13.320/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

          15. Jawa Barat
          Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter
          Pertamax Green 95: Rp 13.250/liter dari sebelumnya Rp 12.800/liter
          Dexlite: Rp 13.320/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

          16. Jawa Tengah
          Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter
          Pertamax Green 95: Rp 13.250/liter dari sebelumnya Rp 12.800/liter
          Dexlite: Rp 13.320/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

          17. DI Yogyakarta
          Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter
          Pertamax Green 95: Rp 13.250/liter dari sebelumnya Rp 12.800/liter
          Dexlite: Rp 13.320/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

          18. Jawa Timur
          Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter
          Pertamax Green 95: Rp 13.250/liter dari sebelumnya Rp 12.800/liter
          Dexlite: Rp 13.320/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

          19. Bali
          Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter
          Dexlite: Rp 13.320/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

          20. Nusa Tenggara Barat
          Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter
          Dexlite: Rp 13.320/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

          21. Nusa Tenggara Timur
          Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter
          Dexlite: Rp 13.320/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter
          Solar Non Subsidi: Rp 13.220/liter dari sebelumnya, Rp 12.640/liter

          22. Kalimantan Selatan
          Pertamax: Rp 13.100/liter dari sebelumnya Rp 12.700/liter
          Pertamax Turbo: Rp 14.100/liter dari sebelumnya Rp 13.600/liter
          Dexlite: Rp 13.900/liter dari sebelumya Rp 13.290/liter
          Pertamina Dex: Rp 14.250/liter dari sebelumnya Rp 13.800/liter

          23. Kalimantan Timur
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

          24. Kalimantan Utara
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

          25. Kalimantan Barat
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

          26. Kalimantan Tengah
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

          27. Sulawesi Utara
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

          28. Gorontalo
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

          29. Sulawesi Tengah
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

          30. Sulawesi Tenggara
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

          31. Sulawesi Selatan
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

          32. Sulawesi Barat
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

          33. Maluku
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter

          34. Maluku Utara
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter

          35. Papua
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter

          36. Papua Barat
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

          37. Papua Selatan
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter

          38. Papua Pegunungan
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter

          39. Papua Tengah
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter

          40. Papua Barat Daya
          Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter
          Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter
          Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

          (igo/hns)

          - - - -

           

          Pertamina Didapuk Sebagai Pembina UMKM Paling Berdedikasi di UMKM BUMN Award 2025 | Halaman Lengkap

          logo-apps-sindo

          Makin mudah baca berita nasional dan internasional.

          Kamis, 26 Juni 2025 - 21:01 WIB

          Pertamina Didapuk Sebagai...

          PT Pertamina (Persero) meraih penghargaan sebagai Pembina UMKM Paling Berdedikasi dalam ajang UMKM BUMN Award 2025. FOTO/dok.SindoNews

          JAKARTA 

          - PT Pertamina (Persero) meraih penghargaan sebagai Pembina UMKM Paling Berdedikasi dalam ajang UMKM BUMN Award 2025. Sebanyak 4 UMKM binaan Pertamina yang merupakan pemenang Pertapreneur Aggregator 2024 turut meraih prestasi di ajang yangg pertama kali diselenggarakan ini.

          Keempat UMKM tersebut adalah Muria Batik Kudus, Putra Abadi, NANAS~QU SSS FOOD, dan KAINNESIA. Kiprah mereka dinilai mencerminkan keberhasilan pola pembinaan UMK berjenjang yang telah dijalankan Pertamina dari tingkat lokal hingga internasional.

          UMKM tersebut meraih penghargaan dalam berbagai sektor. Muria Batik Kudus, yang konsisten menjaga kekayaan budaya lokal melalui pemberdayaan disabilitas, inovasi motif dan teknik perwarnaan berbasis bahan-bahan alami, berhasil memperoleh predikat "Gold" untuk kategori "Best Performance Fashion Sector". Lalu, NANAS~QU SSS FOOD, yang dikenal karena inovasi produk olahan nanas tanpa bahan pengawet, meraih predikat "Gold" untuk sektor "Food & Beverage".

          Baca Juga: Pertamina Mandalika Racing Series 2025: Komitmen Dukung Pembalap Muda Indonesia

          Sementara, Putra Abadi, produk kopi khas Pagaralam Sumatera Selatan, juga meraih predikat "Bronze" untuk sektor yang sama. Sedang KAINNESIA melalui inisiatif Swantara – Sekolah Wastra Nusantara, berhasil meraih predikat "Gold" dalam sektor "Education & Training" berkat kontribusinya dalam pelestarian wastra nusantara melalui regenerasi penenun muda dan edukasi wastra tenun kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

          Kontribusi Pertamina dalam membina UMKM dinilai sebagai bentuk nyata sinergi antara dunia usaha dan visi pemerintah dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berdaya saing. Capaian ini juga dinilai sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta mengembangkan industri kreatif nasional.

          Vice President CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero) Rudi Ariffianto menyampaikan bahwa penghargaan ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendampingi UMKM secara konsisten dan terukur. Keberhasilan para mitra binaan ini menurutnya merupakan hasil dari proses kurasi, pembinaan, hingga agregasi pasar yang dilakukan secara berkesinambungan melalui berbagai program unggulan Pertamina.

          Baca Juga: Mendag Pastikan Takaran LPG 3 Kg Lebih Akurat dengan Sistem BDKT

          Ia juga menyampaikan, pengembangan UMKM tidak hanya ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga diarahkan agar pelaku usaha kecil mampu masuk ke rantai pasok industri nasional dan global. Menurutnya, peran BUMN seperti Pertamina adalah menjadi katalisator agar UMKM dapat tumbuh secara mandiri, inovatif, dan berkelanjutan.

          "Melalui penghargaan ini, Pertamina dinilai telah memperkuat perannya sebagai mitra strategis dalam pembangunan ekonomi kerakyatan yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis potensi lokal," tegas Rudi.

          (nng)

          Iklan - Scroll untuk melanjutkan

          Iklan - Scroll untuk melanjutkan

          wa-channel

          Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

          Follow

          Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,

          Klik Disini 

          untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

          Infografis

          Biaya Kuliah Kedokteran...

          Biaya Kuliah Kedokteran di UI, UGM, Unpad, dan Unair di SNBT 2025

          - - - - -

           Dunia Internasional, Konflik Timur tengah

          Pertamina Pastikan Stok BBM Aman Meski Iran Ancam Tutup Selat Hormuz

          Pertamina menegaskan stok BBM dan minyak mentah nasional tetap aman di tengah meningkatnya ketegangan Iran-Israel dan ancaman penutupan Selat Hormuz yang menjadi jalur vital distribusi energi global.

          oleh Arthur Gideon Diperbarui 23 Jun 2025, 11:26 WIB
          FOTO: Antrean Kendaraan di SPBU Jelang Kenaikan Harga Pertamax

          FOTO: Antrean Kendaraan di SPBU Jelang Kenaikan Harga Pertamax
          Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) ke dalam kendaraan di sebuah SPBU di Jakarta, Kamis (31/3/2022). PT Pertamina (Persero) akan memberlakukan tarif baru BBM jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 pada 1 April 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
          ... Selengkapnya

          Advertisement

          Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri masih dalam kondisi aman, meskipun situasi geopolitik global tengah memanas akibat konflik antara Iran dan Israel.

          “Untuk stok (BBM) saat ini aman,” ujar Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, dikutip dari Antara, Senin (23/6/2025).

          BACA JUGA:

          Pernyataan tersebut merespons ketegangan terbaru di kawasan Timur Tengah, menyusul disetujuinya usulan Parlemen Iran untuk menutup Selat Hormuz sebagai respons atas keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik.

          Advertisement

          Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, juga menegaskan bahwa stok minyak mentah di Indonesia tetap dalam kondisi stabil. Meski demikian, ia mengakui bahwa penutupan Selat Hormuz akan berpengaruh terhadap jalur distribusi minyak global, mengingat sekitar 20 persen pengapalan minyak dunia melintasi selat strategis tersebut.

          "Pertamina telah menyiapkan rute alternatif untuk pengadaan minyak mentah, seperti dari Oman dan India. Saat ini kami sedang menghitung ulang dampak biaya operasional akibat perubahan rute tersebut," kata Fadjar.

          Parlemen Iran Sepakat Tutup Selat Hormuz Pasca Serangan Amerika?

          Selat Hormuz Memanas
          Trump mengatakan USS Boxer mengambil tindakan setelah drone itu berada dalam jarak 1.000 yard. (Craig Z Rodarte / AFP)

          Sebelumnya, anggota senior parlemen Iran Esmaeil Kowsari mengatakan pada Minggu (23/6/2025) bahwa parlemen Iran telah sepakat menutup Selat Hormuz, jalur utama perdagangan energi global, sebagai respons terhadap serangan Amerika Serikat (AS) dan sikap diam komunitas internasional.

          Kowsari merupakan anggota komite parlemen urusan keamanan nasional dan kebijakan luar negeri.

          "Parlemen telah sampai pada kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup, namun keputusan akhir berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi," kata Kowsari seperti dikutip kantor berita Iran, Press TV.

          Selat Hormuz, yang terletak di mulut Teluk Persia, merupakan salah satu titik sempit (chokepoint) paling krusial dalam perdagangan global, dengan sekitar 20 persen pasokan minyak dunia melewatinya.

          Menurut berbagai perkiraan, sekitar 20 persen pasokan minyak dunia atau sekitar 17 hingga 18 juta barel per hari melewati Selat Hormuz, menjadikannya sangat penting bagi energi global.

          Selat yang sempit ini juga menjadi jalur transit utama bagi gas alam cair (LNG), terutama dari Qatar, yang merupakan salah satu eksportir LNG terbesar di dunia.

          Selat Hormuz adalah satu-satunya jalur laut yang menghubungkan Teluk Persia ke laut lepas dan menjadi rumah bagi negara-negara penghasil minyak utama seperti Iran, Arab Saudi, Irak, Kuwait, dan Uni Emirat Arab. 

          Advertisement

          Imbas Penutupan Selat Hormuz

          Para pakar telah lama memperingatkan bahwa gangguan atau penutupan Selat Hormuz dapat menyebabkan lonjakan harga minyak dunia secara drastis dan mengganggu keamanan energi global.

          Sebelum AS melancarkan agresi terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu pagi, para ahli telah memperingatkan tentang kemungkinan meluasnya perang yang sedang berlangsung ke wilayah laut.

          Berbicara kepada Press TV pekan lalu, para pakar strategi mengatakan bahwa intervensi langsung militer AS akan sangat merugikan bagi AS dan pemerintahan Donald Trump, terutama jika Selat Hormuz ditutup.

          Mereka memperingatkan bahwa sebagian besar perusahaan multinasional di seluruh dunia akan berhenti beroperasi hanya dalam hitungan hari karena pasokan energi yang mereka butuhkan akan habis.

          Menurut beberapa proyeksi, harga minyak diperkirakan akan melonjak hingga 80 persen hanya dalam minggu pertama jika Selat Hormuz ditutup karena jalur alternatif akan menimbulkan biaya yang sangat tinggi.

          - - - -

           

          Rusia Bakal Bangun Kilang Minyak Bareng Pertamina di Jawa Timur | kumparan

          Rusia akan membantu proyek pembangunan kilang minyak di Jawa Timur. Presiden Rusia Vladimir Putin, menjelaskan kerja sama itu akan dilaksanakan bersama, antara Rosneft dengan Pertamina. Roseft merupakan perusahaan energi terintegrasi yang bermarkas di Moscow, Rusia.

          “Perusahaan Rosneft dan perusahaan Pertamina melaksanakan proyek bersama membangun kilang minyak dan kompleks Petrokimia,” ujar Putin usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Konstantinovaky, St Petersburg, Rusia pada Kamis (19/6).

          Selain kerja sama dalam proyek pembangunan kilang minyak, Rusia juga akan membantu dari sisi infrastruktur untuk memaksimalkan potensi peningkatan produksi minyak dalam negeri.

          Putin juga membuka peluang melakukan impor produksi peternakan ke Indonesia. “Pada bulan April 2025, kami menandatangani memo saling pengertian di infrastruktur halal dan dokumen ini membuka peluang baru untuk ekspor produksi peternakan ke Indonesia,” ujar Putin.

          - -

           

          Kilang Minyak Anak Riza Chalid di Merak Disita Kejagung akan Dikelola Pertamina - Merdeka

          Kejagung sendiri telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero).

          Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita sebuah kilang minyak milik PT Orbit Terminal Merak (OTM) terkait kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018 sampai dengan 2023.

          Tak ingin distribusi BBM terganggu, Kejaksaan Agung menggandeng PT Pertamina Patra Niaga untuk mengambil alih pengelolaan dan operasional.

          “Selama proses penegakan hukum, pengoperasian OTM kami serahkan kepada PT Pertamina Patra Niaga," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar dalam keterangannya, Senin (16/6).

          Harli menjelaskan, OTM punya peranan penting menjaga pasokan BBM di Pulau Jawa, sebagian Sumatera, dan Kalimantan bagian barat.

          “Maka keberlangsungan operasi kegiatan dan seluruh fungsi OTM ini harus tetap berjalan," ucap dia.

          Proses Penyitaan

          Dari proses penyitaan tersebut, Kejaksaan Agung menyegel dua bidang tanah seluas total 222.615 meter persegi, infrastruktur tangki raksasa yang mampu menampung 22.400 kiloliter, 21 tangki penyimpanan dengan ukuran bervariasi, 2 dermaga untuk kapal tanker dan LNG, hingga satu SPBU.

          Kejagung sendiri telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero). Enam di antaranya yang disebut tergabung dalam grup WA Orang-Orang Senang, hanya berasal dari anak perusahaan.

          Mereka adalah Riva Siahaan selaku Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga, Sani Dinar Saifuddin selaku Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional, dan Yoki Firnandi selaku Direktur PT Pertamina Internasional Shipping.

          Kemudian Agus Purwono selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional, Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, serta Edward Corne selaku VP trading operation PT Pertamina Patra Niaga.

          Sementara tersangka dari pihak swasta yang tidak masuk dalam grup WA tersebut adalah Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa, Dimas Werhaspati selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, dan Gading Ramadan Joede selaku Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus PT Orbit Terminal Merak.

          Diketahui, kerugian negara dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018-2023 itu mencapai Rp193,7 triliun. Sebanyak sembilan orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, terdiri dari enam pejabat anak perusahaan Pertamina dan tiga dari pihak swasta.

          Dalam perkembangan penyidikannya, Kejagung menemukan fakta-fakta baru, termasuk peran para tersangka dalam kasus korupsi ini.

          Artikel ini ditulis oleh
          Pakar Hukum Identifikasi Pihak Lain yang Harus Bertanggung Jawab dalam Korupsi Pertamina, Siapa?

          Zico Junius mengatakan, pertanggungjawaban hukum atas kebijakan energi dan impor minyak mentah seharusnya kepada pejabat yang memiliki otoritas pada masa itu.

          Kejagung Geledah Depo Pertamina di Jakut, Sita 17 Boks Dokumen Kasus Korupsi Minyak Mentah

          Dari penggeledahan tersebut, penyidik Kejagung menyita sejumlah dokumen yang saat ini tengah diteliti.

          Para Tersangka Kasus Korupsi Pertamina Punya Grup WA 'Orang-Orang Senang'? Ini Jawaban Kejagung

          Kejagung sendiri telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero)

          Eks Dirjen Migas ESDM Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi Minyak Mentah

          "Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan," tutur Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar.

          Daftar 9 Mafia Minyak Biang Kerok Gaduh Pertamax Oplosan, Berikut Peran Lengkapnya

          Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap 9 tersangka kasus korupsi tata Kelola minyak mentah tahun 2018-2023.

          VIDEO: Kejagung Obok-Obok Rumah 'Raja Minyak' Riza Chalid Terkait Korupsi BBM Sita Uang Ribuan Dolar

          Saat penggeledahan disita uang tunai Rp833 juta dan 1.500 USD, kemudian ada 2 CPU dan 86 bundel dokumen

          VIDEO: Modus Licik Korupsi Pertamina Patra Niaga Diungkap Kejagung, Beli Pertalite 'Dioplos' Jadi Pertamax

          Kejaksaan Agung menetapkan Dirut PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan sebagai tersangka korupsi tata kelola minyak mentah

          Geledah Rumah Riza Chalid, Kejagung Sita Rp833 Juta Hingga Dokumen

          Penggeledahan tersebut dilaksanakandi kediaman Reza di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan lantai 20 di Plaza Asia.

          FOTO: Tampang Para Tersangka Kasus Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Bikin Negara Rugi Rp193,7 Triliun

          Kejagung mengusut korupsi minyak mentah yang melibatkan sejumlah pejabat Pertamina. Sejumlah temuan didapat, salah satunya mengoplos Pertalite menjadi Pertamax.

          Kejagung Periksa Pejabat Ditjen Migas Terkait Kasus Korupsi Minyak Mentah

          Sebelumnya, penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) menggeledah rumah 'saudagar minyak' Mohammad Riza Chalid alias Reza Chalid.

          Kejagung Geledah Rumah ‘Saudagar Minyak’ Riza Chalid, Ini Kasusnya

          Penggeledahan dilakukan di kediaman Reza di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan Gedung Plaza Asia lantai 20.

          Susunan Pemain Real Madrid Lawan Al Hilal di Piala Dunia Antarklub 2025 Terungkap, Laga Perdana Trent?

          Kabarnya, rencana susunan pemain utama Real Madrid untuk pertandingan melawan Al Hilal bocor, termasuk kemungkinan Trent Alexander-Arnold bermain sejak awal.

          Melihat Konsep Rumah Subsidi di Berbagai Negara

          Subsidi untuk sebuah hunian juga dilakukan oleh sejumlah negara terhadap warganya yang masih berpenghasilan rendah.

          Bukan Presiden Prabowo Subianto, Ini Sosok Pejabat Negara yang Jadi Saksi Nikah Al Ghazali dan Alyssa Daguise

          Al Ghazali dan Alyssa Daguise melangsungkan akad nikah di Hotel St. Regis yang terletak di Jakarta Selatan pada Senin 16 Juni 2025.

          Saat Rumah Subsidi Negara Layaknya Sebuah Kamar Kos

          Pemerintah mengklaim bahwa desain dan ukuran rumah subsidi tersebut masih sebatas rencana.

          Riset Global di Unpad Ungkap Potensi Produk Pengurangan Risiko Rokok

          Salah satu fokus utama dalam penelitian CoEHAR adalah mengevaluasi perubahan kondisi kesehatan mulut pada perokok.

          - -

           

          Pertamina Proyeksi Kinerja di 2025 Melandai, Ini Penyebabnya - Bagian all

          Perseroan memproyeksi pada 2025 kinerja keuangan perseroan masih menghadapi sejumlah tantangan.

          Pertamina Proyeksi Kinerja di 2025 Melandai, Ini Penyebabnya (FOTO:iNews Media Group)

          Pertamina Proyeksi Kinerja di 2025 Melandai, Ini Penyebabnya (FOTO:iNews Media Group)

          IDXChannel - Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini memproyeksi pada 2025 kinerja keuangan perseroan masih menghadapi sejumlah tantangan. Bahkan diperkirakan kinerja pada 2025 tidak lebih baik dari 2024.

          Emma menjelaskan pada 2025 akan menghadapi sejumlah tantangan karena perburukkan seluruh parameter bisnis. Baik dari sisi minyak mentah brent (brent crude), maupun harga minyak mentah (crude price) diperkirakan melandai di 2025.

          "Mungkin kalau dilihat dari seluruh parameter 2025 dari seluruh parameter di global, 2025 dibandingkan 2024 terjadi perburukkan dari seluruh parameter, baik itu brent, crude price, mobs semuanya melandai di 2025 jadi kita prediksikan bahwa akan terjadi pelandaian dibandingkan 2024," ujarnya dalam konferensi capaian kinerja Pertamina 2024 di Jakarta, Jumat (14/6/2025).

          Emma melihat potensi tren pelemahan harga minyak dunia akan berlanjut di 2025. Belum lagi bisnis upstream atau hulu Pertamina juga tengah mengalami tekanan, yang turut berkontribusi pada gelapnya kinerja perseroan di 2025.

          "Namun, kita lihat bahwa ini terhindarkan dari sisi ICP (Indonesian crude price), kalau kita lihat dari posisi year to date saja sekarang di level sudah di USD70 dan saat ini Mei itu levelnya sudah di USD62," lanjutnya.

          Emma menambahkan pelemahan harga minyak tersebut akan menyeret dampak terhadap kinerja investasi di sisi hulu migas atau upstream jika tidak disikapi dengan regulasi yang baik. Terutama dalam menyikapi volatilitas dari harga minyak mentah sehingga tidak menghambat produksi dan lifting.

          "Ini yang harus kita mitigasi betul, jadi kalau kita lihat ini di samping investasi akan menjadi terhambat kalau tidak disikapi dengan regulasi yang harus ada breakthrough secara fundamental. Kita akan koordinasikan betul dengan pemerintah, bagaimana penyikapan dari volatility crude price ini sehingga tidak menghambat dari sisi produksi dan lifting," kata Emma.

          "Ke depan kita akan sikapi betul bagaimana reform regulatory framework dari sisi upstream dan oil and gas, sektor ini yang harus kita sikapi betul untuk tidak menghambat percepatan dan target pemerintah 1 juta barrel di 2028 ini ke depan," kata dia.

          Jika menilik laporan keuangan Pertamina, laba bersih perseroan pada 2024 merosot sekitar 29 persen jika dibandingkan dengan 2023. Pada 2023 laba bersih perseroan USD4,44 miliar atau setara Rp72,34 triliun, sedangkan pada 2024 turun menjadi USD3,13 miliar atau setara Rp49,54 triliun.

          Sedangkan jika melihat kontribusi penerimaan negara, PT Pertamina memang mengalami peningkatan sekitar 11 persen pada 2024 jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023 perseroan menyumbang Rp360,8 triliun ke kas negara, sedang di 2024 naik menjadi Rp401,8 triliun.

          Akan tetapi peningkatan setoran ke kas negara pada 2024 ini didominasi oleh naiknya setoran dari sisi pajak. Sedangkan setoran dividen, atau PNBP justru mengalami penurunan.

          Setoran pajak 2023 Pertamina Rp224,5 triliun, 2024 naik menjadi Rp275,7 triliun. Sedangkan dari sisi dividen, pada 2023 Pertamina menyumbang Rp14 triliun, tahun 2024 turun menjadi Rp9,4 triliun. Adapun setoran PNBP perseroan tahun 2023 Rp122,2 triliun, tahun 2024 turun menjadi Rp116,7 triliun.

          "Memang kalau kita lihat year on year 2025 dan 2024 memang sudah terjadi perburukan, nah namun demikian kita coba mitigasi dan strategize ini yang kita akan coba di second half," kata Emma.

          (kunth fahmar sandy)

          -