Langsung ke konten utama

Presiden Suriah Assad Akui Ada Milisi Negaranya di Perang Armenia-Azerbaijan - kompas

Presiden Suriah Assad Akui Ada Milisi Negaranya di Perang Armenia-Azerbaijan - kompas

AFP/SANA
AFP/SANA

DAMASKUS, KOMPAS.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan, dia membenarkan ada milisi negaranya yang terjun dalam perang Armenia melawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.

"Damaskus bisa mengonfirmasinya," jelas Assad dalam wawancara dengan media Rusia RIA, merespons tudingan Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Sebelumnya pada pekan lalu, Macron menerangkan dia mendapat informasi bahwa ada milisi Suriah yang datang melalui kota Turki Gaziantep.

Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia, Presiden Suriah Tuding Erdogan Pemicu Utamanya

"Kami mendapatkan informasi bahwa ada anggota dari grup jihadis yang transit melalui Gaziantep ke medan tempur di Nagorno-Karabakh," ulasnya di Brussels, Belgia.

Armenia sebelumnya sudah menuding Ankara telah mengirimkan tentara bayaran untuk mendukung Azerbaijan, yang notabene sekutunya di Kaukasus Selatan.

Kelompok pemantau asal Inggris Observasi untuk HAM Suriah menerangkan, Turki sudah memberangkatkan sekitar 300 milisi dari kawasan utara.

Ankara sendiri sebenarnya sudah menyatakan bakal mendukung Baku dengan segala cara. Namun sejauh ini mereka menyanggah sudah bertanggung jawab.

Dilansir Reuters Selasa (6/10/2020), Bashar al-Assad menuturkan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan adalah pihak yang paling bertanggung jawab.

"Dia adalah penghasut utama dan pembuat konflik baru-baru ini yang terjadi di Nagorno-Karabakh antara Azerbaijan dan Armenia," kata dia.

Meski begitu, Presiden Suriah sejak 2000 tersebut tidak memberikan bukti atas klaimnya, dengan Turki juga tidak memberikan respons.

Perang pecah pada 27 September di wilayah yang diakui milik Baku secara internasional, namun dikendalikan oleh etnis Armenia.

Terdapat kekhawatiran konflik meluas dan mengerek Turki, yang merupakan sekutu Azerbaijan, dengan Rusia yang punya pakta pertahanan dengan Yerevan.

Lebih dari 250 orang dilaporkan tewas, dalam konflik yang menggunakan berbagai senjata berat seperti artileri, tank, hingga drone.

Kedua kubu saling menuding tidak hanya pihak yang memulai peperangan. Namun juga sudah membombardir kota yang membunuh warga sipil.

Baca juga: Di Tengah Kecamuk Perang Azerbaijan-Armenia, Menlu Turki Akan Kunjungi Baku

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya