Adobe Flash Ada di 98 Persen PC Sedunia pada 2005, Kini Wajib Dihapus - Kompas
7 min read
Adobe Flash Ada di 98 Persen PC Sedunia pada 2005, Kini Wajib Dihapus - Kompas.com
KOMPAS.com - Pada Juni lalu, Adobe mengonfirmasi bahwa software (plug-in) yang dahulu biasa digunakan untuk menjalankan aneka animasi interaktif di internet,Flash Player, bakal disetop dukungannya pada 31 Desember 2020.
Kini, Adobe mengumumkan bahwa perusahaan bakal memblokir seluruh konten yang berjalan menggunakan Flash Player pada Januari 2021 mendatang.
Hal tersebut tak lain bertujuan untuk melindungi pengguna dari beragam ancaman peretasan yang memanfaatkan plug-in yang "lahir" pada tahun 1996 itu.
"Adobe bakal memblokir seluruh konten yang berjalan menggunakan Flash Player mulai 12 Januari 2021," ujar pihak Adobe, dikutip KompasTekno dari Adobe.com, Minggu (13/12/2020).
Pihak Adobe menyarankan pengguna yang masih memasang Flash Player di komputer mereka untuk segera menghapusnya, baik dari sistem maupun dari peramban (browser), atas alasan keamanan.
Untuk menghapus Flash Player secara manual dari komputer, silakan simak langkah-langkahnya lewat dua tautan berikut bagi pengguna Windows dan Mac OS.
Mengapa harus dihapus?
Selain alasan keamanan, ada beberapa faktor yang mengharuskan pengguna menghilangkan Flash Player dari sistem komputer mereka.
Pertama-tama, plug-in tersebut tidak akan bisa dijalankan lagi dan bisa dibilang hanya akan bikin penuh media penyimpanan komputer saja setelah tanggal 12 Januari nanti.
Selain itu, pengguna sejatinya juga tidak bisa memaksakan diri untuk memakai Flash Player, seperti bermain aneka game browser yang menggunakan plug-intersebut, lantaran aksesnya telah diblokir.
Sebagai alternatif, pengguna bisa memainkan game Flash favorit mereka di smartphone masing-masing, dengan syarat pengembangnya memang sudah merilis versi Android atau iOS dari game tersebut.
Pengguna sebenarnya masih bisa memasang Flash Player di komputer mereka dengan memasang versi lawas yang biasa tersedia di berbagai situs pihak ketiga.
Namun, hal ini memang tidak dianjurkan lantaran sarat akan beragam celah keamanan membahayakan.
Dulu populer, sekarang tergantikan
Sebagai informasi, Flash Player diciptakan lebih dari 20 tahun lalu, tepatnya 1 Januari 1996 oleh perusahaan software bernama FutureWave Macromedia.
Kala itu, plug-in ini memang merupakan pilihan utama bagi developer web untuk membuat aneka konten multimedia, mulai dari game, videoplayer, hingga aplikasi yang bisa berjalan di berbagai peramban (browser).
Ketika Adobe mengakuisisi Flash dari Macromedia pada 2005, Flash dikabarkan telah terpasang di 98 persen PC yang terkoneksi ke internet.
Popularitas Flash mulai menurun saat Apple memutuskan untuk tidak mendukung platform tersebut pada iPhone. Flash sendiri memang tak populer di platform mobilelantaran plug-in ini konon bisa bikin baterai cepat habis.
Selain itu, Flash Player juga kerap mengandung celah keamanan berbahaya yang bisa dimanfaatkan oleh hackeruntuk menyerang komputer.
Kini, Flash tampaknya sudah mulai tergantikan oleh standar terbuka HTML5, WebGL, dan WebAssembly yang makin berkembang.
Adobe sendiri mengumumkan rencana mempensiunkan Flash sejak tiga tahun lalu supaya para developer, desainer, serta pelaku bisnis web lain punya cukup waktu unntuk bermigrasi dari Flash ke standar lain yang lebih aman dan mumpuni.
Kisah Seorang Lulusan SMK Dibayar Rp 90 Juta untuk Proyek Adobe
00:00/00:00
slide 1 to 3 of 8
slide 1 to 3 of 8
slide 1 to 3 of 8
slide 1 to 3 of 8
slide 1 to 3 of 8
02:24
Kisah Seorang Lulusan SMK Dibayar Rp 90 Juta untuk Proyek Adobe
03:20
Pemerintah Kesulitan Blokir Video Syur yang Viral
04:13
Lawan Kotak Kosong, Putra Pramono Anung, Hanindhito Optimis Dapat Suara 85 Persen
03:11
Wallpaper Chat di WhatsApp Bisa Dibikin Beda Tiap Kontak
06:42
Unboxing Samsung Galaxy A12, Harga Rp 2,5 Juta
01:44
Cara Menghubungkan Laptop ke TV Menggunakan HDMI
29:39
AntarMuka #6: Review 2020 - Kalau Aja Tahu "Spesifikasinya" Lebih Dulu
02:30
4 Alasan Orang Amerika Jarang Pakai WhatsApp
Rekomendasi
Powered by

KOMPAS.com - Pada Juni lalu, Adobe mengonfirmasi bahwa software (plug-in) yang dahulu biasa digunakan untuk menjalankan aneka animasi interaktif di internet,Flash Player, bakal disetop dukungannya pada 31 Desember 2020.Kini, Adobe mengumumkan bahwa perusahaan bakal memblokir seluruh konten yang berjalan menggunakan Flash Player pada Januari 2021 mendatang.
Hal tersebut tak lain bertujuan untuk melindungi pengguna dari beragam ancaman peretasan yang memanfaatkan plug-in yang "lahir" pada tahun 1996 itu.
"Adobe bakal memblokir seluruh konten yang berjalan menggunakan Flash Player mulai 12 Januari 2021," ujar pihak Adobe, dikutip KompasTekno dari Adobe.com, Minggu (13/12/2020).
Pihak Adobe menyarankan pengguna yang masih memasang Flash Player di komputer mereka untuk segera menghapusnya, baik dari sistem maupun dari peramban (browser), atas alasan keamanan.
Untuk menghapus Flash Player secara manual dari komputer, silakan simak langkah-langkahnya lewat dua tautan berikut bagi pengguna Windows dan Mac OS.
Mengapa harus dihapus?
Selain alasan keamanan, ada beberapa faktor yang mengharuskan pengguna menghilangkan Flash Player dari sistem komputer mereka.
Pertama-tama, plug-in tersebut tidak akan bisa dijalankan lagi dan bisa dibilang hanya akan bikin penuh media penyimpanan komputer saja setelah tanggal 12 Januari nanti.
Selain itu, pengguna sejatinya juga tidak bisa memaksakan diri untuk memakai Flash Player, seperti bermain aneka game browser yang menggunakan plug-intersebut, lantaran aksesnya telah diblokir.
Sebagai alternatif, pengguna bisa memainkan game Flash favorit mereka di smartphone masing-masing, dengan syarat pengembangnya memang sudah merilis versi Android atau iOS dari game tersebut.
Pengguna sebenarnya masih bisa memasang Flash Player di komputer mereka dengan memasang versi lawas yang biasa tersedia di berbagai situs pihak ketiga.
Namun, hal ini memang tidak dianjurkan lantaran sarat akan beragam celah keamanan membahayakan.
Dulu populer, sekarang tergantikan
Sebagai informasi, Flash Player diciptakan lebih dari 20 tahun lalu, tepatnya 1 Januari 1996 oleh perusahaan software bernama FutureWave Macromedia.
Kala itu, plug-in ini memang merupakan pilihan utama bagi developer web untuk membuat aneka konten multimedia, mulai dari game, videoplayer, hingga aplikasi yang bisa berjalan di berbagai peramban (browser).
Ketika Adobe mengakuisisi Flash dari Macromedia pada 2005, Flash dikabarkan telah terpasang di 98 persen PC yang terkoneksi ke internet.
Popularitas Flash mulai menurun saat Apple memutuskan untuk tidak mendukung platform tersebut pada iPhone. Flash sendiri memang tak populer di platform mobilelantaran plug-in ini konon bisa bikin baterai cepat habis.
Selain itu, Flash Player juga kerap mengandung celah keamanan berbahaya yang bisa dimanfaatkan oleh hackeruntuk menyerang komputer.
Kini, Flash tampaknya sudah mulai tergantikan oleh standar terbuka HTML5, WebGL, dan WebAssembly yang makin berkembang.
Adobe sendiri mengumumkan rencana mempensiunkan Flash sejak tiga tahun lalu supaya para developer, desainer, serta pelaku bisnis web lain punya cukup waktu unntuk bermigrasi dari Flash ke standar lain yang lebih aman dan mumpuni.
Kisah Seorang Lulusan SMK Dibayar Rp 90 Juta untuk Proyek Adobe
slide 1 to 3 of 8
slide 1 to 3 of 8
slide 1 to 3 of 8
slide 1 to 3 of 8
slide 1 to 3 of 8
Kisah Seorang Lulusan SMK Dibayar Rp 90 Juta untuk Proyek Adobe
Pemerintah Kesulitan Blokir Video Syur yang Viral
Lawan Kotak Kosong, Putra Pramono Anung, Hanindhito Optimis Dapat Suara 85 Persen
Wallpaper Chat di WhatsApp Bisa Dibikin Beda Tiap Kontak
Unboxing Samsung Galaxy A12, Harga Rp 2,5 Juta
Cara Menghubungkan Laptop ke TV Menggunakan HDMI
AntarMuka #6: Review 2020 - Kalau Aja Tahu "Spesifikasinya" Lebih Dulu
4 Alasan Orang Amerika Jarang Pakai WhatsApp
Rekomendasi
Powered by
