Baznas Sebut Pandemi Picu Perempuan Lebih Rentan - BeritaSatu
3 min read
Baznas Sebut Pandemi Picu Perempuan Lebih Rentan
Rabu, 21 April 2021 | 19:43 WIB
Oleh: Triyan Pangastuti / WBP
Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Saidah Sakwan dalam webinar "Perempuan Tangguh yang Menginspirasi bagi Pembangunan Ekonomi Syariah Indonesia" yang digelar Beritasatu Media Holdings bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), Rabu, 21 April 2021. (Foto: BeritaSatu Photo)
Jakarta, Beritasatu.com- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengungkapkan dampak Covid-19 membuat beban perempuan semakin berat. Sebab perempuan memiliki tantangan dari sisi domestik dan mengelola dampak pandemi.
Pimpinan Baznas Saidah Sakwan mengatakan pandemi telah menyebabkan terjadinya peningkatan kemiskinan di Indonesia menjadi 27,4 juta. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun 2019 yang tercatat 24,7 juta. "Statistik kita hari ini mengalami kenaikan jumlah angka kemiskinan," tuturnya dalam Webinar"Perempuan Tangguh yang Menginspirasi bagi Pembangunan Ekonomi Syariah Indonesia" yang digelar Beritasatu Media Holdings bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), Rabu (21/4/2021).
Ia mengatakan bahwa meningkatnya kemiskinan juga menyebabkan perempuan memiliki beban berat dan lebih rentan terancam pemutusan hubungan kerja (PHK) dibandingkan laki-laki. Ditambah beban harus membimbing anak-anaknya sekolah online atau school from home.
"Kemiskinan yang meningkat, artinya terutama yang miskin perempuan, sebab banyak sekali PHK dan yang di PHK kebanyakan perempuan. Jadi secara domestik perempuan punya tanggung jawab mengurusi anak anak kita yang saat ini harus sekolahonline dan membutuhkan kompetensi seorang ibu. Perempuan Indonesia juga dihadapkan situasi ekonomi yang cukup challenge, sebab tingkat kemiskinan dampak Covid-19 sungguh sangat memprihatinkann" tegasnya.
Untuk meringankan beban masyarakat termasuk perempuan, Baznas memiliki program pengelolaan zakat yang berasal dari muzakik yang memiliki kemampuan logistik dan harta yang banyak. "Saatnya gotong royong, redistribusi saling bantu teman-teman perempuan yang terdampak Covid-19," jelasnya.
Dia mencontohkan bahwa mustahik yang terdampak pandemi sangat terbantu dengan program pemberdayaan perempuan, karena diberikan modal dan pendampingan untuk memulai usaha industri rumahan kerupuk kulit dari modal Rp 5 juta. Saat ini mustahik mampu mengembangkan usahanya hingga memiliki omzet Rp 34 juta. "Artinya dana zakat yang diberikan muzakki itu sangat menolong para perempuan di Indonesia yang terkena dampak Covid-19 dan ini nyata sekali," tuturnya.
Sumber: BeritaSatu.com
Rabu, 21 April 2021 | 19:43 WIB
Oleh: Triyan Pangastuti / WBP
Jakarta, Beritasatu.com- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengungkapkan dampak Covid-19 membuat beban perempuan semakin berat. Sebab perempuan memiliki tantangan dari sisi domestik dan mengelola dampak pandemi.
Pimpinan Baznas Saidah Sakwan mengatakan pandemi telah menyebabkan terjadinya peningkatan kemiskinan di Indonesia menjadi 27,4 juta. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun 2019 yang tercatat 24,7 juta. "Statistik kita hari ini mengalami kenaikan jumlah angka kemiskinan," tuturnya dalam Webinar"Perempuan Tangguh yang Menginspirasi bagi Pembangunan Ekonomi Syariah Indonesia" yang digelar Beritasatu Media Holdings bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), Rabu (21/4/2021).
Ia mengatakan bahwa meningkatnya kemiskinan juga menyebabkan perempuan memiliki beban berat dan lebih rentan terancam pemutusan hubungan kerja (PHK) dibandingkan laki-laki. Ditambah beban harus membimbing anak-anaknya sekolah online atau school from home.
"Kemiskinan yang meningkat, artinya terutama yang miskin perempuan, sebab banyak sekali PHK dan yang di PHK kebanyakan perempuan. Jadi secara domestik perempuan punya tanggung jawab mengurusi anak anak kita yang saat ini harus sekolahonline dan membutuhkan kompetensi seorang ibu. Perempuan Indonesia juga dihadapkan situasi ekonomi yang cukup challenge, sebab tingkat kemiskinan dampak Covid-19 sungguh sangat memprihatinkann" tegasnya.
Untuk meringankan beban masyarakat termasuk perempuan, Baznas memiliki program pengelolaan zakat yang berasal dari muzakik yang memiliki kemampuan logistik dan harta yang banyak. "Saatnya gotong royong, redistribusi saling bantu teman-teman perempuan yang terdampak Covid-19," jelasnya.
Dia mencontohkan bahwa mustahik yang terdampak pandemi sangat terbantu dengan program pemberdayaan perempuan, karena diberikan modal dan pendampingan untuk memulai usaha industri rumahan kerupuk kulit dari modal Rp 5 juta. Saat ini mustahik mampu mengembangkan usahanya hingga memiliki omzet Rp 34 juta. "Artinya dana zakat yang diberikan muzakki itu sangat menolong para perempuan di Indonesia yang terkena dampak Covid-19 dan ini nyata sekali," tuturnya.
Sumber: BeritaSatu.com