Apa Itu Bakdo Kupat atau Lebaran Ketupat? Kenali Sejarah dan Penjelasannya di Sini
TRIBUNPALU.COM - Kata Bakdo Kupat kerap kali terdengar usai Hari Raya Idul Fitri.
Bakdo Kupat adalah tradisi lebaran masyarakat Jawa, yang biasanya digelar pada 7 hari atau satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri.
Bakdo sendiri memiliki arti lebaran, sedangkan kupat adalah bahasa Jawa dari ketupat.
Bakdo Kupat ini juga dirayakan sebagai wujud syukur berakhirnya puasa 6 hari Syawal.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Syawal Lengkap Tata Cara dan Keutamaannya, Berikut Waktu Tepat Melaksanakannya
Baca juga: Apa Itu Iron Dome? Senjata yang Digunakan Israel untuk Melawan Roket Hamas
Dikutip melalui Tribun Travel, Bakdo Kupat memiliki makna persatuan sebagaimana janur kelapa yang dianyam.
Janur kelapa tersebut memiliki ikatan yang kokoh dan membentuk ruang yang dapat diisi dengan beras.
Artinya sama seperti masyarakat saat Bakdo Kupat ini berlangsung.
LEBARAN KETUPAT - Penjual ketupat mulai menjajakan ketupat dan janur kelapa, Rabu (20/6). Jelang lebaran ketupat yang dirayakan seminggu pasca Idul Fitri, kulit Ketupat dijual Rp 20.000 untuk setiap 10 biji. Biasanya warga masyarakat membeli kulit Ketupat itu untuk dimasak sendiri, ditambah dnegan Opor Ayam atau sayur santan lainnya. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)
Masyarakat saling bersilaturahmi, menyambung komunikasi dalam ikatan yang kuat dan tak mudah dipisah.
Bakdo kupat ini merupakan simbol persatuan dalam keragaman masyarakat.
Tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat Jawa termasuk masyarakat Jawa Tondano (Jadon).
Tradisi ini membawa pesan orang tua pada jaman dahulu untuk menjaga persatuan saat menyantap makanan ini.
Para ahli budaya menyebutkan ketupat sendiri memiliki banyak arti.
Ketupat bisa jadi simbol cerminan berbagai kesalahan manusia yang diperbuat, dilihat dari rumitnya anyaman ketupat.
Namun, ada pula yang menyebutkan ketupat ini merupakan lambang dari kesucian hati.
Terlihat dari warna putih ketika ketupat tersebut dibelah.
Ketupat juga diartikan sebagai kesempurnaan.
Baca juga: Apa Itu Itikaf? Ini Tata Cara Itikaf di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan 2021:Syarat, Rukun dan Doanya
Simbol dari berakhirnya bulan Ramadhan dan menandai kesempurnaan dalam kehidupan individu dan masyaraakt.
Hal tersebut dilihat dari waku perayaannya yang satu minggu setelah hari raya Idul Fitri.
Bahkan, beberapa kalangan di daerah Jawa menyebutkan ketupat dianggap sebagai alat untuk tolak bala.
Maka kerap kali ketupat digantung di depan pintu masuk rumah.
Bakdo kupat kerap kali dikaitkan dengan Sunan Kalijaga.
Seperti yang diketahui, Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkan ketupat pada masyarakat Jawa.
Pada hari H Bakdo Kupat, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda.
Setelah selesai dimasak, ketupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang kebersamaan umat muslim.
Maka Sunan Kalijaga lah yang membudayakan Bakdo Kupat di tanah Jawa hingga saat ini masih dilakukan.
Ketupat
Ilustrasi ketupat lebaran (TribunJogja.com)
Dilansir melalui Wikipedia, ketupat adalah hidangan khas Asia Tenggara maritim berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa muda (janur), atau kadang-kadang dari daun palma yang lain.
Bentuk ketupat sendiri ada 2, yaitu ada yang berbentuk kepal bersudut tujuh, dan ada jajar genjang bersudut enam.
Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda.
Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang dan lebar, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
(TribunPalu.com/DindaNalifa)
[Category Opsi Informasi]
[Tags Lebaran,Kupat]
TRIBUNPALU.COM - Kata Bakdo Kupat kerap kali terdengar usai Hari Raya Idul Fitri.
Bakdo Kupat adalah tradisi lebaran masyarakat Jawa, yang biasanya digelar pada 7 hari atau satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri.
Bakdo sendiri memiliki arti lebaran, sedangkan kupat adalah bahasa Jawa dari ketupat.
Bakdo Kupat ini juga dirayakan sebagai wujud syukur berakhirnya puasa 6 hari Syawal.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Syawal Lengkap Tata Cara dan Keutamaannya, Berikut Waktu Tepat Melaksanakannya
Baca juga: Apa Itu Iron Dome? Senjata yang Digunakan Israel untuk Melawan Roket Hamas
Dikutip melalui Tribun Travel, Bakdo Kupat memiliki makna persatuan sebagaimana janur kelapa yang dianyam.
Janur kelapa tersebut memiliki ikatan yang kokoh dan membentuk ruang yang dapat diisi dengan beras.
Artinya sama seperti masyarakat saat Bakdo Kupat ini berlangsung.
LEBARAN KETUPAT - Penjual ketupat mulai menjajakan ketupat dan janur kelapa, Rabu (20/6). Jelang lebaran ketupat yang dirayakan seminggu pasca Idul Fitri, kulit Ketupat dijual Rp 20.000 untuk setiap 10 biji. Biasanya warga masyarakat membeli kulit Ketupat itu untuk dimasak sendiri, ditambah dnegan Opor Ayam atau sayur santan lainnya. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)
Masyarakat saling bersilaturahmi, menyambung komunikasi dalam ikatan yang kuat dan tak mudah dipisah.
Bakdo kupat ini merupakan simbol persatuan dalam keragaman masyarakat.
Tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat Jawa termasuk masyarakat Jawa Tondano (Jadon).
Tradisi ini membawa pesan orang tua pada jaman dahulu untuk menjaga persatuan saat menyantap makanan ini.
Para ahli budaya menyebutkan ketupat sendiri memiliki banyak arti.
Ketupat bisa jadi simbol cerminan berbagai kesalahan manusia yang diperbuat, dilihat dari rumitnya anyaman ketupat.
Namun, ada pula yang menyebutkan ketupat ini merupakan lambang dari kesucian hati.
Terlihat dari warna putih ketika ketupat tersebut dibelah.
Ketupat juga diartikan sebagai kesempurnaan.
Baca juga: Apa Itu Itikaf? Ini Tata Cara Itikaf di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan 2021:Syarat, Rukun dan Doanya
Simbol dari berakhirnya bulan Ramadhan dan menandai kesempurnaan dalam kehidupan individu dan masyaraakt.
Hal tersebut dilihat dari waku perayaannya yang satu minggu setelah hari raya Idul Fitri.
Bahkan, beberapa kalangan di daerah Jawa menyebutkan ketupat dianggap sebagai alat untuk tolak bala.
Maka kerap kali ketupat digantung di depan pintu masuk rumah.
Bakdo kupat kerap kali dikaitkan dengan Sunan Kalijaga.
Seperti yang diketahui, Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkan ketupat pada masyarakat Jawa.
Pada hari H Bakdo Kupat, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda.
Setelah selesai dimasak, ketupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang kebersamaan umat muslim.
Maka Sunan Kalijaga lah yang membudayakan Bakdo Kupat di tanah Jawa hingga saat ini masih dilakukan.
Ketupat
Ilustrasi ketupat lebaran (TribunJogja.com)
Dilansir melalui Wikipedia, ketupat adalah hidangan khas Asia Tenggara maritim berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa muda (janur), atau kadang-kadang dari daun palma yang lain.
Bentuk ketupat sendiri ada 2, yaitu ada yang berbentuk kepal bersudut tujuh, dan ada jajar genjang bersudut enam.
Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda.
Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang dan lebar, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
(TribunPalu.com/DindaNalifa)
[Category Opsi Informasi]
[Tags Lebaran,Kupat]
Komentar
Posting Komentar