Awal Mula Mesiu, Penemuan yang Mengubah Dunia
Dok; Wikimedia Commons.
Bubuk mesiu pertama kali ditemukan oleh ahli alkimia asal Cina pada abad ke-9. Penemuan ini diperkirakan adalah hasil dari percobaan kimia yang telah dilakukan selama berabad-abad sebelumnya. Kalium nitrat sudah ditemukan oleh peradaban Cina pada pertengahan abad pertama, dan banyak bukti bahwa penggunaannya dengan belerang banyak dipakai sebagai bahan obat tradisional.
Militer Cina saat itu mendengar tentang bahan peledak ini sehingga banyak dibuatkan senjata ledak seperti granat dan bom untuk melawan Kekaisaran Mongol ketika berusaha untuk menghancurkan dan merebut benteng kota di perbatasan Cina Utara. Ketika Kekaisaran Mongol menguasai Cina dan mendirikan Dinasti Yuan, bangsa Mongol menggunakan bubuk mesiu Cina untuk menaklukan Jepang.
Foto: Ketika bangsa Mongol menaklukan Jepang. Dok: Wikimedia Commons.
Pada abad ke-13, bubuk mesiu mulai dikenal oleh Eropa, Konstantinopel, dan Jepang melalui perdagangan antar wilayah. Pada tahun 1280, Al-Hasan Ar-Rammah dari Suriah menulis Book of Fighting on Horseback and with War Engines yang memperkenalkan sebuah roket yang disebutnya sebagai "panah Tiongkok". Satu dekade kemudian, bangsa Arab memanfaatkan bubuk mesiu guna menaklukan kota Baza, Spanyol.
Dok: Wikimedia Commons,
Setahun setelahnya, tahun 1326, Pemerintahan Italia memerintahkan pembuatan meriam dan bolanya dengan berbahan dasar mesiu. Kemudian penyebarannya di Eropa meluas hingga pada tahun 1350-an, penggunaan mesiu di medan perang sangatlah umum hingga saat ini.
Di Asia Tenggara, ketika bangsa Mongol menginvasi Jawa pada tahun 1293, mereka membawa teknologi mesiu ke kepulauan Nusantara dalam bentuk meriam (Bahasa China: Pao). Bukti dokumenter dan arkeologis menunjukkan bahwa para pedagang Arab memperkenalkan senjata serbuk mesiu kepada orang Jawa, Aceh, dan Batak melalui rute perdagangan komersial yang sudah ada sejak awal hingga pertengahan abad ke-14.
Dok; Wikimedia Commons.
Bubuk mesiu pertama kali ditemukan oleh ahli alkimia asal Cina pada abad ke-9. Penemuan ini diperkirakan adalah hasil dari percobaan kimia yang telah dilakukan selama berabad-abad sebelumnya. Kalium nitrat sudah ditemukan oleh peradaban Cina pada pertengahan abad pertama, dan banyak bukti bahwa penggunaannya dengan belerang banyak dipakai sebagai bahan obat tradisional.
Militer Cina saat itu mendengar tentang bahan peledak ini sehingga banyak dibuatkan senjata ledak seperti granat dan bom untuk melawan Kekaisaran Mongol ketika berusaha untuk menghancurkan dan merebut benteng kota di perbatasan Cina Utara. Ketika Kekaisaran Mongol menguasai Cina dan mendirikan Dinasti Yuan, bangsa Mongol menggunakan bubuk mesiu Cina untuk menaklukan Jepang.
Foto: Ketika bangsa Mongol menaklukan Jepang. Dok: Wikimedia Commons.
Pada abad ke-13, bubuk mesiu mulai dikenal oleh Eropa, Konstantinopel, dan Jepang melalui perdagangan antar wilayah. Pada tahun 1280, Al-Hasan Ar-Rammah dari Suriah menulis Book of Fighting on Horseback and with War Engines yang memperkenalkan sebuah roket yang disebutnya sebagai "panah Tiongkok". Satu dekade kemudian, bangsa Arab memanfaatkan bubuk mesiu guna menaklukan kota Baza, Spanyol.
Dok: Wikimedia Commons,
Setahun setelahnya, tahun 1326, Pemerintahan Italia memerintahkan pembuatan meriam dan bolanya dengan berbahan dasar mesiu. Kemudian penyebarannya di Eropa meluas hingga pada tahun 1350-an, penggunaan mesiu di medan perang sangatlah umum hingga saat ini.
Di Asia Tenggara, ketika bangsa Mongol menginvasi Jawa pada tahun 1293, mereka membawa teknologi mesiu ke kepulauan Nusantara dalam bentuk meriam (Bahasa China: Pao). Bukti dokumenter dan arkeologis menunjukkan bahwa para pedagang Arab memperkenalkan senjata serbuk mesiu kepada orang Jawa, Aceh, dan Batak melalui rute perdagangan komersial yang sudah ada sejak awal hingga pertengahan abad ke-14.
- http://www.silk-road.com/
[Category Opsi Informasi]
[Tags Featured, Bubuk Mesiu]
[Tags Featured, Bubuk Mesiu]
Komentar
Posting Komentar