Varian Delta Disebut Bisa Menular Hanya dengan Berpapasan, Ini Kata Kemenkes - Kompas
3 min read
Varian Delta Disebut Bisa Menular Hanya dengan Berpapasan, Ini Kata Kemenkes
Update corona | 23 Juni 2021 | 17:10 WIB
ilustrasi covid-19 (Sumber: kompas.com)
JAKARTA, KOMPAS.TV - Virus corona atau Covid-19varian Delta atau B.1.617 yang pertama kali ditemukan di India menjadi salah satu yang lebih cepat menular beberapa kali lipat dari varian lainnya.
Hasil temuan berdasarkan percobaan yang dilakukan di Bondi Junction Westfiled, penularan varian baru virus corona itu disebut bisa terjadi hanya dengan berpapasan.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, penularan Covid-19 hanya dengan lewat kontak kilat seperti berpapasan perlu dikaji lebih lanjut.
"Kalau ini perlu studi lebih lanjut ya, karena saat ini penularan Covid-19 banyak terjadi akibat mobilitas yang tinggi saat Lebaran," kata Nadia dikutip dari Kompas.compada Rabu (23/6/2021).
Nadia mengatakan, virus corona varian Delta enam kali lebih cepat menular jika dibandingkan dengan virus corona awal.
"Jadi pasti akan cepat penularannya," ujarnya.
Sementara itu, ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menjelaskan penyebab varian Delta lebih cepat menular.
Menurut dia, virus corona jenis baru itu memiliki kemampuan reproduksi 6 sampai 8 kali. Artinya, satu orang yang terinfeksi bisa menulari 6 sampai 8 orang.
"Nah sekarang varian Delta, varian itu bisa sampai 8, minimal 6, artinya dari satu orang bisa menularkan ke enam atau delapan orang itu karena efektif banget," ucap Dicky dikutip dari Kompas.com.
Adapun varian Delta yang disebut bisa menular hanya dengan berpapasan, Dicky menduga karena perilaku masyarakat Australia yang kurang patuh dalam menggunakan masker.
"Karena berpapasan artinya sering kali berpapasan sambil bicara atau sambil ngobrol di telepon atau batuk bicara keras, itu cukup, ketika kita berpapasan terhirup itu bisa terpapar kalau dia sama-sama tidak pakai masker ditambah varian Delta," ujar Dicky.
Oleh karena itu, Dicky meminta masyarakat untuk tetap patuh menjalani protokol kesehatan dengan menggunakan masker secara berlapis dan menjaga jarak, sehingga dapat menurunkan risiko penularan.
"Di sini, Australia, jangankan (Negara Bagian) New South Wales, di Queensland yang paling bagus saja kebiasaan orang memakai maskernya itu rendah banget, kurang dari 10 persen yang memakai masker dan itu yang membuat risiko itu besar," kata Dicky.
[Category Opsi Informasi, Kesehatan]
[Tags Coronavirus, Covid-19, Covid-19 Varian Delta, Featured]
Update corona | 23 Juni 2021 | 17:10 WIB
ilustrasi covid-19 (Sumber: kompas.com)JAKARTA, KOMPAS.TV - Virus corona atau Covid-19varian Delta atau B.1.617 yang pertama kali ditemukan di India menjadi salah satu yang lebih cepat menular beberapa kali lipat dari varian lainnya.
Hasil temuan berdasarkan percobaan yang dilakukan di Bondi Junction Westfiled, penularan varian baru virus corona itu disebut bisa terjadi hanya dengan berpapasan.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, penularan Covid-19 hanya dengan lewat kontak kilat seperti berpapasan perlu dikaji lebih lanjut.
"Kalau ini perlu studi lebih lanjut ya, karena saat ini penularan Covid-19 banyak terjadi akibat mobilitas yang tinggi saat Lebaran," kata Nadia dikutip dari Kompas.compada Rabu (23/6/2021).
Nadia mengatakan, virus corona varian Delta enam kali lebih cepat menular jika dibandingkan dengan virus corona awal.
"Jadi pasti akan cepat penularannya," ujarnya.
Sementara itu, ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menjelaskan penyebab varian Delta lebih cepat menular.
Menurut dia, virus corona jenis baru itu memiliki kemampuan reproduksi 6 sampai 8 kali. Artinya, satu orang yang terinfeksi bisa menulari 6 sampai 8 orang.
"Nah sekarang varian Delta, varian itu bisa sampai 8, minimal 6, artinya dari satu orang bisa menularkan ke enam atau delapan orang itu karena efektif banget," ucap Dicky dikutip dari Kompas.com.
Adapun varian Delta yang disebut bisa menular hanya dengan berpapasan, Dicky menduga karena perilaku masyarakat Australia yang kurang patuh dalam menggunakan masker.
"Karena berpapasan artinya sering kali berpapasan sambil bicara atau sambil ngobrol di telepon atau batuk bicara keras, itu cukup, ketika kita berpapasan terhirup itu bisa terpapar kalau dia sama-sama tidak pakai masker ditambah varian Delta," ujar Dicky.
Oleh karena itu, Dicky meminta masyarakat untuk tetap patuh menjalani protokol kesehatan dengan menggunakan masker secara berlapis dan menjaga jarak, sehingga dapat menurunkan risiko penularan.
"Di sini, Australia, jangankan (Negara Bagian) New South Wales, di Queensland yang paling bagus saja kebiasaan orang memakai maskernya itu rendah banget, kurang dari 10 persen yang memakai masker dan itu yang membuat risiko itu besar," kata Dicky.
[Category Opsi Informasi, Kesehatan]
[Tags Coronavirus, Covid-19, Covid-19 Varian Delta, Featured]