Rahasia Perpecahan Timnas Prancis di EURO 2020, Mbappe Bikin Pemain Senior Bete
By Ade Jayadireja, Kamis, 1 Juli 2021 | 18:00 WIB
Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, bersalaman dengan Kylian Mbappe seusai laga 16 besar EURO 2020 kontra timnas Swiss di Stadion National Arena Bucharest, Senin (28/6/2021). (TWITTER.COM/MIRRORFOOTBALL)
BOLASPORT.COM - Media kenamaan Prancis mengungkap kronologi perpecahan yang menimpa timnas Prancis menyusul kegagalan di EURO 2020.
Timnas Prancis harus angkat koper dari EURO 2020 usai ditaklukkan timnas Swiss lewat adu penalti pada laga babak 16 besar, Senin (28/6/2021).
Kedua tim terpaksa melakoni adu tos-tosan setelah skor 3-3 bertahan hingga dua kali perpanjangan waktu selesai.
Bintang Prancis, Kylian Mbappe, jadi satu-satunya pemain yang gagal menyumbang angka melalui titik putih.
Isu perpecahan pun muncul menyusul tersingkirnya Prancis.
L'Equipe membeberkan kisah di balik layar dari prahara di skuad Les Bleus.
Menurut media yang berbasis di Paris tersebut, perpecahan timnas Prancis dimulai dari komentar Mbappe atas pernyataan Olivier Giroud.
Sebelum Tim Ayam Jantan terjun ke Piala Eropa 2020, eks pilar AS Monaco itu 'menyentil' curhatan rekan setimnya kepada media selepas Prancis memenangi uji coba terakhir melawan Bulgaria 3-0.
Kala itu, dalam wawancara pasca-laga, Giroud merasa kurang mendapat suplai bola.
"Bicara seperti itu di publik, saya lebih suka kalau dia bicara langsung dan lebih vokal di ruang ganti. Itu terjadi pada saya. Kami sudah saling mengenal lama," demikian respons Mbappe atas komentar Giroud.
Komentar balasan dari Mbappe disebut telah membuat kesal para pemain senior Prancis macam Steve Mandanda, Hugo Lloris, dan Moussa Sissoko.
Masih dari media serupa, masalah lainnya yang memicu kegagalan Prancis di EURO 2020 adalah soal hotel.
Tak seperti Inggris, Italia, atau Spanyol yang memainkan turnamen di negara sendiri, Prancis harus bertandang ke Muenchen, Budapest, dan Bucharest untuk menjalani pertandingan.
Para pemain Prancis kurang menyukai salah satu hotel yang mereka inapi, Marriott, karena terlalu jauh dari keramaian sehingga merasa terkurung.
Cerita tak berhenti sampai di sana.
Pemain Prancis juga dikabarkan kecewa dengan kebijakan manajemen tim karena tak memperbolehkan mereka untuk bertemu keluarga selama kompetisi berlangsung.
Paul Pogba dkk membandingkan dengan kebijakan Belgia dan Spanyol yang mengizinkan para pemainnya buat bersua keluarga.
Pemicu terakhir adalah dicoretnya Ousmane Dembele dari skuad Les Bleus.
Penyerang berjulukan Si Bocah Bengal itu terpaksa meninggalkan tim lebih cepat setelah mengalami cedera dalam matchday pertama fase grup melawan Hungaria.
Kepergian Dembele disebut telah merusak moral pemain-pemain Prancis.
Pasalnya, Dembele adalah salah satu dari sedikit pemain yang dapat bersosialisasi dengan semua anggota skuat.
By Ade Jayadireja, Kamis, 1 Juli 2021 | 18:00 WIB

BOLASPORT.COM - Media kenamaan Prancis mengungkap kronologi perpecahan yang menimpa timnas Prancis menyusul kegagalan di EURO 2020.
Timnas Prancis harus angkat koper dari EURO 2020 usai ditaklukkan timnas Swiss lewat adu penalti pada laga babak 16 besar, Senin (28/6/2021).
Kedua tim terpaksa melakoni adu tos-tosan setelah skor 3-3 bertahan hingga dua kali perpanjangan waktu selesai.
Bintang Prancis, Kylian Mbappe, jadi satu-satunya pemain yang gagal menyumbang angka melalui titik putih.
Isu perpecahan pun muncul menyusul tersingkirnya Prancis.
L'Equipe membeberkan kisah di balik layar dari prahara di skuad Les Bleus.
Menurut media yang berbasis di Paris tersebut, perpecahan timnas Prancis dimulai dari komentar Mbappe atas pernyataan Olivier Giroud.
Sebelum Tim Ayam Jantan terjun ke Piala Eropa 2020, eks pilar AS Monaco itu 'menyentil' curhatan rekan setimnya kepada media selepas Prancis memenangi uji coba terakhir melawan Bulgaria 3-0.
Kala itu, dalam wawancara pasca-laga, Giroud merasa kurang mendapat suplai bola.
"Bicara seperti itu di publik, saya lebih suka kalau dia bicara langsung dan lebih vokal di ruang ganti. Itu terjadi pada saya. Kami sudah saling mengenal lama," demikian respons Mbappe atas komentar Giroud.
Komentar balasan dari Mbappe disebut telah membuat kesal para pemain senior Prancis macam Steve Mandanda, Hugo Lloris, dan Moussa Sissoko.
Masih dari media serupa, masalah lainnya yang memicu kegagalan Prancis di EURO 2020 adalah soal hotel.
Tak seperti Inggris, Italia, atau Spanyol yang memainkan turnamen di negara sendiri, Prancis harus bertandang ke Muenchen, Budapest, dan Bucharest untuk menjalani pertandingan.
Para pemain Prancis kurang menyukai salah satu hotel yang mereka inapi, Marriott, karena terlalu jauh dari keramaian sehingga merasa terkurung.
Cerita tak berhenti sampai di sana.
Pemain Prancis juga dikabarkan kecewa dengan kebijakan manajemen tim karena tak memperbolehkan mereka untuk bertemu keluarga selama kompetisi berlangsung.
Paul Pogba dkk membandingkan dengan kebijakan Belgia dan Spanyol yang mengizinkan para pemainnya buat bersua keluarga.
Pemicu terakhir adalah dicoretnya Ousmane Dembele dari skuad Les Bleus.
Penyerang berjulukan Si Bocah Bengal itu terpaksa meninggalkan tim lebih cepat setelah mengalami cedera dalam matchday pertama fase grup melawan Hungaria.
Kepergian Dembele disebut telah merusak moral pemain-pemain Prancis.
Pasalnya, Dembele adalah salah satu dari sedikit pemain yang dapat bersosialisasi dengan semua anggota skuat.
- Page:
[Category Opsi Informasi, Olahraga, Sepak Bola, Sepak Bola Internasional]
[Tags Featured, Mbappe,Euro 2020, Timnas Perancis]
[Tags Featured, Mbappe,Euro 2020, Timnas Perancis]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar