Selain Menyelesaikan Dualisme Arema, Ini Target yang Dipasang Crazy Rich Malang Terkait Singo Edan - TRIBUNNEWS
Selain Menyelesaikan Dualisme Arema, Ini Target yang Dipasang Crazy Rich Malang Terkait Singo Edan - Halaman all
Jumat, 2 Juli 2021 16:09
Logo Arema Indonesia dan Arema FC. Dua klub bernama Arema yang resmi menjadi peserta kompetisi PSSI.
SURYAMALANG.COM, MALANG - Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, membeberkan target terdekatnya untuk membenahi pasukan Singo Edan.
Beberapa target telah disampaikan saat ditunjuk menjadi presiden klub beberapa waktu lalu.
Salah satunya mengakhiri dualisme agar Arema FC dan Arema Indonesia bersatu.
Kini ada beberapa target baru yang ingin diwujudkan Gilang.
Khususnya soal menata ulang kantor Arema FC atau yang biasa disebut Kandang Singa.
"Ruang preskon akan segera kami benahi. Akan direnovasi jadi lebih milenial," kata Gilang Widya Pramana kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (2/7/2021).
Selain itu, sedikitnya ada empat target dalam waktu dekat lainnya yang ingin segera direalisasikan di antaranya ialah mengakhiri dualisme.
Kemudian menjalankan bisnis Arema dan dikelola secara baik serta profesional.
Membangun training ground dan cafe-museum.
"Target ketiga, pembinaan pemain muda Arema harus mendapat perhatian serius karena mimpi Arema bisa menemukan dan mencetak pemain-pemain muda berbakat yang hebat dan yang kelima, menyiapkan tim terbaik Arema untuk dua tahun kedepan. Bismillah," terang pria yang disebut Crazy Rich Malang itu.
Saat ini Gilang mengaku sudah mulai menjalankan semua program dan akan segera mewujudkan target tersebut. (Dya Ayu)
Arema FC (Arema FC)
Sejarah Arema Indonesia Sengaja Dikubur Biar Mati? Dipaksa Jadi Tumbal Demi Menuntaskan Dualisme
Arema Indonesia bisa jadi tumbal dalam penuntasan dualisme Arema melalui skema yang dipakai Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.
Gilang Widya Pramana memiliki skema untuk menyelesaikan dualisme Arema, yakni dengan cara membeli Arema Indonesia.
Seperti diketahui, di Malang kini ada dua klub yang memakai nama Arema. Yakni, Arema FC yang berlaga di kasta tertinggi Liga 1, dan Arema Indonesia yang berlaga di Liga 3.
Gilang Widya Pramana menyakini dengan skema pembelian terhadap Arema Indonesia bisa menyelesaikan dualisme Arema.
Lantas bagaimana nasib Arema Indonesia jika benar-benar dibeli oleh Presiden Arema FC?
Dari pernyataan Gilang Widya Pramana, pembelian Arema Indonesia akan menjadikannya sebagai klub satelit Arema FC.
Dengan arti lain, bahwa Arema FC tetap menjadi klub utama, sedangkan Arema Indonesia menjadi klub satelit atau klub yang menampung pemain junior atau bibit muda sebelum dipromosikan ke klub utama Arema FC.
Arema Indonesia bakal menjadi tumbal dan sejarahnya dikubur untuk kemudian dimatikan dan dilupakan, atau setidaknya statusnya akan dikerdilkan.
"Jadi jika nanti kami beli akan saya jadikan Arema B atau Arema satelit."
"Di mana nantinya Arema satelit itu nanti jadi pemain binaannya Arema yang junior, akan main di Liga 3 dan nantinya jika sudah mendapat jam terbang cukup, pengalaman, akan naik tim senior. Harapan ke depan itu."
"Kami ingin duduk bareng dengan Arema yang satunya, mau menyelesaikan hal ini bareng-bareng," papar Gilang kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (17/6/2021).
Pria yang dijuluki Crazy Rich Malang itu juga mengaku sudah membicarakan rencana pembelian Arema Indonesia dengan Direktur Utama (Dirut) Arema FC, Iwan Budianto.
"Ini memang yang ditunggu-tunggu banyak orang. Soal kapan ini selesainya, ini yang memang sedang saya pikirkan."
"Agar jadi satu, tanpa terpecah, biar rame lagi stadionnya. Kemarin saya sempat ngobrol dengan Pak IB (Iwan Budianto), dan saya katakan saya ingin membeli klub Arema yang satunya (Arema Indonesia, red)."
"Itu intinya. Pengennya saya dualisme ini selesai. Tidak berlarut-larut," kata Gilang Widya Pramana kepada SURYAMALANG.COM.
Rencana Gilang ke depan untuk Arema Indonesia ialah akan menjadikan Arema Indonesia tim B atau tim junior Arema.
Status atau story 'Arema Indonesia Not For Sale ' yang mulai viral di kalangan Aremania (SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA)
Arema Indonesia Not For Sale
Sebuah status atau story bertuliskan 'Arema Indonesia Not For Sale' dengan logo klub Arema Indonesia beredar di media sosial dan grup percakapan, Kamis (17/6/2021).
Status 'Arema Indonesia Not For Sale' itu disebut dibuat oleh Novi Zaenal, istri almarhum pendiri Arema, Lucky Acub Zainal atau Sam Ikul.
Status yang mulai viral di kalangan pendukung Arema atau Aremania itupun mulai dihubung-hubungkan dengan pernyataan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gilang membuat pernyataan terkait upayanya menyatukan Arema.
Salah satu pernyataanya ia menyebut akan membeli klub Arema Indonesia untuk bisa disatukan dengan klub Arema FC.
Nampaknya pihak Arema Indonesia langsung memberi respon dengan pernyataan melalui status 'Arema Indonesia Not For Sale' yang mulai viral itu.
SURYAMALANG.COM yang mencoba mengkonfirmasi status 'Arema Indonesia Not For Sale' kepada Novi Zaenal, dan yang bersangkutan membenarkan.
"Iya itu status saya, itu status yang saya buat di nomor HP pribadi saya. Jadi memang bukan hoaks atau editan, itu benar status saya," ujar Novi saat dikonfirmasi, Kamis (17/6/2021).
Tanpa menyebutkan maksud dari status itu, Novi menilai masyarakat, khususnya pecinta bola dan Aremania mengetahui apa pesan yang disampaikan.
Saat disinggung apakah pihak manajemen Arema FC atau Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana telah melakukan pembicaraan atau sowan, Novi menyatakan belum ada pembicaraan apapun.
"Belum, belum ada," tegas Novi.
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana. (aremafc.com)
Diberitakan sebelumnya, harapan Aremania perihal bersatunya Arema FC dan Arema Indonesia bakal diwujudkan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.
Sejak didaulat sebagai presiden klub beralias Singo Edan, Crazy Rich Malang itu terlihat serius untuk menyelesaikan dualisme Arema.
Gilang Widya Pramana tak ingin polemik di antara Aremania yang terpecah menjadi dua semakin berlarut-larut.
Juragan kosmetik tersebut ingin menyudahi konflik dualisme Arema secepatnya.
Langkah kongkrit yang ditawarkan Gilang adalah penggabungan dua aktivitas pengelolaan sepakbola itu menjadi satu.
Yakni dengan cara membeli Arema Indonesia yang kini bermain di Liga 3 Regional Jatim.
"Kami sangat membuka diri, dan mengajak bersama agar Arema Indonesia menjadi kesatuan besar klub yang dibanggakan Aremania."
"Pemikiran kami, langkah ini yang bisa ditempuh untuk menyelamatkan Arema dari dualisme yang seperti diinginkan Aremania," ujar Gilang, dikutip SURYAMALANG.COM dari laman resmi klub, (17/6/2021).
Setelah langkah pembelian itu, lanjut Gilang, akan lebih mudah pula pihaknya dalam berkoordinasi dengan banyak pihak yang menjadi stakeholder Arema termasuk pihak Yayasan Arema.
"Ini itikad baik dan jalan kami yang terasa paling tepat untuk menyatukan Arema dengan cara menjadi satu pengelolaan," ujarnya.
Arema Indonesia akan dijadikan bagian penting sebagai klub yang akan mencetak pemain pemain muda Arema.
"Kompetisi Liga 3 menjadi area menambah jam terbang bagi pemain-pemain muda dalam meniti karier di sepakbola."
"Apalagi ada momentum akan mendekati kompetisi Liga 3 akan digelar," paparnya.
Gilang mengaku inisiatif ini murni datang dari dirinya karena banyak Aremania sangat mengharap ada langkah kongkrit yang dilakukan karena dualisme Arema tidak ujung usai.
Gilang mengharapkan dukungan semua pihak untuk mewujudkannya.
"Kami juga ingin mendapatkan banyak dukungan dan masukan agar langkah ini bisa cepat terwujud."
"Kami mengetuk hati banyak pihak agar sungguh-sungguh bersama melangkah demi Arema berprestasi dan Aremania bersatu kembali, " pungkas pria enerjik ini.
Berita terkait Arema
[Category Opsi Informasi, Olahraga, Sepak Bola, Sepak Bola Indonesia]
[Tags Featured,Liga 1, Liga 3,Arema FC]
Jumat, 2 Juli 2021 16:09
Logo Arema Indonesia dan Arema FC. Dua klub bernama Arema yang resmi menjadi peserta kompetisi PSSI.
SURYAMALANG.COM, MALANG - Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, membeberkan target terdekatnya untuk membenahi pasukan Singo Edan.
Beberapa target telah disampaikan saat ditunjuk menjadi presiden klub beberapa waktu lalu.
Salah satunya mengakhiri dualisme agar Arema FC dan Arema Indonesia bersatu.
Kini ada beberapa target baru yang ingin diwujudkan Gilang.
Khususnya soal menata ulang kantor Arema FC atau yang biasa disebut Kandang Singa.
"Ruang preskon akan segera kami benahi. Akan direnovasi jadi lebih milenial," kata Gilang Widya Pramana kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (2/7/2021).
Selain itu, sedikitnya ada empat target dalam waktu dekat lainnya yang ingin segera direalisasikan di antaranya ialah mengakhiri dualisme.
Kemudian menjalankan bisnis Arema dan dikelola secara baik serta profesional.
Membangun training ground dan cafe-museum.
"Target ketiga, pembinaan pemain muda Arema harus mendapat perhatian serius karena mimpi Arema bisa menemukan dan mencetak pemain-pemain muda berbakat yang hebat dan yang kelima, menyiapkan tim terbaik Arema untuk dua tahun kedepan. Bismillah," terang pria yang disebut Crazy Rich Malang itu.
Saat ini Gilang mengaku sudah mulai menjalankan semua program dan akan segera mewujudkan target tersebut. (Dya Ayu)
Arema FC (Arema FC)
Sejarah Arema Indonesia Sengaja Dikubur Biar Mati? Dipaksa Jadi Tumbal Demi Menuntaskan Dualisme
Arema Indonesia bisa jadi tumbal dalam penuntasan dualisme Arema melalui skema yang dipakai Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.
Gilang Widya Pramana memiliki skema untuk menyelesaikan dualisme Arema, yakni dengan cara membeli Arema Indonesia.
Seperti diketahui, di Malang kini ada dua klub yang memakai nama Arema. Yakni, Arema FC yang berlaga di kasta tertinggi Liga 1, dan Arema Indonesia yang berlaga di Liga 3.
Gilang Widya Pramana menyakini dengan skema pembelian terhadap Arema Indonesia bisa menyelesaikan dualisme Arema.
Lantas bagaimana nasib Arema Indonesia jika benar-benar dibeli oleh Presiden Arema FC?
Dari pernyataan Gilang Widya Pramana, pembelian Arema Indonesia akan menjadikannya sebagai klub satelit Arema FC.
Dengan arti lain, bahwa Arema FC tetap menjadi klub utama, sedangkan Arema Indonesia menjadi klub satelit atau klub yang menampung pemain junior atau bibit muda sebelum dipromosikan ke klub utama Arema FC.
Arema Indonesia bakal menjadi tumbal dan sejarahnya dikubur untuk kemudian dimatikan dan dilupakan, atau setidaknya statusnya akan dikerdilkan.
"Jadi jika nanti kami beli akan saya jadikan Arema B atau Arema satelit."
"Di mana nantinya Arema satelit itu nanti jadi pemain binaannya Arema yang junior, akan main di Liga 3 dan nantinya jika sudah mendapat jam terbang cukup, pengalaman, akan naik tim senior. Harapan ke depan itu."
"Kami ingin duduk bareng dengan Arema yang satunya, mau menyelesaikan hal ini bareng-bareng," papar Gilang kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (17/6/2021).
Pria yang dijuluki Crazy Rich Malang itu juga mengaku sudah membicarakan rencana pembelian Arema Indonesia dengan Direktur Utama (Dirut) Arema FC, Iwan Budianto.
"Ini memang yang ditunggu-tunggu banyak orang. Soal kapan ini selesainya, ini yang memang sedang saya pikirkan."
"Agar jadi satu, tanpa terpecah, biar rame lagi stadionnya. Kemarin saya sempat ngobrol dengan Pak IB (Iwan Budianto), dan saya katakan saya ingin membeli klub Arema yang satunya (Arema Indonesia, red)."
"Itu intinya. Pengennya saya dualisme ini selesai. Tidak berlarut-larut," kata Gilang Widya Pramana kepada SURYAMALANG.COM.
Rencana Gilang ke depan untuk Arema Indonesia ialah akan menjadikan Arema Indonesia tim B atau tim junior Arema.
Status atau story 'Arema Indonesia Not For Sale ' yang mulai viral di kalangan Aremania (SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA)
Arema Indonesia Not For Sale
Sebuah status atau story bertuliskan 'Arema Indonesia Not For Sale' dengan logo klub Arema Indonesia beredar di media sosial dan grup percakapan, Kamis (17/6/2021).
Status 'Arema Indonesia Not For Sale' itu disebut dibuat oleh Novi Zaenal, istri almarhum pendiri Arema, Lucky Acub Zainal atau Sam Ikul.
Status yang mulai viral di kalangan pendukung Arema atau Aremania itupun mulai dihubung-hubungkan dengan pernyataan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gilang membuat pernyataan terkait upayanya menyatukan Arema.
Salah satu pernyataanya ia menyebut akan membeli klub Arema Indonesia untuk bisa disatukan dengan klub Arema FC.
Nampaknya pihak Arema Indonesia langsung memberi respon dengan pernyataan melalui status 'Arema Indonesia Not For Sale' yang mulai viral itu.
SURYAMALANG.COM yang mencoba mengkonfirmasi status 'Arema Indonesia Not For Sale' kepada Novi Zaenal, dan yang bersangkutan membenarkan.
"Iya itu status saya, itu status yang saya buat di nomor HP pribadi saya. Jadi memang bukan hoaks atau editan, itu benar status saya," ujar Novi saat dikonfirmasi, Kamis (17/6/2021).
Tanpa menyebutkan maksud dari status itu, Novi menilai masyarakat, khususnya pecinta bola dan Aremania mengetahui apa pesan yang disampaikan.
Saat disinggung apakah pihak manajemen Arema FC atau Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana telah melakukan pembicaraan atau sowan, Novi menyatakan belum ada pembicaraan apapun.
"Belum, belum ada," tegas Novi.
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana. (aremafc.com)
Diberitakan sebelumnya, harapan Aremania perihal bersatunya Arema FC dan Arema Indonesia bakal diwujudkan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.
Sejak didaulat sebagai presiden klub beralias Singo Edan, Crazy Rich Malang itu terlihat serius untuk menyelesaikan dualisme Arema.
Gilang Widya Pramana tak ingin polemik di antara Aremania yang terpecah menjadi dua semakin berlarut-larut.
Juragan kosmetik tersebut ingin menyudahi konflik dualisme Arema secepatnya.
Langkah kongkrit yang ditawarkan Gilang adalah penggabungan dua aktivitas pengelolaan sepakbola itu menjadi satu.
Yakni dengan cara membeli Arema Indonesia yang kini bermain di Liga 3 Regional Jatim.
"Kami sangat membuka diri, dan mengajak bersama agar Arema Indonesia menjadi kesatuan besar klub yang dibanggakan Aremania."
"Pemikiran kami, langkah ini yang bisa ditempuh untuk menyelamatkan Arema dari dualisme yang seperti diinginkan Aremania," ujar Gilang, dikutip SURYAMALANG.COM dari laman resmi klub, (17/6/2021).
Setelah langkah pembelian itu, lanjut Gilang, akan lebih mudah pula pihaknya dalam berkoordinasi dengan banyak pihak yang menjadi stakeholder Arema termasuk pihak Yayasan Arema.
"Ini itikad baik dan jalan kami yang terasa paling tepat untuk menyatukan Arema dengan cara menjadi satu pengelolaan," ujarnya.
Arema Indonesia akan dijadikan bagian penting sebagai klub yang akan mencetak pemain pemain muda Arema.
"Kompetisi Liga 3 menjadi area menambah jam terbang bagi pemain-pemain muda dalam meniti karier di sepakbola."
"Apalagi ada momentum akan mendekati kompetisi Liga 3 akan digelar," paparnya.
Gilang mengaku inisiatif ini murni datang dari dirinya karena banyak Aremania sangat mengharap ada langkah kongkrit yang dilakukan karena dualisme Arema tidak ujung usai.
Gilang mengharapkan dukungan semua pihak untuk mewujudkannya.
"Kami juga ingin mendapatkan banyak dukungan dan masukan agar langkah ini bisa cepat terwujud."
"Kami mengetuk hati banyak pihak agar sungguh-sungguh bersama melangkah demi Arema berprestasi dan Aremania bersatu kembali, " pungkas pria enerjik ini.
Berita terkait Arema
[Category Opsi Informasi, Olahraga, Sepak Bola, Sepak Bola Indonesia]
[Tags Featured,Liga 1, Liga 3,Arema FC]
Komentar
Posting Komentar