Vaksin Sinovac Dianggap Tak Manjur, Pengamat Ini Pertanyakan Sosok Ahli yang Dilibatkan Pemerintah Jokowi - pojoksatu
2 min read
Vaksin Sinovac Dianggap Tak Manjur, Pengamat Ini Pertanyakan Sosok Ahli yang Dilibatkan Pemerintah Jokowi
Ikror - 11 Juli 2021 22:57 WIB
Vaksin Sinovac
POJOKSATU.id, JAKARTA— Pemerintahan Jokowi mengklaim melibatkan ahli, termasuk ahli epidemiologi saat menggunakan vaksin Sinovac dari China dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas) Jakarta,Saiful Anam, mempertanyakan siapa sosok ahli yang dilibatkan pemerintah dalam penggunaan vaksin Sinovac ini.
"Siapa ahlinya? Harus dibuka ke publik. Jangan-jangan ahli abal-abal yang hanya ingin mengeruk keuntungan di tengah merajalelanya Covid-19," ujar Saiful, Minggu (11/7).
Menurut Saiful, kegagalan vaksin tidak perlu menarik-narik keterlibatan ahli. Karena, yang murni bersalah adalah pihak yang menyetujui dan mendatangkan vaksin Sinovac, yakni pemerintah.
"Kalau saja pemerintah tidak gegabah dan terburu-buru dalam pengadaan vaksin, maka bisa jadi tidak akan terjadi seperti saat ini," kata Saiful.
Menanggapi pernyataan Ali Ngabalin, Saiful berpandangan bahwa Istana seperti ingin cuci tangan dengan menyatakan telah melibatkan ahli dalam pengadaan vaksin Sinovac.
"Bisa jadi ahli hanya dijadikan tameng untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya bagi oknum tertentu dalam pengadaan vaksin di Indonesia," pungkas Saiful.
Sementara itu Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengklaim bahwa penggunaan vaksin Sinovac telah melibatkan para ahli hingga ahli epidemiologi.
"Semua keputusan untuk sampai pada menggunakan vaksin (Sinovac) ini pun itu berdasarkan keputusan dan perbincangan yang tidak pendek waktunya, tidak sedikit jamnya dengan para ahli epidemiologi," kata Ali Ngabalin di acara Karni Ilyas Club, Jumat (9/7).
Akan tetapi, penggunaan vaksin Sinovac di Indonesia membuat dunia ragu terhadap vaksin buatan China itu.
Dasar keraguan itu karena saat ini Indonesia mengalami lonjakan kasus infeksi secara signifikan.
Bahkan, peningkatan kasus dan kematian bukan hanya terjadi kepada warga yang belum divaksinasi, namun sebaliknya.
Hal itu pula yang menjadi sorotan media asing terhadap penggunaan vaksin Sinovac yang telah digunakan oleh pemerintah Indonesia sejak awal. (ral/rmol/pojoksatu)
[Category Opsi Informasi, Kesehatan]
[Tags Featured, Coronavirus, Covid-19, Vaksin Covid-19, Sinovac]
Ikror - 11 Juli 2021 22:57 WIB
Vaksin SinovacPOJOKSATU.id, JAKARTA— Pemerintahan Jokowi mengklaim melibatkan ahli, termasuk ahli epidemiologi saat menggunakan vaksin Sinovac dari China dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas) Jakarta,Saiful Anam, mempertanyakan siapa sosok ahli yang dilibatkan pemerintah dalam penggunaan vaksin Sinovac ini.
"Siapa ahlinya? Harus dibuka ke publik. Jangan-jangan ahli abal-abal yang hanya ingin mengeruk keuntungan di tengah merajalelanya Covid-19," ujar Saiful, Minggu (11/7).
Menurut Saiful, kegagalan vaksin tidak perlu menarik-narik keterlibatan ahli. Karena, yang murni bersalah adalah pihak yang menyetujui dan mendatangkan vaksin Sinovac, yakni pemerintah.
"Kalau saja pemerintah tidak gegabah dan terburu-buru dalam pengadaan vaksin, maka bisa jadi tidak akan terjadi seperti saat ini," kata Saiful.
Menanggapi pernyataan Ali Ngabalin, Saiful berpandangan bahwa Istana seperti ingin cuci tangan dengan menyatakan telah melibatkan ahli dalam pengadaan vaksin Sinovac.
"Bisa jadi ahli hanya dijadikan tameng untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya bagi oknum tertentu dalam pengadaan vaksin di Indonesia," pungkas Saiful.
Sementara itu Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengklaim bahwa penggunaan vaksin Sinovac telah melibatkan para ahli hingga ahli epidemiologi.
"Semua keputusan untuk sampai pada menggunakan vaksin (Sinovac) ini pun itu berdasarkan keputusan dan perbincangan yang tidak pendek waktunya, tidak sedikit jamnya dengan para ahli epidemiologi," kata Ali Ngabalin di acara Karni Ilyas Club, Jumat (9/7).
Akan tetapi, penggunaan vaksin Sinovac di Indonesia membuat dunia ragu terhadap vaksin buatan China itu.
Dasar keraguan itu karena saat ini Indonesia mengalami lonjakan kasus infeksi secara signifikan.
Bahkan, peningkatan kasus dan kematian bukan hanya terjadi kepada warga yang belum divaksinasi, namun sebaliknya.
Hal itu pula yang menjadi sorotan media asing terhadap penggunaan vaksin Sinovac yang telah digunakan oleh pemerintah Indonesia sejak awal. (ral/rmol/pojoksatu)
[Category Opsi Informasi, Kesehatan]
[Tags Featured, Coronavirus, Covid-19, Vaksin Covid-19, Sinovac]