China Siap Kerja Sama dengan Afghanistan di Bawah Taliban - CNN Indonesia

 

China Siap Kerja Sama dengan Afghanistan di Bawah Taliban

CNN Indonesia
Senin, 16/08/2021 17:09
Ilustrasi bendera China. (AFP Photo/Attila Kisbendek)
Jakarta, CNN Indonesia --

China menyatakan kesiapan mereka untuk menjalin kerja sama erat dengan Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di negara itu pada Minggu (15/8).

"Taliban sudah terus menyatakan harapan mereka untuk menjalin hubungan baik dengan China, dan mereka menanti partisipasi China dalam rekonstruksi dan pembangunan Afghanistan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, seperti dikutip AFP.

Ia kemudian berkata, "Kami menyambut baik ini. China menghargai hak rakyat Afghanistan untuk secara independen menentukan nasib mereka dan siap membangun kerja sama dengan Afghanistan."

Namun, Hua menyerukan agar Taliban "memastikan transisi kepemimpinan yang baik" dan menepati janjinya untuk mendirikan "pemerintahan Islam yang terbuka dan inklusif" demi menjamin keamanan orang Afghanistan dan warga asing.

Lihat Juga :

Hua juga memastikan bahwa kedutaan besar mereka di Afghanistan akan tetap beroperasi. Ia menyampaikan kepastian ini setelah sejumlah negara, seperti Amerika Serikat dan Kanada, menarik staf kedutaan besarnya setelah Taliban mendekati Kabul.

China dan Taliban memang kerap menunjukkan kedekatannya sejak beberapa waktu belakangan. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, bahkan bertemu dengan perwakilan Taliban pada akhir Juli lalu.

Dalam pertemuan itu, Wang meminta Taliban membantu melawan kelompok ekstremis Uighur di Xinjian, East Turkestan Islamic Movement (ETIM).

Pertemuan ini dianggap dapat memperkuat pengakuan Taliban di panggung internasional.

Selain China, Rusia juga tengah mempertimbangkan mengakui Taliban sebagai penguasa Afghanistan. Duta Besar Rusia untuk Afghanistan, Dmitry Zhirnov, akan bertemu dengan perwakilan Taliban di Kabul besok, Selasa (17/8).

Taliban berhasil menduduki Kabul dan Istana kepresidenan kemarin, Minggu (16/8). Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, pun dilaporkan kabur ke Tajikistan demi menghindari pertumpahan darah.

Ghani menyatakan bahwa saat ini, Taliban sudah memenangi seluruh pertempuran. Ia menegaskan bahwa kini Taliban bertanggung jawab melindungi kehormatan, kemakmuran, dan harga diri rakyat Afghanistan.

(has)

Baca Juga

Komentar