Gawat! Kasus Penyakit TBC di Indonesia Terbanyak Kedua di Dunia - PIKIRAN RAKYAT

 

Gawat! Kasus Penyakit TBC di Indonesia Terbanyak Kedua di Dunia

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia saat ini masih dipusingkan oleh perkara Covid-19 yang masih belum membaik hingga Agustus 2021. Tak hanya pandemi saja, ternyata Indonesia disulitkan oleh penyakit lain yang tak kalah serius.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi menjelaskan kalau Indonesia juga direpotkan oleh penyakit Tuberkulosis (TBC).

Indonesia bahkan diklaim oleh Menko PMK menjadi pusat episentrum TBC terbanyak kedua di seluruh dunia.

"Indonesia adalah penyumbang kasus TBC terbesar kedua di dunia setelah India.

Advertising
Advertising

"Ini tentu bukan suatu prestasi, melainkan hal yang harus segera ditangani," kata Muhadjir Effendi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency pada Senin, 23 Agustus 2021.

Pemerintah pun langsung mengeluarkan aturan baru terkait penanganan TBC di Indonesia.

Hal tersebut diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) yang diluncurkan pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Muhadjir menjadi Ketua Dewan pengarah tim penanggulangan TBC sedangkan ketuanya adalah Menteri Kesehatan BUdi Gunawan Sadikin.

Alza Ahdira 23 Agustus 2021, 12:19 WIB
Ilustrasi TBC.
Ilustrasi TBC. /Pixabay/Gerd Altmann

Ia berharap perpres tersebut bisa mendorong pencapaian target eliminasi TBC pada 2030.

Dia juga mengajak semua pihak berkomitmen dan berkolaborasi dalam rangka melindungi masyarakat dari penyakit TBC.

TBC merupakan penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tubercolosis dengan gejala batuk berkepanjangan, berdahak dan terkadang mengeluarkan darah.

Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang tulang, usus, atau kelenjar. Menurut Menteri Muhadjir, diperlukan aksi nyata semua pihak guna mewujudkan target eliminasi TBC pada 2030.

“Mari kita bersama berkomitmen dalam mencapai eliminasi TBC 2030, penanggulangan stunting, dan juga Covid-19,” ucap dia.

Banyak TBC yang lebih kebal dari Obat

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memperkirakan kasus TBC di Indonesia mencapai 845.000 kasus.

“Sebanyak 24.000 kasus TBC resisten atau kebal obat yang memerlukan masa penyembuhan lebih lama,” kata Nadia.

Halaman:
Alza Ahdira 23 Agustus 2021, 12:19 WIB
Ilustrasi TBC.
Ilustrasi TBC. /Pixabay/Gerd Altmann

Namun menurut dia, situasi pandemi Covid-19 mempengaruhi pelacakan kasus TBC pada 2020.

Karena itu, kata Nadia, dari 845.000 kasus yang diperkirakan, hanya ditemukan 349 ribu kasus.

Sementara dia mencatat untuk kasus TBC resisten dari perkiraan 24 ribu kasus, hanya ditemukan 860 kasus.***

Halaman:

Baca Juga

Komentar