Kisah Inspiratif Perempuan Ojol di Semarang Sukses Cetak Atlet Karate Berprestasi

Sri Widati bersama jaringan jurnalis perempuan Jawa Tengah. (Foto; Istimewa)
SEMARANG, iNews.id - Sri Widati,warga RT 3/3, Krajan Barat IV, Kelurahan Jangli Kota Semarang Jawa Tengah, memiliki kisah hidup yang menginspirasi. Menjadi orang tua tunggal bagi tiga anak tak membuatnya menyerah.
Wanita kelahiran 27 April 1975 tersebut menjadi single parent sejak enam tahun lalu. Dia berjuang menghidupi tiga buah hatinya bernama Yudistira Widi Pratama (26), Viorita Aditianingtyas (22), dan Safira Aulia Harwita (16).
Perjuangan itu pun tidak mudah. Dia harus banting tulang mencari nafkah dan mendidik anak-anaknya. Berkat sentuhan tangan dinginnya, anak-anak itu mampu mencetak prestasi. Sejumlah medali dan piala kejuaraan karate dan berbagai olimpiade terpampang di rumahnya.
Sehari-hari, dia menjadi mitra ojek online. Meski beragam pekerjaan ternyata dilakoninya demi mendapatkan nafkah halal. Selain bekerja dan mendidik anak-anaknya, Widati juga harus merawat kakaknya yang lumpuh.
"Saya pernah bikin jamu kunyit asem saya titipkan ke apotek-apotek. Pandemi ini daya beli jatuh. Saya rugi. Saya juga pernah menjahit. Setelah pandemi jahitan sepi, saya lari ke ojek online," kata Widati.
Dia berangkat kerja sebagai sebagai seorang ojek online mulai pukul 08.00 - 14.00 WIB. Kemudian, dilanjutkan sore hari saat jam ramai pulang kerja. Jika dirasa penghasilan masih kurang, malam hari pun tetap narik.
"Puasa kalau siang sepi. Jadi, saya ambil jam-jam ramai pagi dan sore. Kalau hasilnya sedikit, saya lanjut setelah tarawih," katanya.
Di sela-sela menjadi seorang ojek online, dia selalu membawa buku kecil. Saat senggang, dia mencoba menuangkan ide-idenya dalam buku kecil, bisa puisi atau cerpen. Saat ini, dia telah memiliki sembilan buku antologi puisi dan cerpen. Sekarang, dia sedang mencoba belajar membuat tulisan opini.
Kegigihan dan ketangguhan itu yang mengantarkannya menjadi wanita inspiratif dalam Mandom Kartini Award. Penghargaan yang diinisiasi Jaringan Jurnalis Perempuan Jawa Tengah bersama sebuah perusahaan kosmetik.
"Tidak menyangka saya dapat ini. Saya merasa masih jauh dari nilai inspiratif. Saya cuma menjalani apa yang saya jalani," ujarnya.
Motivasinya, dia harus kuat dalam menjalani hidup untuk anak dan orang-orang yang menyayanginya. Dia berharap buah hatinya juga menjadi orang yang tangguh dalam menjalani hidup. "Broken home bukan buat alasan untuk jatuh dan patah apaagi memilih jadi manusia yang kalah," tegasnya.
Ketua Jaringan Jurnalis Perempuan Jawa Tengah, Rita Hidayati mengatakan, pemberian award ini dalam rangka Hari Kartini sekaligus memeringati hari ulang tahun jurnalis perempuan Jawa Tengah.
"Kami menggandeng pihak yang punya kepedulian terhadap perempuan inspiratif. Kami ingin menghidupkan perempuan inspiratif yang berjuang di tengah hidup yang berat," jelasnya.
Editor : Ahmad Antoni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar