Pejudo Tunanetra Terpaksa Mundur Dari Paralimpiade Usai Ditabrak Mobil Self-Driving di Kampung Atlet - wowkeren

  

Hidemasa Nakamura selaku pejabat Tokyo yang membantu memastikan Paralimpiade berjalan lancar menyampaikan permintaan maaf kepada atlet tersebut dalam konferensi pers hari ini.

Aug 28, 2021 18:47

Atlet judo Jepang, Aramitsu Kitazono, terpaksa mengubur impiannya memenangkan medali emas di ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Ia harus mundur dari kompetisi judo divisi 81 kilogram pria untuk tunanetra pada Sabtu (28/8) hari ini usai ditabrak oleh kendaraan tanpa sopir (self-driving) di dalam Kampung Atlet Paralimpiade.

Hidemasa Nakamura selaku pejabat Tokyo yang membantu memastikan Paralimpiade berjalan lancar lantas menyampaikan permintaan maaf kepada Kitazono atas insiden tersebut dalam konferensi pers hari ini. Nakamura didampingi oleh Hidefumi Takahashi selaku Wakil Ketua Komite Paralimpiade Jepang.

Menurut Takahashi, atlet tersebut tidak mengalami cedera luar. Pemindaian MRI juga menunjukkan bahwa otak Kitazono tak terpengaruh oleh kecelakaan tersebut.

Meski demikian, Kitazono tetap memutuskan untuk mundur dari pertandingan karena merasa tak enak badan pasca kecelakaan tersebut, termasuk kehilangan nafsu makan. Sedangkan dokter dengan delegasi Jepang mengatakan Kitazono tidak boleh bertanding selama seminggu jika dia menderita gegar otak ringan.

Polisi Tokyo mengungkapkan bahwa Kitazono ditabrak kendaraan self-driving yang disebut "e-Palette" di penyeberangan pejalan kaki di Kampung Atlet. Kala kejadian, Kitazono tengah melintasi penyeberangan pejalan kaki yang menghubungkan fasilitas perumahan dan ruang makan utama sekitar pukul 2 siang.

Kemudian, sebuah kendaraan listrik besar berbelok ke kanan ke arah penyeberangan dan menabrak Kitazono. Akibatnya, kepala dan kedua kaki Kitazono terbentur. Ia mendapatkan perawatan di sebuah klinik di dalam Kampung Atlet.

Kendaraan tersebut dikembangkan oleh Toyota Motor Corp. Akio Toyoda selaku Presiden Toyota Motor Corp. telah menyampaikan permintaan maaf kepada Kitazono melalui media pada Jumat (27/8). Pihak Toyota mengatakan para insinyur e-Palette tak pernah mempertimbangkan apa artinya tidak memiliki kemampuan untuk melihat atau mendengar di tempat Paralimpiade.

Adapun penggunaan e-Palette di dalam Kampung Atlet dihentikan pasca insiden ini. Toyoda mengaku dirinya tidak dapat memastikan apakan kendaraan self-driving tersebut akan kembali beroperasi selama Paralimpiade masih berlangsung.

(wk/Bert)

Baca Juga

Komentar