Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Coronavirus COVID-19 Featured Vaksin Covid-19

    Wali Kota Madiun Ajak Warga Perangi Covid-19 dengan Semangat Kemerdekaan - surya

    3 min read

     

    Wali Kota Madiun Ajak Warga Perangi Covid-19 dengan Semangat Kemerdekaan

    Rahadian Bagus

    SURYA.co.id| MADIUN - Upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 digelar di Halaman Balai Kota Madiun, Selasa (17/8/2021) secara khidmat.

    Sama dengan tahun lalu, upacara pada tahun ini dilakukan secara terbatas dan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

    Pada tahun ini, upacara dihadiri oleh undangan terbatas yang terlibat dalam rangkaian upacara peringatan. Hal ini dilakukan untuk lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

    Tiga anggota pasukan pengibar bendera (paskibra) melaksanakan tugasnya dengan baik. Ketiganya, mengibarkan bendera merah putih di Balai Kota Madiun.

    Orang nomor satu di Kota Madiun itu mengatakan, peringatan HUT ke-76 RI tahun ini lebih istimewa. Kota Madiun mendapatkan kado penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Nindya dari Kementerian PPPA dan penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN. 

    "Kita harus meneladani semangat para pahlawan dalam mengisi kemerdekaan. Dalam menjalankan roda pemerintahan, kita harus maknai semangat para pahlawan dengan mewujudkan good government," kata Wali Kota MadiunMaidi

    Orang nomor satu di Kota Madiun ini meminta  warga Kota Madiun agar mengisi kemerdekaan dengan berbagai hal positif. Sebaliknya, ia berpesan agar kemerdekaan yang telah susah payah diraih parah pahlawan diisi dengan kegiatan yang tidak bermanfaat dan tidak membuat negara ini maju. 

    "Kita sudah merdeka, jangan sampai ditinggalkan kemerdekaan. Setiap generasi harus berkarya dan memberi sumbangsih positif untuk membuat negara ini semakin maju," tutupnya. 

    Usai mengikuti upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, Wali Kota Madiun bersama Forkopimda Kota Madiun mengikuti Upacara Detik-Detik Proklamasi.

    Upacara Detik-detik Proklamasi yang digelar di Istana Merdeka diikuti secara virtual oleh Forkopimda Kota Madiun di gedung GCIO Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun

    Maidi mengatakan, meski rangkaian peringatan upacara Kemerdekaan RI tahun ini digelar secara virtual dan terbatas, namun tidak mengurangi makna peringatan. Utamanya, terkait semangat meneladani pejuang kemerdekaan dulu. 

    ‘’Dulu pejuang berperang melawan penjajah. Saat ini kita juga tengah berjuang melawan Covid-19. Semangat kita melawan Covid-19 ini juga harus seperti semangat para pejuang dulu,’’ kata Wali Kota Madiun Maidi usai mengikuti upacara, Selasa (17/8).

    Maidi mengatakan, seperti halnya para pejuang yang berhasil merebut kemerdekan. Untuk bisa menang saat perang melawan Covid-19 dibutuhkan kerja keras, disiplin, dan kerja sama.

    Pemerintah dan seluruh masyarakat wajib serius dan saling bekerja sama dalam upaya memutus penyebaran virus mematikan ini. Caranya dengan mematuhi protokol kesehatan. 

    ‘’Kalau dulu harus pakai bambu runcing, perang sekarang pakai prokes. Pakai masker. Kalau kita semua disiplin, Insyaallah kita juga akan memenangkan peperangan ini seperti para pejuang dulu,’’ jelasnya. 

    Disiplin prokes, kata wali kota, merupakan alat perlindungan diri. Agar tidak gugur di medan perang saat melawan Covid-19, masyarakat harus tertib memakai pelindung diri.

    Di antaranya, memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan. Wali kota berharap seluruh elemen masyarakat bersama-sama berjuang dalam perang melawan Covid-19 ini. 

    ‘’Jangan sampai kita gugur dalam perang. Semua yang dibutuhkan dalam peperangan ini harus kita penuhi dan laksanakan. Kalau prokes yang menjadi senjata sekaligus alat perlindungan, ya prokes ini jangan sampai dilepaskan,’’ imbuhnya.

    Pantauan di lokasi, peringatan Detik-detik Proklamasi juga diikuti masyarakat di sejumlah persimpangan jalan. Masyarakat menghentikan aktivitas sejenak tepat pukul 10.17, sebagai bentuk penghormatan terhadap hari bersejarah Bangsa Indonesia 76 tahun silam. (adv)

    Komentar
    Additional JS