Hasil Uji Lab Burung Pipit Cirebon: Tidak Terpapar Virus Influenza

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (DKPP Jabar) memastikan kematian massal burung pipit di Balaikota Cirebon bukan karena paparan virus, baik virus New Castle (ND) ataupun Avian Influenza. Kepastian itu berdasarkan hasil uji sampel di laboratorium Kemasvet Subang.
"Jadi bukan karena Avian Influenza. Kemungkinan dari fenomena alam yang ekstrem, itu kesimpulan sementara, karena uji bakteriologis masih belum kita terima hasilnya," kata Kepala DKPP Jabar Jafar Ismail saat dihubungi detikcom, Kamis (16/9/2021).
Jafar mengatakan, memang sebelumnya terjadi hujan dari pagi sampai siang hari. Setelah itu burung-burung pipit yang bersarang di pohon sawo di kompleks balai kota berjatuhan, ada hanya lemas hingga mati.
"Tim dari Subang dan Cirebon langsung turun ke lapangan untuk memeriksa. Informasi yang dikumpulkan burung pipit ditemukan mati jam setengah tujuh di bawah pohon sawo kecil yang menjadi sarang burung pipit," ujar Jafar
Dari data yang dirilis BMKG, kondisi cuaca di Kota Cirebon masuk kategori waspada. Hujan merata di lima kecamatan di Kota Cirebon.
Sebelumnya, Kabid Keswan Kemavet DKPP Jabar Suprijanto memastikan dari hasil deteksi awal tak ditemukan adanya gejala penyakit dari burung yang mati massal tersebut.
"Kemungkinan besar seperti itu (efek cuaca), karena perubahan iklim yang terjadi. Kita harus lihat apakah ini isyarat dari pemanasan global ? tapi pastinya setelah hasil lab keluar hanya yang kita khawatirkan ada penyakit, flu burung yang mungkin terjadi. Hasil pengamatan awal tidak menunjukkan ke arah sana (flu burung), insya Allah burung-burung tidak membawa penyakit ke peternakan unggas yang ada di sana," tutur Suprijanto, Rabu (15/9).
Simak video 'Selain di Bali, Fenomena Burung Pipit Mati Massal Juga Ada di Cirebon':

(yum/bbn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar