Jatim Surplus Stok Plasma Konvalesen - Jawa Pos
Jatim Surplus Stok Plasma Konvalesen

JawaPos.com – Pada saat situasi pandemi virus korona sedang parah-parahnya, Jatim mengalami kelangkaan stok plasma konvalesen. Kini, setelah situasi melandai, yang terjadi sebaliknya. Terjadi surplus.
Seiring menurunnya jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit (RS) rujukan, stok plasma konvalesen di Unit Donor Darah (UDD) PMI Jatim menumpuk. Sampai-sampai kelebihan stok tersebut dikirim ke luar daerah.
Sekretaris UDD PMI Jatim Edi Purwinarto mengatakan, stok plasma konvalesen di Jatim melimpah sejak tiga pekan lalu. ”Hampir di semua daerah stok plasma ada. Karena yang membutuhkan sudah tidak banyak lagi,” jelasnya.
Berdasar data hingga Rabu (8/9), stok plasma yang ada di 13 UDD PMI di Jatim mencapai 2.319 kantong. Stok paling banyak ada di UDD Kota Surabaya, mencapai 1.352 kantong.
Selain karena permintaan yang turun, banyaknya stok plasma disebabkan jumlah pendonor yang makin bertambah seiring dengan banyaknya penyintas Covid-19 yang bersedia mendonorkan cairan berwarna kuning bening tersebut.
Meski saat ini stok surplus, PMI tetap mengajak agar para penyintas Covid-19 terus aktif untuk melakukan donor. Sebab, plasma bisa disimpan cukup lama. Yakni, satu tahun di dalam ruang pendingin. ”Jadi, bisa dibuat cadangan,” katanya.
Untuk mengurangi jumlah stok plasma, UDD PMI Jatim mendistribusikan plasma konvalesen ke beberapa daerah yang masih membutuhkan. Selain provinsi tetangga, juga ke provinsi di luar Jawa. Misalnya, Medan dan Papua. ”Ini misi kemanusiaan, tidak ada batas teritorial,” ujar Pur, sapaan akrab Edi Purwinarto.
Sementara itu, pasien di Jatim yang membutuhkan plasma konvalesen tetap bisa meminta secara prosedural. Yakni, lewat tembusan dari RS tempat dirawat ataupun bisa menghubungi UDD wilayah dan UDD Jatim. ”Jangan sampai tertipu dan dimintai uang,” paparnya.
SEPUTAR KETERSEDIAAN PLASMA KONVALESEN DI JATIM
Jumlah stok:
– Total ada 2.319 kantong yang tersedia
– Tersebar di 13 UDD PMI se-Jatim
Penyebab surplus:
– Jumlah pasien yang membutuhkan menurun
– Jumlah pendonor plasma terus bertambah
Solusi:
– Surplus plasma dikirim ke wilayah-wilayah lain yang membutuhkan
Editor : Dhimas Ginanjar
Reporter : elo/c13/ris
Saksikan video menarik berikut ini: