Menkominfo Ajak Internasional Perangi Pelecehan & Eksploitasi Anak di Ruang Digital
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia berharap dunia internasional dapat meningkatkan kolaborasi untuk melindungi para pengguna internet dari konten siber dan interaksi yang berbahaya. Khususnya bagi generasi muda.
"Pemerintah Indonesia menekankan agar seluruh pengguna internet memiliki hak untuk terbebas dari konten dan interaksi online yang berbahaya. Sehingga, kami mengajak seluruh pihak untuk ikut berpartisipasi aktif dan menjadikan internet lebih aman, nyaman, dan bermanfaat," tutur Menkominfo Johnny G Plate dalam keterangannya, Sabtu (18/9).
Dalam forum World Economic Forum (WEF) Global Coalition on Digital Safety Inaugural Meeting 2021 yang digelar secara online pada Kamis 16 September 2021 itu, Johnny mengatakan, keamanan digital sama pentingnya dengan keamanan siber dan harus ditangani secara tepat oleh semua pihak.
"Izinkan saya mengajak semua negara anggota dan tamu dari koalisi ini untuk berkolaborasi secara erat untuk mengatasi dan memerangi pelecehan, eksploitasi anak secara online, pornografi anak, konten kekerasan, radikalisme, terorisme, serta infodemi terkait Covid-19 dan vaksinnya," jelas dia.
"Hal ini bertujuan untuk melindungi keamanan dan membangun kepercayaan dalam interaksi online di antara warganet, khususnya untuk anak-anak dan remaja," lanjutnya.
Johnny menyebut, anak-anak dan remaja seringkali menjadi sasaran konten-konten negatif di ruang digital. Sebab itu, dibutuhkan upaya keamanan digital yang komprehensif dalam menangani kondisi tersebut
"Seringnya, yang menjadi korban predasi online konten negatif adalah anak-anak dan remaja. Tentu ini akan memengaruhi kondisi psikis mereka jika tidak ditangani dengan upaya yang komprehensif. Jadi, keamanan digital sangat penting untuk pertumbuhan konektivitas digital, teknologi digital, media online, konten online, aktivitas online, serta interaksi online," Johnny menandaskan.
Dalam forum tersebut, hadir secara virtual di antaranya Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Perusahaan Umum dan Administrasi Publik Belgia, H.E. Nona Petra De Sutter; Wakil Perdana Menteri dan Menteri Transformasi Digital Ukraina, H.E. Mykhailo Fedorov; serta Menteri Negara Komunikasi dan Informasi dan Pembangunan Nasional Singapura, H.E. Tan Kiat How. (mdk/lia)
Baca juga:
Pemda Diminta Percepat Penuntasan Vaksinasi Pendidik untuk Mendukung PTM Terbatas
Bukti Vaksinasi WNI dan WNA dari Luar Negeri Dapat Terdata di PeduliLindungi
Menkominfo soal Tri & Indosat Merger: Alokasi Spektrum Akan Dievaluasi
Tingkatkan Kesadaran, Warga Positif Covid-19 Diminta Jangan Nekat ke Ruang Publik
Menkominfo: Sinergi Lintas Sektor Penting Maksimalkan 5G di Indonesia
Level PPKM Tergantung Kedisiplinan Prokes Masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar