Pengakuan Pendaki Sempat Hilang di Gunung Guntur: Bisa Lihat Orang Lain, tapi Dirinya Tak Terlihat - Kompas TV

 

Pengakuan Pendaki Sempat Hilang di Gunung Guntur: Bisa Lihat Orang Lain, tapi Dirinya Tak Terlihat

Peristiwa | 5 Juli 2020 | 18:15 WIB
pengakuan-pendaki-sempat-hilang-di-gunung-guntur-bisa-lihat-orang-lain-tapi-dirinya-tak-terlihat
Entis Sutisna (kanan), warga yang menemukan pendaki yang sempat hilang di Gunung Guntur. (Sumber: KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG)

GARUT, KOMPAS.TV – Seorang pendaki Gunung Guntur Garut yang sempat dinyatakan hilang pada Sabtu (4/7/2020) akhirnya ditemukan pada Minggu (5/7/2020) pagi.

Komandan Koramil Tarogong, Kapten Ing Dedi Saefulloh mengungkapkan korban berhasil ditemukan warga dalam keadaan selamat di dekat sumber mata air Citiis.

"Lokasi ditemukannya cukup jauh dari pos tiga tempat korban buka tenda bersama temannya," ungkap Dedi, Minggu (5/7/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurut Dedi, setelah ditemukan korban langsung diantar pulang warga yang menemukan dan tim pencariannya menggunakan mobil seorang warga Jakarta.

Dedi menyebut korban ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB oleh warga yang sehari-hari berjaga di parkiran kendaraan di pos pendakian awal Gunung Guntur di Kampung Citiis.

Entis Sutisna (61), warga yang menemukan korban tersebut mengungkapkan dirinya bersama dua warga lainnya menemukan korban dalam kondisi lemas.

Awal Warga Temukan Korban

Entis kepada wartawan bercerita dirinya sudah mencari sejak pukul 06.00 WIB melalui jalur pendakian yang berbeda dari tim pencarian lain.

Saat beristirahat sejenak karena lelah, Entis pun berdoa agar korban ditemukan.

"Saya tawasul, berserah diri karena semuanya. bagaimana Allah, setelah itu saya teriak-teriak panggil nama korban dan Alhamdulillah ada jawaban," katanya.

Ketika mendengar jawaban dari korban, Entis bersama dua warga tim pencariannya langsung mencari korban.

Akhirnya mereka mendapati korban dalam keadaan telanjang hanya memakai celana dalam di dekat batu besar.

Entis pun memastikan dengan menanyakan nama korban setelah melihatnya. Setelah yakin itu pendaki yang dicarinya, ia langsung memeluk dan memberi pakaian pada korban.

Korban Bingung Terbangun di Lokasi Lain

"Kata korban, dia tidak tahu kenapa bisa sampai ada disitu, dia hanya ingat sedang tidur dalam tenda sama temannya," tutur Entis.

Entis menyebut menurut pengakuan korban, saat itu sebenarnya korban bisa melihat orang lain dari tempatnya.

Namun, anehnya korban tidak bisa memanggil orang tersebut dan orang yang dipanggilnya pun tidak bisa melihat dan mendengarnya.

Entis mengaku terpanggil ikut mencari korban yang hilang tersebut sebagai bentuk tanggung jawab karena dirinya turut mengais rezeki dari para pendaki.

Ia juga khawatir Gunung Guntur akan ditutup jika ternyata korban hilang dan tidak dapat ditemukan.

"10 tahun lalu pernah kejadian seperti ini, ketemu setelah 4 hari, sama kondisinya saat ditemukan juga telanjang," ungkapnya. 

Sebelumnya, Afrizal (16) pendaki yang hilang tersebut mendaki Gunung Guntur pada Jumat (3/7/2020) siang.

Kapolsek Tarogong Kaler Iptu Masrokan mengatakan korban mendaki bersama empat orang rekannya.

"Jumat malam, mereka buka tenda dan menginap di pos tiga jalur pendakian. Pagi harinya, korban sudah tidak ada di tenda," kata Masrokan Minggu (5/7/2020).

Menunggu hingga siang hari korban tak datang juga, akhirnya rekan korban melapor ke orang tua korban.

Minggu pagi, tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD dan masyarakat sekitar melakukan upaya pencarian hingga korban berhasil ditemukan.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya