Pilihan

Pieter Erbervelt, Saudagar Belanda yang Dihukum Mati VOC secara Sadis - Okezone

 

Pieter Erbervelt, Saudagar Belanda yang Dihukum Mati VOC secara Sadis

Tugu Pangeran Pecah Kulit
Tugu Pangeran Pecah Kulit

PIETER Erbervelt atau lebih dikenal sebagai Pangeran Pecah Kulit, merupakan saudagar Belanda keturunan Jerman. Ia menjalin hubungan akrab dengan penduduk pribumi di Batavia (kini Jakarta).

Mengutip dari buku Ensiklopedia Jakarta. Perjuangan Erbervelt dikenal ketika bersama Raden Kartadria, berencana membunuh orang Belanda dalam pesta malam tahun baru pada 1722 karena ingin menjadi kepala Kota Batavia.

Baca juga:  Kisah Ken Dedes Dipaksa Menikahi Tunggul Ametung

Namun, rencana tersebut bocor sampai ke Gubernur Jenderal. Akibatnya, Erbervelt bersama pengikutnya ditangkap. Mereka diamankan tiga hari menjelang rencana pembunuhan tersebut di kediaman Erbervelt. Semua yang tertangkap dijatuhi hukuman mati. Diputuskan mereka dieksekusi mati di lapangan sebelah selatan Benteng Batavia.

Akibat gerakan mendukung pemuda Indonesia, Erbervelt dihukum mati dengan cara kedua kaki dan tangan diikat ke empat kuda. Kemudian kuda-kuda tersebut diperintahkan lari sekencang-kencangnya ke empat penjuru mata angin. Alhasil, badan Erbervelt beserta para pendukungnya pun pecah-pecah atau terbelah akibat eksekusi sadis ini. Hal ini dilakukan VOC untuk memberikan efek jera kepada penduduk agar tidak lagi mencoba-coba melakukan perlawanan pada mereka.

Baca juga:  Menelisik Sejarah Asal Usul Nama Bogor, Apa Maknanya?

Tubuh Elberfeld dimakamkan di suatu sudut di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta sekarang dan di sana kemudian didirikan suatu tugu peringatan. Di tugu itu dipajang tengkorak Elberfeld yang ditusuk tombak dan di bawahnya terdapat prasasti. Saat kedatangan Jepang 1942, tugu itu dihancurkan namun prasastinya dapat diselamatkan. Replikanya kemudian didirikan kembali.

Sejak tahun 1985 tugu itu kemudian dipindahkan ke Museum Prasasti Jakarta, karena tempat tugu itu berdiri dijadikan ruang pamer mobil. Lokasi eksekusi mati tersebut akhirnya dikenal sebagai Kampoeng Petjah Kulit. Sekarang lebih diketahui dengan nama Jalan Pangeran Jayakarta di Jakarta Barat.

(wal)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek