Vaksinasi Booster Harga Miring, Pakai Vaksin Covid-19 Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi sedang menyiapkan skema vaksin booster berbayar. Vaksin booster diberikan kepada mereka yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.
"Skema booster ini sudah kami buat sekalipun memang pemerintah tidak mampu melakukan pembayaran semua penduduk seperti sekarang ini," ujar Plt Kepala Badan PPSDM Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu dalam sebuah diskusi, seperti dikutip Rabu (8/9/2021).
"Jadi akan kita prioritaskan terutama yang masuk ke BPJS [Kesehatan] itu, yang penerima bantuan iuran, masyarakat miskin," terang Maxi Rein.
Maxi Rein mengungkapkan urgensi memberikan vaksin booster kepada masyarakat non kesehatan belum tinggi. WHO juga belum memberikan rekomendasi untuk itu lantaran masih banyak negara yang belum mendapatkan akses vaksin Covid-19.
"Jadi sekalipun Amerika sudah selesai dosis ketiga, tapi negara lain belum ada yang divaksin, itu kan masih mengkhawatirkan karena mobilitas sekarang cepat dari satu negara ke negara lain," terangnya.
Ikhwal vaksin booster berbayar juga sempat disinggung Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI pada Agustus lalu. Dalam pertemuan tersebut ia mengungkapkan ada kemungkinan vaksin booster berbayar kepada kelompok masyarakat tertentu.
Kemungkinan masyarakat kelompok PBI BPJS Kesehatan akan digratiskan. Sementara masyarakat mampu dikenakan biaya antara Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu. Masyarakat diizinkan untuk memilih vaksin booster yang diinginkan.
"Akan terbuka dengan vaksin yang masuk sehingga rakyat bisa memilih booster sendiri, yang PBI kita bisa lakukan subsidi melalui BPJS [Kesehatan]," ujar Budi Gunadi Sadikin.
Vaksin apa yang akan diberikan sebagai Booster? Simak di halaman berikutnya.

Belum diketahui vaksin Covid-19 mana yang akan dijadikan booster. Namun vaksin yang digunakan haruslah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Hingga saat ini sudah ada tujuh jenis vaksin Covid-19 yang mendapatkan EUA dari BPOM. Berikut daftarnya:
1. Vaksin CoronaVac dari Sinovac
BPOM menerbitkan izin EUA pada vaksin Covid-19 buatan Sinovac bernama CoronaVac pada Januari 2021. Vaksin ini memiliki efikasi (kemanjuran) 65,3% melawan Covid-19.
2. CoronaVac produksi Bio Farma
Selain mengimpor vaksin jadi dari Sinovac, Bio Farma juga mengimpor vaksin CoronaVac setengah jadi dari Sinovac. Vaksin ini kemudian diproduksi oleh Bio Farma menjadi vaksin jadi. Soal efikasinya, sama dengan buatan Sinovac.
3. Vaksin AstraZeneca
BPOM terbitkan izin EUA pada vaksin AstraZeneca pada Februari 2021. Vaksin ini memiliki kemanjuran 62,1% lawan Covid-19.
4. Vaksin Sinopharm
BPOM terbitkan izin EUA pada vaksin Sinopharm pada April 2021. Vaksin China ini memiliki efikasi 78,02% melawan Covid-19. Vaksin ini digunakan dalam program vaksinasi gotong royong atau mandiri.
5. Vaksin Moderna
BPOM memberikan izin EUA pada vaksin Moderna pada Juli 2021. Vaksin ini memiliki efikasi 94,1% pada kelompok usia 18 tahun hingga 65 tahun dan 86,4% pada usia 65 tahun ke atas.
6. Vaksin Comirnaty dari Pfizer
BPOM memberikan izin EUA pada vaksin Comirnaty dari Prizer pada Juli 2021. Vaksin ini memiliki efikasi 95,5% pada kelompok usia 16 tahun ke atas dan 100% pada usia 12-15 tahun.
7. Vaksin Sputnik V
BPOM memberikan izin EUA pada vaksin Sputnik V dari Rusia pada Agustus 2021. Vaksin ini memiliki efikasi 91,6% melawan Covid-19.
8. Vaksin Janssen
BPOM menerbitkan izin EUA pada vaksin Janssen pada September ini. Vaksin ini memiliki efikasi 67,2% melawan Covid-19. Vaksin ini menggunakan dosis tunggal atau sekali suntik.
9. Vaksin Convidecia dari CanSino
BPOM memberikan izin EUA pada vaksin Convidecia dari CanSino pada September ini. Vaksin ini memiliki efikasi 65,3% lawan Covid-19. Vaksin ini menggunakan dosis tunggal atau sekali suntik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar