Varian Mu Mengintai RI, Ini Penjelasan Satgas Covid-19 - CNBC Indonesia

 

Varian Mu Mengintai RI, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
News
Kamis, 02/09/2021 19:14 WIB
Foto: Wiku Adisasmito juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Corona memberi Keterangan Pers Juru Bicara terkait Update Data Covid-19 Nasional. (Youtube/BNPB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan terbaru soal Covid-19. Belum usai varian Delta, kini muncul varian terbaru lagi varian Mu, atau dikenal ilmuwan dengan B.1621.

Varian ini kini masuk ke dalam 'variant of interest' oleh WHO. Pengklasifikasian yang merujuk ke pemantauan ketat itu sudah dilakukan sejak 30 Agustus.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan varian yang pertama kali ditemukan di Kolombia ini persebarannya sudah ditemukan di Amerika Selatan dan Eropa. Varian ini dimasukan dalam varian dalam pemantauan untuk menentukan apakah varian ini lebih menular dibandingkan virus aslinya.

"Meski sekarang situasi terlihat normal, sekarang pembukaan kegiatan ekonomi sosial telah perlahan dilakukan pemerintah. Di samping itu pemerintah melakukan pengawasan dalam dan luar negeri untuk mencegah adanya imported case," kata Wiku, Kamis (2/9/2021).

Namun, WHO mengatakan membutuhkan studi lebih lanjut untuk memastikan itu. Apakah varian itu lebih menular, lebih mematikan atau resisten terhadap vaksin dan perawatan saat ini.Sebelumnya, WHO juga mengatakan varian B1621 ini mengandung mutasi genetik yang menunjukkan kekebalan alami. Bukan hanya itu, WHO menyebut vaksin saat ini dan perawatan antibodi monoklonal mungkin saja, tidak bekerja dengan baik, seperti halnya dengan 'leluhur' virus corona lain.

"Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," tulis WHO dalam laporannya yang terbit Selasa (31/8/2021).

"Data awal yang disajikan kepada Kelompok Kerja Evolusi Virus menunjukkan pengurangan kapasitas netralisasi serum pemulihan dan vaksin yang serupa dengan yang terlihat untuk varian Beta, tetapi ini perlu dikonfirmasi oleh penelitian lebih lanjut."

Secara detail, varian Mu ini pertama kali diidentifikasi di Kolombia. Sejak itu, saat ini sudah 39 negara mengonfirmasi kemasukan varian ini.

Baca Juga

Komentar