Waspada Varian Corona Mu, Mobilitas Luar Negeri Diperketat - CNN Indonesia

 

Waspada Varian Corona Mu, Mobilitas Luar Negeri Diperketat

CNN Indonesia
Jumat, 03/09/2021 02:55
Satgas Covid-19 menyampaikan pemerintah memperketat mobilitas warga dari luar negeri menyusul penyebaran varian corona Mu.
Satgas Covid-19 menyampaikan pemerintah memperketat mobilitas warga dari luar negeri menyusul penyebaran varian corona Mu. (REUTERS/AJENG DINAR ULFIANA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyampaikan pemerintah terus memperketat dan mengawasi mobilitas warga baik di dalam maupun luar negeri, menyusul perkembangan mutasi virus SARS-CoV-2 B.1.621 atau yang dikenal varian corona Mu.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut varian yang pertama kali diidentifikasi di Kolombia ini saat ini sudah menyebar di beberapa kawasan negara seperti di Eropa dan Amerika Selatan.

Lihat Juga :

"Walaupun saat ini kondisi cenderung normal dan pembukaan beberapa sektor juga secara gradual dilakukan, pemerintah terus berusaha mengawasi mobilitas dalam dan luar negeri dengan penuh kehati-hatian," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (2/9).

Wiku sekaligus menginformasikan bahwa varian Mu ini sudah ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai 'Variant of Interest (VoI)' yang saat ini tengah diamati para peneliti global untuk dapat menarik kesimpulan bahwa varian Mu memang lebih bersifat infeksius dari varian original lainnya.

VoI merupakan kategori varian yang memiliki genom dengan mutasi yang menyebabkan perubahan asam amino yang terkait dengan kepekaan alat tes, telah terdeteksi di banyak negara, hingga teridentifikasi menyebabkan penularan pada komunitas.

Lihat Juga :

"Sejak 31 Agustus lalu, variant B.1.621 yang pertama kali ditemukan di Kolombia ini telah ditetapkan menjadi tambahan varian yang masuk dalam kategori VoI," ujar Wiku.

WHO menyatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan varian corona Mu. Menurut WHO, riset awal menunjukkan mutasi varian itu mengindikasikan risiko kebal terhadap vaksin. Mereka pun menyerukan studi lanjutan untuk lebih memahami varian Mu ini.

Merujuk pada data yang dihimpun WHO, varian Mu baru terdeteksi di 0,1 persen kasus Covid-19 global. Namun, varian itu sudah mendominasi 39 persen infeksi corona di Kolombia.

Lihat Juga :

Baca Juga

Komentar