Satgas: Lonjakan Kasus Covid-19 di Papua belum Tentu Akibat PON XX
M. Iqbal Al Machmudi | Nusantara
SATGAS Penanganan Covid-19 menekankan bahwa lonjakan kasus covid-19 dari dampak suatu acara, harus dilihat secara seksama dan membutuhkan waktu 2-3 pekan.
Dengan begitu, lonjakan kasus covid-19 di Papua belum tentu diakibatkan perhelatan PON XX, yang baru berakhir pada Jumat (15/10) kemarin. "Melihat efek suatu event penting, seperti efek libur panjang. Karena munculnya kenaikan mobilitas dan kerumunan, akan terlihat 2-3 minggu kemudian," jelas Wiku saat dihubungi, Minggu (17/10).
Berdasarkan data Satgas Covid-19, sebaran kasus aktif terbanyak berada di Jawa Tengah 2.341 orang, Papua 1.757 orang, Jawa Barat 1.736 orang dan DKI Jakarta 1.356 orang. Menurut Wiku, peningkatan kasus covid-19 harus dilihat dari grafik setiap pekan. Sementara, yang terjadi di Papua tergolong fluktuatif.
"Kasus Papua dalam 1-2 bulan terakhir lihat fluktuasi. Jadi, pengamatannya perlu lebih panjang. Pemerintah tidak akan hanya mengamati tren kasus, tetapi melakukan upaya pencegahan penularan berkelanjutan melalui PPKM," imbuh Wiku.
Adapun kasus covid-19 per 17 Oktober, bertambah 747 orang dan kasus sembuh bertambah 1.086 orang. Adapun kasus kematian akibat covid-19 bertambah 19 orang. Penambahan kasus terbanyak pada hari ini masih terjadi di DKI Jakarta, yakni 131 orang. Lalu disusul Jawa Tengah dengan 87 kasus, sementara Papua 1 kasus dan Papua Barat 9 kasus.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan kasus aktif nyatanya jumlah kasus setiap pos dan daerah sifatnya fluktuatif, bisa bertambah atau turun. "Karena pergerakan atau mobilitas yang meningkat risiko penularan akan meningkat," tutur Nadia.(OL-11)
Komentar
Posting Komentar