Suntik Vaksin Flu, Kenali Efek Samping yang Umum dan Parah!
Suntik vaksin flu bisa menyebabkan efek samping umum hingga parah yang membutuhkan perhatian medis.
Suara.com - Para ahli telah menyarankan semua orang untuk suntik vaksin flu demi melindungi diri dari flu musiman di tengah pandemi virus corona Covid-19. Suntik vaksin flu ini pun mirip dengan vaksin Covid-19, yang juga memicu beberapa efek samping.
Umumnya, efek samping setelah suntik vaksin flu ini tidak mengancam jiwa dan bisa dikelola sendiri. Tapi, beberapa orang mungkin mengalami efek samping vaksin flu yang membutuhkan perhatian medis.
Karena vaksin flu bekerja memicu respons kekebalan, maka vaksin akan menyebabkan peradangan tubuh yang berupa beberapa efek samping setelah suntik tersebut.
Berikut ini dilansir dari Times of India, beberapa efek samping paling umum setelah suntik vaksin flu.
Baca Juga: Jangan Asal, Begini Cara Cuci Tangan yang Benar Agar Terhindar Virus Corona
- Demam dan menggigil
- Sakit kepala
- Sakit di tempat suntikan
- Mual
- Sakit badan dan nyeri sendi
Semua efek samping ini bisa dikelola sendiri di rumah dan akan berangsur membaik dalam 1 hingga 2 hari, yang tidak menimbulkan kekhawatiran sama sekali.
Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan ebebrapa orang juga bisa mengalami reaksi alergi parah setelah suntik vaksin flu, seperti:
- Sesak napas
- Bengkak di sekitar mata dan bibir
- Kulit pucat
- Kelelahan dan kelemahan ekstrem
- Gatal-gatal
- Mengi
Efek samping setelah suntik vaksin adalah hal yang sangat umum. Vaksin flu bisa memicu reaksi merugikan tertentu, yang bisa dikelola di rumah. Sedangkan, efek samping yang parah membutuhkan bantuan profesional medis tapi tetap jarang terjadi.
Tapi, banyak orang mungkin ragu suntik vaksin flu bersamaan dengan vaksin Covid-19. Sebelumnya, CDC juga menyatakan bahwa suntik vaksin flu dan vaksin Covid-19 bersamaan benar-benar aman.
Para ahli mengatakan semua orang perlu suntik vaksin Covid-19 dan vaksin flu untuk mencegah risiko terjadi twindemic. Twindemic terjadi ketika seseorang terinfeksi virus corona Covid-19 dan flu sekaligus.
Baca Juga: Kesempatan Terakhir, WHO Bentuk Tim Untuk Cari Asal-Usul Virus Corona
Komentar
Posting Komentar