Wapres Tinjau Showcase Program Penyediaan Listrik untuk Warga Miskin Ekstrem di Maluku
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F1611566411.jpg)
Salah satu program yang ditinjau adalah program penyediaan listrik untuk masyarakat miskin ekstrem di Kabupaten Maluku Tengah yang dilaksanakan untuk wilayah off-grid atau tanpa listrik PLN dan wilayah on-grid atau yang telah tersedia listrik PLN.
Hal itu dilakukan Wapres di sela kunjungan kerja di Maluku untuk melakukan rapat koordinasi percepatan pengurangan kemiskinan ekstrem tahun 2021 di tujuh provinsi prioritas, Rabu (13/10/2021).
"Penyediaan listrik untuk masyarakat miskin ekstrem tersebut merupakan salah satu program penting. Mengingat salah satu penyebab utama kemiskinan dan ketimpangan adalah tidak tersedianya akses terhadap infrastruktur dasar yakni listrik, air bersih dan sanitasi," ungkap Wapres Maruf Amin.
Untuk wilayah off-grid di Kabupaten Maluku Tengah, program penyediaan listrik untuk masyarakat miskin ekstrem diinisiasi oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) melalui mekanisme kemitraan dengan dunia usaha dan masyarakat dengan menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Inti dari program kemitraan ini adalah menyediakan listrik tenaga surya (LTS) bagi rumah tangga miskin ekstrem dan dilanjutkan dengan pemberdayaan masyarakat.
Program ini berdampak sosial ekonomi bagi masyarakat. Salah satunya proses pembuatan rumpon ikan bisa dilanjutkan malam hari dan lebih cepat. Selain itu, biaya pembelian minyak tanah berkurang, proses memasak lebih cepat dan lebih aman, dan waktu belajar anak-anak lebih lama.
Data indikator kesejahteraan sosial utama menggambarkan keadaan warga miskin di lima Kabupaten di Maluku.
Di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 30.740 jiwa, sebanyak 11,77% di antaranya tidak memiliki rumah sendiri, 6,86% tidak memiliki listrik, 15,80% tidak memiliki toilet, 29,96% tidak memiliki akses air minum layak.
Di Kabupaten Maluku Tenggara, dari 22.590 jiwa penduduk miskin, sebanyak 9,43% rumah tangga miskin ekstrem tidak memiliki rumah sendiri, 24,94% tidak memiliki listrik, 43,73% tidak memiliki toilet, 32,29% tidak memiliki akses air minum layak.
Di Kabupaten Maluku Tengah, dari 74.180 jiwa penduduk miskin, sebanyak 7,26% rumah tangga miskin ekstrem tidak memiliki rumah sendiri, sebanyak 3,34% tidak memiliki listrik, 30,54% tidak memiliki toilet, 30,84% tidak memiliki akses air minum layak.
Di Kabupaten Seram Bagian Timur, dari 26.690 jiwa, rumah tangga miskin ekstrem yang tidak memiliki rumah sendiri sebanyak 8,64%, sebanyak 26,70% tidak memiliki listrik, 63,03% tidak memiliki toilet, 8,74% tidak memiliki akses air minum layak.
Di Kabupaten Maluku Barat Daya, dari 21.370 jiwa, rumah tangga miskin ekstrem semua memiliki rumah sendiri, sementara 4,98% tidak memiliki listrik, 60,38% tidak memiliki toilet, 30,66% tidak memiliki akses air minum layak.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar