WHO dan UNICEF: 2,3 Miliar Orang Tak Punya Akses Cuci Tangan di Rumah Halaman all - Kompas

 

WHO dan UNICEF: 2,3 Miliar Orang Tak Punya Akses Cuci Tangan di Rumah Halaman all - Kompas.com

Seorang ibu mencuci tangan dan tangan anaknya sebelum anaknya menjalani tes nafsu makan sebagai bagian dari program pengobatan CMAN di Pusat Kesehatan di Bauchi, Nigeria.  Riset UNICEF dan WHO menemukan 3 dari 10 orang atau sekitar 2,3 miliar orang di dunia tidak memiliki fasilitas cuci tangan dengan air dan sabun di rumah.

KOMPAS.com - Hari ini, 15 Oktober, adalah hari cuci tangan sedunia. Meski kebiasaan mencuci tangan meningkat selama pandemi, tapi temuan WHO dan UNICEF menunjukkan 3 dari 10 orang atau sekitar 2,3 miliar orang di dunia tidak memiliki fasilitas cuci tangan dengan air dan sabun di rumah.

Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, kebersihan tangan mendapat perhatian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seperti kita tahu, mencuci tangan adalah pilar utama dalam strategi pencegahan Covid-19 dan penyakit lainnya.

Meski hal ini baik, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa kebiasaan mencuci tangan tidak hanya dilakukan selama masa kritis. Artinya, aktivitas ini harus terus dilakukan jika nanti kita berhasil keluar dari pandemi.

Sebab bagaimanapun, mencuci tangan berkontribusi pada ketahanan kesehatan dan ekonomi suatu negara.

"Kebersihan tangan adalah investasi yang sangat hemat biaya, memberikan manfaat kesehatan yang besar dengan biaya yang relatif kecil," tulis WHO dalam laman resminya.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Meski kebiasaan mencuci tangan meningkat, WHO mengatakan bahwa tingkat akses ke fasilitas kebersihan tangan tetap rendah.

Jika tingkat perhatian pada kebersihan tangan terus berlanjut, pada akhir era SDG di tahun 2030, 1,9 miliar orang di dunia diprediksi masih akan kekurangan fasilitas mencuci tangan di rumah.

3 dari 10 orang tidak memiliki fasilitas cuci tangan

Menurut laman resmi Dana Anak Internasional Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF), secara global 3 dari 10 orang, atau sekitar 2,3 miliar orang, tidak memiliki fasilitas cuci tangan dengan air dan sabun di rumah.

Situasi terburuk ada di negara-negara berkembang, yakni 6 dari 10 orang tidak memiliki akses ke kebersihan tangan dasar.

"Upaya respons global terhadap pandemi telah menciptakan kemajuan untuk kebersihan tangan. Namun, kemajuan ini masih terlalu lambat untuk komunitas yang paling rentan dan kurang terlayani," kata Direktur WASH UNICEF Kelly Ann Naylor.

Hand hygiene tidak bisa dipandang sebagai bekal sementara untuk menangani Covid-19. Investasi jangka panjang lebih lanjut dalam air, sanitasi, dan kebersihan dapat membantu mencegah datangnya krisis kesehatan berikutnya," sambung Kelly.

Ilustrasi mencuci tangan. Riset UNICEF dan WHO menemukan 3 dari 10 orang atau sekitar 2,3 miliar orang di dunia tidak memiliki fasilitas cuci tangan dengan air dan sabun di rumah.
Lihat Foto
Ilustrasi mencuci tangan. Riset UNICEF dan WHO menemukan 3 dari 10 orang atau sekitar 2,3 miliar orang di dunia tidak memiliki fasilitas cuci tangan dengan air dan sabun di rumah.

Dia mengingatkan, menjaga kebersihan tangan berdampak pada lebih sedikit orang yang jatuh sakit karena infeksi pernapasan, lebih sedikit anak yang meninggal karena penyakit diare, dan lebih banyak ibu hamil dan bayi baru lahir yang terlindungi dari kondisi yang dapat dicegah seperti sepsis.

Sepsis merupakan kondisi yang terjadi ketika respons tubuh terhadap infeksi merusak jaringannya sendiri. Kondisi ini sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa.

Data terakhir menunjukkan bahwa beberapa kemajuan telah dicapai sejak 2015.

Misalnya, populasi global dengan akses ke kebersihan tangan dasar di rumah telah meningkat dari 5 miliar menjadi 5,5 miliar, atau dari 67 persen menjadi 71 persen.

Namun, jika tren saat ini bertahan, 1,9 miliar orang masih belum memiliki akses ke kebersihan tangan dasar pada akhir dekade ini.

Menurut perkiraan UNICEF terbaru:

  • Secara global, 3 dari 10 orang – atau 2,3 miliar – tidak memiliki akses ke fasilitas dasar cuci tangan dengan air dan sabun di rumah, termasuk 670 juta orang tanpa fasilitas sama sekali. Di negara-negara kurang berkembang, lebih dari 6 dari 10 orang kekurangan fasilitas kebersihan tangan dasar di rumah.
  • 2 dari 5 sekolah di seluruh dunia tidak memiliki layanan kebersihan dasar dengan air dan sabun, mempengaruhi 818 juta siswa, di mana 462 juta di antaranya bersekolah tanpa fasilitas sama sekali. Di negara-negara kurang berkembang, 7 dari 10 sekolah tidak memiliki tempat bagi anak-anak untuk mencuci tangan.
  • 1 dari 3 fasilitas kesehatan di seluruh dunia tidak memiliki fasilitas kebersihan tangan di tempat perawatan di mana pasien, petugas kesehatan, dan perawatan melibatkan kontak dengan pasien.
  • Biaya untuk menyediakan kebersihan tangan di semua rumah di 46 negara kurang berkembang di dunia pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 11 miliar dollar AS (sekitar Rp 154,9 triliun).

Ketimpangan yang mendalam ada di seluruh. Ironisnya, anak-anak dan keluarga yang paling rentan paling menderita dan merasakan dampak dalam situasi ini. Selain itu, di lingkungan yang rapuh, terkena dampak konflik, dan pengungsi, kemajuannya sangat lambat:

  • Dalam konteks rapuh, 1 dari 5 orang tidak memiliki fasilitas kebersihan tangan di rumah.
  • Di 8 dari 20 negara di mana UNHCR memiliki data, lebih dari 30 persen rumah tangga pengungsi tidak memiliki akses ke sabun.
  • Secara global, tingkat kemajuan saat ini harus empat kali lipat untuk mencapai kebersihan universal pada tahun 2030. Di negara-negara kurang berkembang, tingkat kemajuan perlu meningkat sepuluh kali lipat, dan dalam konteks yang rapuh, hal itu perlu dipercepat dengan faktor 23.
slide 1 to 3 of 13
slide 1 to 3 of 13
slide 1 to 3 of 13
Dilarang Masuk Indonesia, Begini Situasi di Singapura Saat Ini!
3:38

Dilarang Masuk Indonesia, Begini Situasi di Singapura Saat Ini!

Mampu Lawan Varian Delta Hingga 77 Persen, BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Zifivax
2:52

Mampu Lawan Varian Delta Hingga 77 Persen, BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Zifivax

Sidak PPKM di Warung Makan Terpantau Tertib Sesuai Aturan
1:09

Sidak PPKM di Warung Makan Terpantau Tertib Sesuai Aturan

Pendamping Prabowo di Pilpres 2024 Adalah Penentu - Opini Budiman
7:32

Pendamping Prabowo di Pilpres 2024 Adalah Penentu - Opini Budiman

Gempa Bali, BPBD Bangli Sebut 2 Orang Meninggal Tertimbun Longsor
2:38

Gempa Bali, BPBD Bangli Sebut 2 Orang Meninggal Tertimbun Longsor

Apa yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Diet Air Putih?
2:15

Apa yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Diet Air Putih?

Sulit Bangun Pagi? Ternyata Olahraga Sore Juga Baik Bagi Tubuh, Ini Penjelasannya
2:00

Sulit Bangun Pagi? Ternyata Olahraga Sore Juga Baik Bagi Tubuh, Ini Penjelasannya

11 Siswa Tenggelam Saat Susur Sungai, Bupati Ciamis Minta Warga Mendoakan
2:38

11 Siswa Tenggelam Saat Susur Sungai, Bupati Ciamis Minta Warga Mendoakan

Ini Sosok Direktur TV Lokal Bondowoso yang Sebar Konten Hoaks!
4:17

Ini Sosok Direktur TV Lokal Bondowoso yang Sebar Konten Hoaks!

Survey SMRC: 78% Tak Setujui Rencana Amandemen UUD 1945
3:54

Survey SMRC: 78% Tak Setujui Rencana Amandemen UUD 1945

Truk Crane Terguling Lukai 5 Orang, PDAM Kota Depok Siap Tanggung Jawab
4:33

Truk Crane Terguling Lukai 5 Orang, PDAM Kota Depok Siap Tanggung Jawab

Polisi Tangkap 89 Tersangka Pinjol dan Amankan 150 CPU Komputer!
2:31

Polisi Tangkap 89 Tersangka Pinjol dan Amankan 150 CPU Komputer!

Koleksi 14 Emas, Jawa Timur Keluar Jadi Juara Umum Cabor Renang PON XX Papua 2021
11:31

Koleksi 14 Emas, Jawa Timur Keluar Jadi Juara Umum Cabor Renang PON XX Papua 2021

Rekomendasi

Powered by

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya