AstraZeneca Klaim Obat Antibodi Buatannya Efektif Kurangi Resiko Tertular Covid-19
PERUSAHAAN farmasi asal Anglo-Swedia, AstraZeneca mengklaim bahwa obat antibodi Covid-19 buatannya 83 persen efektif dalam mengurangi resiko tertular Covid-19. Hal tersebut berdasarkan studi tindak lanjut yang dilakukan selama enam bulan.
Seperti dilansir dari Channel News Asia (CNA), Kamis (18/11/2021) AstraZeneca mengatakan studi terpisah pada pasien dengan Covid-19 ringan hingga sedang menunjukkan bahwa dosis terapi yang lebih tinggi dapat mengurangi resiko gejala memburuk sebesar 88 persen dalam waktu tiga hari dari gejala pertama.
Berdasarkan hasil positif tersebut, AstraZeneca berpotensi sebagai pemasok langka vaksin dan obat perawatan Covid-19. Pihaknya menyebut bahwa produk vaksin serta obat buatannya sebagai suntikan pencegahan bukan pengobatan.
"Perawatan tersebut, terapi antibodi yang disebut AZD7442, dapat membantu melindungi orang yang mungkin tidak memiliki respons imun yang cukup kuat terhadap vaksin Covid-19," kata manajemen AstraZeneca.
Lebih lanjut, pihaknya juga sedang mengharapkan agar izin edar AZD7442 dapat dikeluarkan segera oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS).
Selain di AS, perusahaan farmasi China, Sinopharm, juga sedang melakukan pengembangan terhadap dua obat yang dapat mengurangi keparahan infeksi Covid-19 kepada pasien gejala ringan.
Obat itu diketahui membuat terobosan baru yang signifikan. Sebab, ramuan obat itu didasarkan pada antibodi monoklonal yang kuat terhadap virus corona varian Delta yang ditemukan oleh tim peneliti di bawah Sinopharm. Antibodi ini efektif memblokir pengikatan virus corona ke usus, ginjal, testis, kantong empedu, dan jantung.
Komentar
Posting Komentar