Bio Farma: Impor Vaksin Covid-19 Dilakukan dengan Berbagai Skema
Jakarta, Beritasatu.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi dari , Bambang Heriyanto mengatakan, impor vaksin Covid-19 dilakukan selama ini melalui berbagai macam skema mulai dari pembelian melalui Bio Farma, pembelian langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Covax Facility maupun hibah dari negara sahabat.
“Untuk impor vaksin Covid-19 sendiri, selama ini melalui beberapa skema, antara lain, business to business seperti Bio Farma dengan Sinovac, Bio Farma dengan Astrazeneca atau juga bisa dengan anggota Holding BUMN farmasi lainnya Kimia Farma dengan Sinopharm dan Indofarma dengan Novovax,” kata Bambang saat dihubungi Beritasatu.com, Kamis (18/11/2021).
Ia menambahkan, impor vaksin juga bisa dilaksanakan melalui mekanisme kerja sama luar negeri melalui Covax Facility maupun hibah dari negara sahabat. Mekanisme ini dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Kemudian, mekanisme lainnya adalah pembelian langsung dari Kemenkes kepada Pfizer Biontech.
Dengan begitu, Bambang mengatakan, hingga saat ini total vaksin yang telah dibeli dan dibayar oleh pemerintah ada 286 juta dosis dan vaksin hibah sebanyak 57,7 juta dosis.
Namun, ketika ditanya terkait harga dan anggaran pembelian vaksin tahun 2021 dan tahun 2022, Bambang enggan menjawab. Ia menyarankan untuk mengkonfirmasi langsung kepada pemerintah yakni Kemenkes termasuk rencana impor vaksin untuk tahun depan. “Bisa ditanyakan kepada pemerintah,” ucapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menyatakan, untuk urusan impor vaksin selama ini hanya lewat satu pintu, yakni Bio Farma.
"Untuk impor vaksin lewat Bio Farma sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 99/2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019," kata dia ketika dihubungi Beritasatu.com, Kamis (18/11/2021).
Namun ketika ditanyakan terkait jumlah dosis vaksin yang diimpor yakni yang dibeli dan dibayar pemerintah untuk tahun 2020 lalu dan tahun 2021 ini, Nadia mengatakan, tidak mengetahui secara pastinya.
"Kalau terkait data tentang harga vaksin, sebaiknya ditanyakan ke Biofarma ya, karena itu menjadi wilayah mereka," ucap dia dengan singkat.
Terkait rencana pemerintah untuk mengimpor vaksin kembali di tahun depan, Nadia menegaskan, hal tersebut belum difinalkan secara keseluruhan.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
Komentar
Posting Komentar