Skip to main content
728

Jerman Dilanda Gelombang Keempat Covid, Warga Diminta Suntik Vaksin Lagi - Padek

 

Jerman Dilanda Gelombang Keempat Covid, Warga Diminta Suntik Vaksin Lagi

Pemerintah Jerman meminta suntikan vaksin Covid-19 dilakukan lagi (booster) untuk semua warganya yang telah divaksinasi penuh setidaknya enam bulan lalu. Hal itu dilakukan karena negara tersebut tengah menghadapi gelombang keempat infeksi virus korona.

Hal itu diumumkan Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, Jumat (5/11/2021) setelah pertemuan puncak dua hari di Bavaria dengan menteri kesehatan dari 16 negara bagian Jerman.

Spahn mengatakan situasi Covid-19 di Jerman memasuki periode sangat sulit. Institut Robert Koch di negara itu melaporkan rekor 37.120 kasus harian baru pada hari Jumat. Ini rekor tertinggi sepanjang masa, melampaui rekor yang ditetapkan hari sebelumnya.

Insiden virus korona tujuh hari di Jerman sekarang mencapai 169,9 kasus per 100.000 orang, naik dari 154,5 pada Kamis.

Spahn mengatakan, beberapa pemimpin negara bagian Jerman telah memperingatkan kemungkinan penguncian baru wilayah (lockdown) jika tindakan mendesak tidak diambil.

“Lonjakan di Jerman bagian dari peningkatan kasus Covid-19 dan kematian di Eropa yang menjadikan kawasan itu sebagai pusat pandemi baru,” ungkap Hans Kluge, Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Regional Eropa, Kamis (4/11/2021).

Pada pengarahan rutin Covid-19 di kantor pusat WHO di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan para ahli lainnya membahas lonjakan di Eropa, di mana kasus telah meningkat 55% dalam empat minggu terakhir, meskipun ada banyak pasokan vaksin.

Leif Erik Sander, seorang dokter di Departemen Penyakit Menular dan Pengobatan Pernafasan Rumah Sakit Charité di Berlin, mengatakan kepada DW bahwa situasi di rumah sakit sekarang “kritis”.

“Kami melihat angka rawat inap yang meningkat pesat, baik di bangsal normal maupun di ICU,” kata Sander. “Jadi pada dasarnya kami harus memperluas kapasitas kami di sini. Dan ini juga terjadi di seluruh Jerman. Kami kekurangan perawat, personel perawatan kesehatan khusus,” imbuhnya.(voa/dw/idr)

Posting Komentar

0 Komentar

728