Jokowi soal Digugat Uni Eropa ke WTO: Kami Lawan dengan Cara Apapun
Kamis, 18 Nov 2021 12:45 WIB
Jokowi akan melawan langkah Uni Eropa menggugat kebijakan larangan ekspor nikel ke WTO. (Arsip Biro Pers Sekretariat Presiden).
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo (Jokowi) siap melawan Uni Eropa yang mengadukan Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) karena melarang ekspor nikel.
"Jangan tarik-tarik kami ke WTO karena kami setop kirim raw material. Nggak, nggak. Dengan cara apapun akan kami lawan," ungkap Jokowi dalam CEO Forum, Kamis (18/11).
Ia mengaku mendapatkan banyak pertanyaan dari berbagai negara saat mengikuti forum G20 beberapa waktu lalu terkait larangan ekspor nikel. Namun, Jokowi menjawab pertanyaan dengan tegas bahwa nikel akan tetap diolah di dalam negeri.
"Loh, kami ingin buka lapangan pekerjaan seluas-luasnya di Indonesia. Kalau saya buka raw material ke Eropa, ke negara lain, yang buka lapangan pekerjaan mereka dong. Kita tidak dapat apa-apa," kata Jokowi.
Namun, ia tetap membuka pintu bagi negara lain yang ingin bekerja sama dengan Indonesia terkait nikel. Dengan demikian, nikel diolah setengah di Indonesia dan setelah itu diekspor.
"Tapi kalau mau kerja sama setengah jadi dengan kami tidak apa-apa. Kami kirim ke negara lain tidak apa-apa. Kami terbuka. Tapi buat di sini, investasi di sini. Kami tidak menutup diri," jelas Jokowi.
Sebagai informasi, pemerintah mulai melarang ekspor bijih nikel pada 2 Januari 2020. Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Sebelumnya, Jokowi juga mengaku siap apabila ada gugatan terkait komoditas minyak sawit (CPO).
Sebab, Pemerintah Indonesia ingin CPO tidak diekspor secara mentah saja, tapi juga diolah menjadi barang-barang lain di dalam negeri.
"Sawit juga sama, suatu titik nanti setop (ekspor). Yang namanya ekspor CPO, harus jadi kosmetik, mentega, harus jadi biodiesel dan turunan-turunan lain, dan sekali lagi harus punya keberanian. Jangan sampai kita grogi karena kita digugat di WTO," ucap Jokowi.
(aud/agt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar