Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Coronavirus COVID-19 Featured Menkes Omicron

    Menkes: Risiko Terbesar Omicron di RI dari Hong Kong, Italia dan Inggris | merdeka

    2 min read

     

    Menkes: Risiko Terbesar Omicron di RI dari Hong Kong, Italia dan Inggris | merdeka.com

    Menkes: Risiko Terbesar Omicron di RI dari Hong Kong, Italia dan Inggris
    Menkes Budi Gunadi Sadikin. ©2021 Merdeka.com
    NEWS | 28 November 2021 20:36
    Reporter : Merdeka

    Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Hong Kong memiliki risiko paling besar sebagai sumber kasus impor varian virus Corona baru berjenis Omicron ke Indonesia. Sebab, intensitas penerbangan dari wilayah itu ke Tanah Air tercatat paling sering ketimbang negara lain yang telah mengumumkan temuan kasus infeksi Omicron.

    "Risiko terbesar ada dari Hong Kong, Italia, Inggris, baru Afrika Selatan karena penerbangannya sering ke kita," kata Budi dalam konferensi pers daring, Minggu (28/11).

    Sementara negara yang diduga telah dimasuki varian Omicron yang juga berpotensi membuat kasus impor di Tanah Air adalah Belanda, Jerman dan Denmark.

    Video Pilihan

    Pesan Tegas Jenderal TNI Dudung: KKB Bukan Musuh Jangan Berpikir Membunuhnya! - merdeka

    2 dari 2 halaman

    Varian Omicron

    Menurut Budi, varian Omicron kali pertama ditetapkan sebagai Variant of Concern (VoC) oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO pada 26 November kemarin. Setelah beberapa hari menjadi variant under investigation pada 24 November 2021.

    Penetapan Omicron menjadi VoC ini cukup singkat, lantaran langsung meloncati penetapan Variant of Interest (VoI).

    "Kenapa ini (Omicron) menjadi Variant of Concern cepat, karena dia mutasinya sangat banyak dan mutasi-mutasi yang berbahaya dari varian-varian sebelumnya ada di sini," katanya.

    Omicron tercatat memiliki 50 mutasi, 30 di antaranya ada di spike protein atau mahkota virus. Banyak dari mutasi itu mengadopsi keburukan dari varian Alfa, Delta, dan Gamma.

    Reporter: Yopi Makdori

    Sumber: Liputan6.com

    (mdk/rnd)
    logo
    Menelusuri Uang Miliaran Teroris
    Komentar
    Additional JS