Walhi Kalbar Undang Jokowi ke Sintang Tinjau Langsung Banjir di Lokasi
Jumat, 19 Nov 2021 09:08 WIB
Presiden Jokowi diundang datang ke Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, untuk meninjau banjir yang tak kunjung surut. (Lukas - Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --
Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Barat, Nicodemus Ale mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kabupaten Sintang untuk meninjau langsung banjir.
Menurut Nico, Jokowi harus melakukan tindakan konkret, buka sekadar mengeluarkan pernyataan. Apalagi, Jokowi mengakui banjir di Sintang karena kerusakan lingkungan bertahun-tahun.
Banjir yang merendam sejumlah daerah di Sintang tak kunjung surut. Sampai hari ini, Jumat (19/11), banjir sudah berlangsung selama satu bulan.
"Karena presiden sudah ber-statement dengan mengatakan kondisi lingkungan di Sintang yang sudah cukup parah dan terjadi pulihan tahun, kita mengundang presiden untuk segera meninjau lokasi dan segera melakukan tindakan tindakan konkret," kata Nico kepada CNN Indonesia TV, Kamis (18/11).
Nico berkata kerusakan alam tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota dan provinsi. Menurutnya, pemerintah juga mempunyai kewajiban untuk mengatasi kerusakan lingkungan.
Ia menjelaskan pemerintah pusat memegang kendali atas pemberian izin, seperti Izin Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) dan izin Hak Pengusahaan Hutan (HPH).
"Itu pemberian izinnya di level nasional, bukan di level daerah," ujarnya.
Dengan demikian, Nico berpandangan baik pemerintah daerah maupun pusat harus bersinergi dalam memperbaiki kerusakan lingkungan di Kalbar dan sejumlah daerah lain. Salah satunya yaitu dengan merevisi tata ruang dan revisi perizinan perizinan.
Bahkan, kata Nico, jika memungkinkan, pemerintah bisa melakukan audit lingkungan. Ditengarai terdapat banyak kesalahan dalam proses perizinan terkait pembukaan izin industri berbasis hutan dan lahan tersebut.
"Ini memang perlu segera didorong untuk melakukan audit. Bukan hanya soal kesalahan, kami ingin melihat keseimbangan antara industri yang berbasis ekonomi yang berbasis ekonomi Hutla dengan dampak lingkungan yang akan terjadi disebabkan oleh mereka, kelompok kelompok investasi itu," ujarnya.
Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini pemerintah untuk segera mengambil tindakan nyata mengatasi banjir Sintang. Ia mengingatkan bencana ekologis sudah tak terbendung lagi dan berpotensi terjadi di daerah lainnya, seperti Kalimantan Tengah.
"Artinya, seluruh lingkungan yang ada di Kalbar dan Kalimantan secara keseluruhan memperlihatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan yang ada di Borneo ini Pulau Kalimantan ini sudah tidak bisa menjamin keselamatan masyarakat yang hidup di Kalimantan," ujarnya.
Banyak pihak yang mendorong Jokowi segera turun langsung ke Sintang untuk meninjau banjir yang berkepanjangan itu. Sejumlah tokoh seperti Fadli Zon mempertanyakan pemerintah pusat yang terkesan abai terhadap banjir di Sintang.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono turun ke Sintang. Namun, ia menyebut Jokowi juga bakal meninjau langsung banjir di sana.
Ia berkata kunjungannya ke Sintang itu untuk memantau langsung keadaan terkini. Itu juga dilakukan untuk mengatur jadwal kehadiran Jokowi ke Sintang.
"Saya baru akan ke sana lusa (18/11) karena besok ada sidang Kabinet Paripurna sehingga saya ke sana Kamis," kata dia kepada wartawan di Serang, Banten, Selasa (16/11).
(yla/fra)
Komentar
Posting Komentar