Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured PWNU Jawa Timur

    Carter Pesawat Khusus Hasil Patungan, Rombongan PWNU Jatim Berangkat ke Muktamar NU ke-34 di Lampung - suara

    2 min read

     

    Carter Pesawat Khusus Hasil Patungan, Rombongan PWNU Jatim Berangkat ke Muktamar NU ke-34 di Lampung

    By
    irwan sy
    google.com
    2 min

    SURYA.co.id | SURABAYA - Kalangan Nahdlatul Ulama dari Jawa Timur telah berangkat menuju Muktamar NU ke-34 di Lampung.

    Rombongan PWNU Jatim ini berangkat satu pesawat penuh untuk menghadiri gawe besar Nahdliyin ini.

    Wakil Ketua PWNU Jaiim, KH Ahmad Fahrur Rozi mengatakan, pihaknya sengaja carter pesawat untuk menyukseskan forum lima tahunan yang telah ditunggu-tunggu tersebut.

    Rombongan yang berangkat ini patungan untuk menuju Muktamar NU.

    Sebab, menurut Gus Fahrur, pihaknya memang sangat antusias untuk hadir pada Muktamar NU ke-34.

    Keberangkatan kalangan Nahdliyin ke Lampung itu, tidak hanya melalui udara.

    Bahkan, Gus Fahrur menyebut banyak juga rombongan Nahdliyin Jawa Timur yang berangkat ke Lampung melalui jalur darat.

    "Perwakilan pengurus cabang (PC) juga banyak yang bawa bus," terang Gus Fahrur.

    Terkait aspirasi yang dibawa, Gus Fahrur menyatakan pihaknya tetap akan konsisten pada apa yang menjadi keputusan secara kelembagaan, termasuk hasil konsolidasi terakhir jajaran Nahdlatul Ulama di Jawa Timur.

    Konsolidasi yang berlangsung pada pekan lalu di Ponpes Al Falah Ploso Kediri, menyatakan bulat komitmen mengamankan perintah kiai sepuh untuk mendukung KH Miftachul Ahyar sebagai Rais Aam PBNU dan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjadi Ketua Umum PBNU.

    Gus Fahrur menyebut, pihaknya berharap agar pelaksanaan Muktamar ini dapat berlangsung lancar serta guyub dan rukun. Sekalipun sebelumnya dinamika mengiringi perbincangan terkait Muktamar, hal itu disebutnya merupakan hal biasa dalam organisasi.

    Sebagai organisasi yang sudah berpengalaman, Gus Fahrur yakin pasca Muktamar ini, seluruh lapisan di Nahdlatul Ulama tetap akan guyub.

    "Insyaallah tidak ada apa-apa. Kita ini sudah mengalami Muktamar beberapa kali. Orang yang tidak tahu, mengira ribut. Itu biasa dalam dinamika. Setelah Muktamar pasti rukun dan kumpul semua, insyaallah. Kita ini sudah dewasa," ungkapnya.

    Komentar
    Additional JS