Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University Australia. Foto: Dok. Pribadi© Disediakan oleh Kumparan Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University Australia. Foto: Dok. Pribadi

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengungkapkan kabar terbaru terkait riset terhadap varian corona Omicron. Ia menyebut kabar baik tapi tetap harus diwaspadai.

"Data riset terakhir menunjukkan orang yang sudah divaksin, walaupun yang tidak divaksin tapi terinfeksi, dia kecenderungan punya kekebalan ke varian lain. ini data menggembirakan tapi harus hati-hati," kata Dicky dalam webinar yang ditayangkan di Youtube RSPI Sulianti Saroso, Kamis (30/12).

Mengapa hati-hati? Dicky menjelaskan tetap ada risiko long COVID, jadi jangan menganggap remeh dan malah sengaja ingin kena Omicron.

"Jangan sampai 'biar saya terinfeksi Omicron biar saya kebal terhadap varian lain'. Ada potensi long COVID orang bisa pulih tapi organ vital terganggu. jantung, paru, ginjal, hati, otak," tuturnya.

"Artinya enggak boleh ada anggapan infeksi natural agar jadi kebal," tegas Dicky.

Hal ini merupakan fenomena biasa secara ilmiah. Omicron muncul karena vaksinasi tidak merata.

"Kedua bahwa vaksinasi menimbulkan terjadinya varian, saya bicara ilmiah, dia buat virus ini belajar sehingga makanya ada Omicron yang bisa leluasa di vaksin. Karena dia sudah belajar. tapi bukan buat virus ini jadi luar biasa, tidak. Ini karena vaksin tidak merata," tutupnya.