Filipina Akan Serang Malaysia, Ratusan Milisi Siap Bertempur
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdn-2.tstatic.net%2Fpekanbaru%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2Fgambar-peta-perbatasan-sabah-di-malaysia-dan-palawan-di-filipina.jpg)
TRIBUNPEKANBARU.COM - Malaysia dalam bahaya. Negara tetangga Filipina akan menyerang dan menduduki kawasan Sabah di Pulau Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Filipina.
Sejumlah media internasional mengabarkan, pemerintah Filipina menggelar pertemuan rahasia dengan 19 Walikota yang berada di Kepulauan Sulu yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Dikutip Tribunpekanbaru.com dari SCMP pada Minggu (12/12/2021) disebutkan, dari daerah yang berbatasan sekitar 400 KM dari Sabah itu, para petinggi Filipina merencanakan serangan dan pendudukan wilayah Sabah.
Tak hanya itu, sekitar 600 milisi sipil yang dilengkapi dengan senjata dipersiapkan untuk melakukan penyerbuan.
Terletak di ujung timur laut pulau Kalimantan, Sabah telah menjadi subyek sengketa wilayah selama 60 tahun antara Filipina dan Malaysia.
Baca juga: REKOR Termahal Sejagad, Novel Harry Potter Edisi Perdana Laku Rp 7,5 Miliar
Baca juga: Gadis Cantik Terbangkan Pesawat Keliling Dunia, Kunjungi 52 Negara
Kabar akan adanya invasi Filipina itu mendorong Kepala Polisi Kerajaan Malaysia Acryl Sani Abdullah Sani untuk mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka akan mengambil tindakan segera untuk menghadapi kemungkinan atau ancaman penyusupan.
"Kami memastikan, saat ini keamanan negara kami di bawah kendali." sebutnya.
Menanggapi itu, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat (10/12/2021) bahwa laporan invasi itu adalah berita palsu.
Selain itu, Letnan Jerrica Angela Manongdo, juru bicara militer Filipina di Sulu, mengatakan bahwa laporan media yang menyebutkan akan ada invasi ke Sabah tidak memiliki dasar.
“Kami segera menyelidiki masalah ini ketika kami mengetahui laporan berita. Berdasarkan informasi yang kami kumpulkan, tidak ada hal seperti itu,” katanya kepada SCMP.
Manongdo menambahkan bahwa pejabat daerah di Sulu memang telah mengadakan pertemuan awal bulan ini, tetapi hanya untuk membahas cara memperkuat perbatasan laut nusantara dan tanggap bencana.
“Kepala eksekutif lokal bertanggung jawab atas perekrutan nelayan atau sukarelawan pelaut (untuk) melakukan patroli laut bekerja sama dengan militer di Sulu untuk membantu meningkatkan kontrol perbatasan terhadap teroris dan elemen pelanggar hukum lainnya,” katanya.
Sementara Malaysia menguasai Sabah, Filipina telah mengajukan klaim atas negara dengan dasar bahwa wilayah tersebut, yang pernah diperintah oleh Kesultanan Sulu, hanya disewakan – tidak diserahkan – kepada penguasa kolonial Inggris sebelum kemerdekaan Malaysia.
Pada tahun 2013, sekitar 200 pria bersenjata dari Filipina yang mengaku telah dikirim oleh anggota klan kerajaan Sulu tiba dengan perahu di pelabuhan Lahad Datu di Sabah, memicu pertempuran mematikan selama berminggu-minggu dengan pasukan keamanan Malaysia di mana 71 orang tewas.
Kebanyakan dari mereka yang tewas adalah milisi Filipina.
( Tribunpekanbaru.com / Ilham Yafiz )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar