Peneliti Sebut Letusan Gunung Semeru Dapat Percepat Pertumbuhan Awan Badai - liputan6 - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Peneliti Sebut Letusan Gunung Semeru Dapat Percepat Pertumbuhan Awan Badai - liputan6

Share This
Responsive Ads Here

 

Peneliti Sebut Letusan Gunung Semeru Dapat Percepat Pertumbuhan Awan Badai

Oleh Arie Nugraha pada 05 Des 2021, 13:18 WIB
Perbesar
Seorang warga berjalan melewati sepeda motor para pengungsi yang diselimuti abu vulkanik pasca erupsi Gunung Semeru di desa Sumberurip, Lumajang (4/12/2021). Wakil Bupati Lumajang Indah Masdar melaporkan ada satu orang yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru. (AFP/Juni Kriswanto)

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Klimatologi Pusat Riset dan Teknologi Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma  Yulihastin menyebutkan letusan Gunung Semeru, Jawa Timur, pada Sabtu 4 Desember 2021 berdampak terhadap atmosfer lokal di wilayah sekitar.

Menurut Erma salah satunya adalah dapat menimbulkan percepatan dalam proses pembentukan awan-awan gunung harian yang biasanya terjadi karena pengaruh topografi gunung.

BACA JUGA:

"Percepatan proses sekitar 2-3 jam pertumbuhan awan menjadi awan badai cumulonimbus yang lebih tinggi serta dapat menimbulkan hujan sore hari dengan puncak intensitas yang lebih lama dibandingkan tanpa terjadi letusan," ujar Erma kepada Liputan6.com, Bandung, 5 Desember 2021.

Erma mencontohkan hal itu pernah terjadi saat Gunung Pinatubo, Filipina meletus pada 15 Juni tahun 1991.

Usai terjadinya letusan Gunung Pinatubo, lanjut Erma, para peneliti menemukan sejumlah hujan badai terbentuk di sore hari di wilayah sekitar pegunungan.

"Dampak letusan yang mengubah atau memodifikasi proses mikrofisika di dalam sistem awan sehingga terjadi lebih cepat dan lebih dahsyat," kata Erma.

Erma menerangkan saat terjadinya letusan Gunungapi Semeru, terdapat pula dua lapis ketinggian sebaran kepulan abu vulkanik.

Pada ketinggian sekitar 9 kilometer dan 15 kilometer, arah sebaran abu vulkanik cenderung menuju ke arah barat dan barat daya.

"Atmosfer di area Jawa bagian tengah dan barat terutama di bagian pesisir selatan juga berpotensi dipenuhi sebaran abu vulkanik tersebut," ucap Erma.

Dampak yang ditimbulkan pada komposisi atmosfer di antaranya meningkatkan kondisi aerosol di lapisan troposfer lapisan menengah dan atas (tropopause). Peningkatan aerosol ini diperkirakan dalam jangka sangat panjang dapat menyebabkan pendinginan.

"Karena penurunan temperatur di atmosfer sehingga dapat menimbulkan perubahan iklim," sebut Erma.

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages