Tiga Dosis Vaksin Sinovac Disebut Gagal Beri Perlindungan dari Omicron By CNN Indonesia

 

Tiga Dosis Vaksin Sinovac Disebut Gagal Beri Perlindungan dari Omicron

By
CNN Indonesia
cnnindonesia.com
2 min
Ilustrasi varian omicron. (Foto: REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tiga dosis vaksin Sinovac yang terdiri dari dua dosis vaksin dan satu dosis booster dilaporkan tidak meningkatkan sistem imun seseorang yang terpapar virus corona varian omicron.

Para ahli menyarankan penerima dua dosis vaksin Sinovac untuk mencari vaksin jenis lain untuk dosis booster atau ketiga.

Ahli menjelaskan misalnya mendapatkan suntikan booster dari BioNTech SE Jerman yang disebut secara signifikan dapat meningkatkan tingkat perlindungan antibodi terhadap omicron, menurut penelitian dari University of Hong Kong dan Chinese University of Hong Kong.

Sebelumnya diberitakan dua dosis suntikan vaksin dari BioNTech atau disebut "Comirnaty" diketahui tidak memberikan proteksi yang cukup terhadap paparan covid-19.

Di satu sisi para ahli terus meneliti seberapa besar pengaruh vaksin Sinovac dalam tubuh ketika melawan varian omicron, termasuk sel T, atau sel dalam sistem imun yang melawan ketika tubuh diserang berbagai virus.

Mengutip Bloomberg, tercatat ada lebih dari 2,3 miliar vaksin covid-19 disebar dan sebagian besar untuk China dan negara berkembang.

Varian omicron disebut lebih menular sekitar 70 kali lebih cepat daripada varian delta, sehingga percepatan untuk menghadirkan suntikan booster yang berbeda atau bahkan memvaksinasi ulang dengan vaksin yang lebih spesifik untuk mencegah omicron harus segera dilakukan sebagai upaya untuk menekan pandemi covid-19.

Pekan lalu, Sinovac merilis studi laboratorium yang mengatakan bahwa 94 persen orang dengan tiga dosis vaksin dapat menghasilkan antibodi yang cukup untuk melawan omicron, meskipun tidak dijelaskan secara detail tentang level antibodinya.

Penelitian lain dari peneliti Hong Kong membahas tentang batas bawah level antibodi yang dibutuhkan untuk memberikan perlindungan. Penentuan batas bawah tersebut berdasarkan studi sebelumnya yang diterbitkan oleh Jurnal Nature Medicine.

Penelitian yang dipimpin oleh Malik Peiris dan David Hui, meneliti produksi antibodi penetral virus dalam darah orang yang divaksinasi dengan dua suntikan yang saat ini digunakan di Hong Kong.

Penelitian tersebut mengkonfirmasi bahwa dua dosis vaksin tidak cukup untuk menangkal omicron.

Hasil penelitian ini muncul bersamaan dengan imbauan penasihat medis pemerintah Hong Kong yang membuka jalan bagi orang dewasa di kota itu untuk menerima suntikan booster, tidak peduli vaksin apa yang mereka terima pada awalnya.

(lnn/mik)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya