Warga Zona Merah Semeru Dihantui Luapan Sungai Bercampur Lahar By CNN Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Warga Zona Merah Semeru Dihantui Luapan Sungai Bercampur Lahar By CNN Indonesia

Share This

 

Warga Zona Merah Semeru Dihantui Luapan Sungai Bercampur Lahar

By
CNN Indonesia
google.com
2 min
Warga Desa Sumberwuluh dihantui melupanya sungai. Air disebut tercampur lahar dan terasa hangat. (Foto: CNN Indonesia/Farid Rahman)
Lumajang, CNN Indonesia --

Warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang masih dibayangi rasa was-was, pasalnya aliran sungai setempat dilaporkan alami kenaikan debit air, sejak Selasa (7/12) malam.

Kenaikan debit air tersebut diduga disebabkan oleh derasnya hujan yang mengguyur wilayah setempat sejak Selasa sore. Air hujan kemudian bercampur dengan lahar dingin dari Semeru yang masih menggenangi sebagian rumah di Daerah Aliran Sungai (DAS) pascaerupsi.

"Warga tadi mengecek air sudah sampai jalan di Lapangan Kamar Kajang, airnya hangat, kemungkinan karena hujan campur lahar dari sungai," kata Khalid, salah satu warga.

Wilayah Kamar Kajang sendiri tak jauh dari DAS Semeru. Letaknya berdekatan dengan Jembatan Gladak Perak yang ambruk akibat erupsi Semeru.

Wilayah tersebut masuk dalam Desa Sumberwuluh yang menjadi zona merah erupsi Semeru. Saat ini para warga yang masih bertahan pun bersiap siaga berjaga di dekat Balaidesa Sumberwuluh.

Sejumlah warga memilih mengevakuasi diri ke tempat aman.

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi sejumlah petugas BPBD setempat telah menuju lokasi. Satu alat berat jenis eskavator juga telah dikerahkan.

"Kami was-was. Malam yang seharusnya kondusif jadi tidak buat kami. Kami harap pemerintah segera mengerahkan alat berat di lokasi," kata Khalid.

"Karena kami yakin DAS mengalami sumbatan karena kalau di pas bawah Gladak Perak sebenarnya air gak tinggi, jadi ada jalur lain yang menyumbat," tambahnya.

Hujan deras guyur permukiman di kawasan sekitar Gunung Semeru Selasa (7/12) malam. Wilayah yang diguyur hujan antara lain Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, dan Kabupaten Lumajang.

Hujan turun di sejumlah kawasan tersebut sejak pukul 19.00 WIB. Hujan yang turun selama hampir satu jam tersebut sempat membuat warga panik.

Erupsi gunung Semeru hingga kini telah menyebabkan sejumlah kerusakan dan korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru bertambah menjadi 34 orang.

"Update dari lapangan meninggal dunia 34 orang," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dihubungi, Selasa (7/12).

(frd/fjr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages