Chairul Tanjung Siap Tambah Modal Selamatkan Garuda Indonesia - CNN Indonesia

 

Chairul Tanjung Siap Tambah Modal Selamatkan Garuda Indonesia

Selasa, 11 Jan 2022 12:53 WIB

Chairul Tanjung selaku pemegang saham Garuda Indonesia mengaku siap menambah modal maskapai BUMN itu usai proses restrukturisasi dijalankan.

Chairul Tanjung selaku pemegang saham Garuda Indonesia mengaku siap menambah modal maskapai BUMN itu usai proses restrukturisasi dijalankan. (Dok. Garuda Indonesia).

Jakarta, CNN Indonesia --

Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengaku siap menambah modal PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk usai proses restrukturisasi selesai dijalankan maskapai BUMN tersebut.

Sebagai informasi, Chairul merupakan salah satu pemegang saham utama saham berkode GIAA tersebut lewat PT Trans Airways. Saat ini, kepemilikan Trans Airways sebanyak 7,31 miliar saham atau setara 28,2 persen dari total kepemilikan saham.

"Kalau selesai, rencananya kami akan menambah modal untuk memperkuat," ujarnya usai paparan publik Bursa Efek Indonesia, pada Senin (11/1).


Chairul menuturkan bahwa saat ini proses restrukturisasi Garuda masih berlangsung dan mayoritas kreditur siap mengikuti proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) perseroan.

"Garuda dalam proses restrukturisasi, kita tunggu saja. Yang masih maju mundur itu dari lessor," terang dia.

Menurut Chairul, tak hanya pemilik saham eksisting saja yang diberi kesempatan untuk menambah kepemilikan saham, tetapi pemerintah juga membuka ruang bagi investor baru untuk menanamkan modalnya.

Walaupun tak menjelaskan secara rinci, namun ia menyebut ada rencana untuk mengundang investor strategis membahas hal tersebut.

"Itu pembicaraan antara pemerintah dengan kami. Nanti rencananya kami akan undang investor strategis itu dalam tahap pembicaraan," ungkap Chairul.

Sebelumnya, wacana soal penambahan modal ke badan BUMN penerbangan tersebut juga disampaikan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.

Ia menyebut keputusan tersebut akan ditentukan oleh pemegang saham. Sementara, manajemen tak memiliki wewenang untuk menentukan investor baru.

"Kalau pun ada investor yang masuk harus dengan persetujuan pemegang saham. Mau terima atau tidak. Itu diskusi di tatanan pemegang saham. Kami tidak mengikuti manajemen penentuannya," ujar Irfan saat ditemui di Kantor Transmedia, Kamis (23/12).

(wel/bir)

Baca Juga

Komentar