Ikuti Panduan Membangun Rumah Anti Gempa Halaman all - Kompas

 

Ikuti Panduan Membangun Rumah Anti Gempa Halaman all - Kompas.com

Ikuti Panduan Membangun Rumah Anti Gempa

Kompas.com, 15 Januari 2022, 06:00 WIB
Rumah rusak di Pandeglang akibat gempa M 6,7 yang mengguncang Sumur, Pandeglang, Banten pada pukul 16.05 WIB.
Lihat Foto
PUSDALOPS BNPB
Rumah rusak di Pandeglang akibat gempa M 6,7 yang mengguncang Sumur, Pandeglang, Banten pada pukul 16.05 WIB.
Editor: Hilda B Alexander

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan 6,7 magnitudo mengguncang wilayah Banten pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 WIB.

Terasa cukup kuat, guncangan gempa tersebut turut dirasakan hingga daerah Depok dan Jakarta.

Adapun dampak yang dirasakan akibat bencana alam tersebut adalah rusaknya sebagian rumah warga.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (14/1/2022), salah satu penyebab kerusakan rumah dan bangunan lain ketika terjadinya gempa adalah karena konstruksi atau struktur bangunan yang tidak memenuhi standar aman.

Terkait hal ini, konsultan teknik profesional Davy Sukamta mengatakan terdapat dua jenis konstruksi yang ada di Indonesia, yaitu konstruksi rumah satu lantai dan konstruksi gedung bertingkat.

Konstruksi rumah satu lantai yang juga disebut dengan konstruksi kaku memiliki bentuk seperti kotak kaku di lantai dasar. Sehingga ketika terjadi gempa, seluruh bangunan pada tipe ini akan ikut mengalami guncangan.

Lain halnya dengan kosntruksi gedung bertingkat. Saat terjadi gempa, bagian yang akan mengalami goncangan adalah bagian bawah gedung, tetapi efek yang dirasakan bisa mencapai lantai di atasnya.

"Rumah satu lantai adalah rumah tinggal sederhana yang banyak dijumpai di Indonesia. Yang paling penting, rumah-rumah ini memiliki bingkai konstruksi beton yang kuat sehingga dinding tidak pecah saat terjadi gempa," jelas Davy kepada Kompas.com.

Panduan membangun rumah tahan gempa

Mendukung hal ini, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Japan International Coorperation Agency (JICA) telah menerbitkan buku panduan mengenai "Persyaratan Pokok Rumah yang Lebih Aman".

Bahan bangunan

  1. Campuran beton, meliputi 1 ember semen tipe satu, 2 ember pasir, 3 ember kerikil berukuran maksimum 2 milimeter dengan gradasi yang baik dan setengah ember air,
  2. Mortar dengan komposisi 1 ember semen, 4 ember pasir dan air secukupnya,
  3. Fondasi dari batu kerikil atau batu kali yang keras, dan
  4. Kayu berkualitas baik, keras, berwarna gelap, tidak terdapat keretakan dan berbentuk lurus.

Struktur utama

1. Ukuran minimum fondasi dengan keadaan tanah yang cukup keras atau terbuat dari batu direkomendasikan memiliki lebar atas minimal 30 sentimeter, lebar bawah minimal 60 sentimeter dan ketinggian minimal 60 sentimeter,

2. Balok pengikat atau slof dengan ukuran balok 15 x 20 sentimeter, tulangan utama 10 milimeter, tulangan begel 8 milimeter, jarak tulangan begel 15 sentimeter dan tebal selimut beton 15 sentimeter,

3. Spesifikasi kolom memiliki ukuran kolom 15 x 15 sentimeter, tulangan utama baja 10 milimeter, tulangan begel baja 8 milimeter, jarak antar begel 15 sentimeter serta tebal selimut beton dari sisi terluar 15 milimeter, dan

4. Balok pengikat atau ring dengan panduan seperti pada gambar di bawah ini:

Konstruksi balok pengikat/ring Pembangunan Rumah Aman Gempa
Lihat Foto
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan Japan International Cooperation Agency (JICA)
Konstruksi balok pengikat/ring Pembangunan Rumah Aman Gempa

Struktur atap

1. Bingkai ampig terbuat dari struktur beton bertulang berukuran 15 x 12 sentimeter,

2. Ampig terbuat dari susunan bata dengan komposisi adukan 1 semen : 4 pasir dan diplester dengan ukuran tulangan utama 10 milimeter, begel 8 milimeter dan tebal selimut beton 1 sentimeter, dan

3. Bahan ringan seperti papan dan glassfiber reinforced cement (GRC) disarankan agar digunakan untuk meminimalisir dampak jika ampig roboh.

Konstruksi atap Pembangunan Rumah Aman Gempa
Lihat Foto
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan Japan International Cooperation Agency (JICA)
Konstruksi atap Pembangunan Rumah Aman Gempa

Dinding

1. Diameter angkur adalah 10 milimeter, dipasang dengan panjang 40 sentimeter setiap 6 lapis bata,

2. Dinding diplester dengan perbandingan campuran 1 semen : 4 pasir dengan ketebalan 2 sentimeter,

3. Luas area tembok maksimum 9 meter persegi, dan

4. Jarak antar kolom maksimum 3 meter.

Lihat Foto
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan Japan International Cooperation Agency (JICA)
Konstruksi dinding Rumah Aman Gempa

Pengecoran

1. Pengecoran beton, meliputi pengecoran kolam setiap 1 meter, bekisting atau cetakan benar-benar kuat dan rapat dan dimampatkan dengan tulangan atau bambu agar tidak ada celah,

2. Pengecoran balok, meliputi tulangan yang dirangkai di atas dinding dan bekisting pada balok gantung harus diberi penyangga agar kokoh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Komentar