© Disediakan oleh Kumparan Warga menggunakan masker saat mengunjungi Al-Fahidi Historical Neighborhood of Dubai. Foto: Karim SAHIB / AFP

Uni Emirat Arab adalah salah satu negara di dunia yang mengalami lonjakan kasus COVID-19 di tengah amukan varian Omicron. Bahkan, kasus harian bisa mencapai 3.000 infeksi, dari yang semula di bawah 100.

“Kasus di sini, di UEA ini, kasus barunya kemarin sampai 3.000-an orang,” kata Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis dalam diskusi virtual MNC Trijaya, Sabtu (15/1).

Negara ini melaporkan kasus varian Omicron pertamanya pada 1 Desember 2021. Tetapi sekarang, Pemerintah UEA tidak pernah mengumumkan berapa jumlah kasus varian tersebut.

“Memang mereka [Pemerintah UEA] tidak menyebutkan apakah [itu kasus] Omicron apa bagaimana. Meningkatnya kemarin-kemarin dari 100-an [kasus], sekarang 3.000-an,” ucap Husin.

AASNV7F© Disediakan oleh Kumparan Dubes RI untuk UEA Husin Bagis dalam acara peresmian nama jalan Presiden RI Joko Widodo di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Foto: Dok. KBRI Uni Emirat Arab

Mengutip data Worldometers.info, pada Jumat (14/1), tercatat kasus baru sebanyak 3.068 infeksi dan 3 kematian. Angka ini tentu jauh lebih tinggi dibandingkan kasus yang tercatat pada Oktober–Desember 2021 lalu.

Saat itu, penambahan kasus harian berada di bawah 100 infeksi. Tetapi, kasus melonjak memasuki akhir Desember 2021.

Meskipun kasus mengalami lonjakan hingga hampir 30 kali lipat, Husin mengaku warga UEA cenderung tidak panik dan tetap santai.

“Memang begitu. Masyarakatnya santai-santai aja. Kalau mereka kena COVID-19, sekarang mereka diminta isolasi mandiri,” ungkap Husin.

Selain itu, Husin mengatakan, Pemerintah UEA menjamin cukupnya fasilitas kesehatan, sehingga pasien corona yang butuh perawatan bisa tertangani.

AAM1YJn© Disediakan oleh Kumparan Warga Negara India mengunakan masker berdiri dalam antrian chek-in saat penerbangan pertama dari Dubai ke India di Bandara Internasional Dubai, UEA. Foto: Bandara Internasional Dubai / via REUTERS

“UEA, Alhamdulillah, sekarang fasilitasnya cukup memadai, sehingga tak terlalu banyak masalah besar [akibat lonjakan kasus]. Fasilitasnya sangat memadai, rumah sakit dan semua,” jelas dia.

Ia menjelaskan, lonjakan kasus ini disebabkan oleh tingginya jumlah pelaku perjalanan internasional yang masuk ke UEA. Apalagi, pintu masuk lewat Bandara Internasional Dubai sebelumnya cukup longgar.

“Sebelumnya, kalau datang ke Dubai, langsung keluar [dari bandara] tidak masalah. Banyak kasus diduga lebih banyak di Dubai karena ada World Expo,” jelas Husin.

Tetapi, sejak kasus melonjak tinggi, para pendatang kembali diharuskan tes PCR.

BB1g8HJK© Disediakan oleh Kumparan Warga menggunakan masker saat mengunjungidi pasar besar Dubai di kota Teluk Dubai. Foto: Karim SAHIB / AFP

Cakupan vaksinasi di negara berpenduduk 10 juta ini sudah mencapai 100% untuk dosis pertama. Sedangkan dosis kedua, sudah mencapai 93%. Program vaksinasi dosis booster juga sudah berjalan di UEA.

Di tengah lonjakan kasus dan tingkat vaksinasi yang tinggi, pembatasan yang ketat tetap diberlakukan, terutama di Abu Dhabi.

Contohnya, pegawai negeri hanya boleh masuk kerja jika mereka sudah disuntik booster dan setiap pekan wajib tes PCR. Selain itu, penggunaan masker juga masih diwajibkan dan jarak sosial di tempat publik masih diberlakukan.

Secara total, kasus positif COVID-19 di UEA mencapai 799.065 infeksi dan 2.185 kematian.