7 Fakta Minyak Goreng Palsu di Kudus, dari Air hingga Pewarna

Sejumlah warga di Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tertipu minyak goreng palsu yang ternyata berisi air. Berikut sejumlah fakta yang terungkap di balik minyak goreng palsu itu.
1. Harga Lebih Murah
Salah satu korban minyak goreng palsu itu, Siti Mutaharor (45) warga Desa Cendono mengaku akhir-akhir kesulitan mendapatkan minyak goreng di pasaran . Dia kemudian mendapatkan tawaran dari penjual minyak goreng yang harganya lebih murah.
"Kalau di Kudus (pasaran) itu harganya Rp 18 ribu, ini Rp 16,5 ribu perkilo lebih murah harganya," jelas Siti kepada wartawan ditemui di lokasi, Rabu (16/2/2022).
2. Beli 21 jeriken, Dapat 1 yang Asli
Karena harganya lebih murah dan kebetulan minyak sedang langka, Siti pun membeli 21 jeriken sekaligus seharga Rp 5 juta.
"Harga 21 jeriken itu Rp 5,85 juta, saya bayar Rp 5 juta. Terus saya tuang ke sini. Ada satu jeriken yang asli, sisanya 20 jeriken saya buang karena palsu," kata Siti, pengusaha kerupuk itu.
3. Minyak dari Air Campur Pewarna
Siti membeli minyak goreng palsu itu pada Sabtu (12/2) pekan lalu. Awalnya dia dikasihcontoh satu jeriken minyak asli. Namun, sorenya diantar 20 jeriken minyak goreng palsu yang berisi air.
"Sekitar pukul 14.00 WIB ke sini bawa sampel, saya biasa saja karena orangnya baik. Pas nganter sore gitu ya, drum mau tak cuci tidak boleh. Tahunya kakak saya itu air bukan minyak, terus saya cek itu bukan minyak, saya buat goreng ya tidak bisa, itu dikasih sombo (pewarna) kuning," terang Siti.
4. Sudah Langganan
Warga lain yang tertipu minyak goreng, Musmiah (58), membeli lima jeriken. Dia juga mengaku mengalami kerugian Rp 2 juta. Musmiah yang juga pengusaha kerupuk itu mengaku sudah beberapa kali membeli minyak dari penjual tersebut.
"Sudah empat kali (beli dari orang itu), dan yang keempat kalinya (terakhir) ini ditipu," kata Musmiah.
5. Penjual Hilang Kontak
Menurut Musmiah, penjual minyak itu ada tiga orang. Dia tidak curiga karena mereka sudah beberapa kali datang menawarinya minyak goreng.
"Setelah menipu minyak goreng palsu itu nomornya tidak bisa dihubungi," ujar Musmiah.
6. Polisi turun tangan
Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Agustinus David, mengaku belum menerima laporan resmi terkait minyak goreng palsu.
"Anggota masih di lapangan, belum ada laporan. Tapi sudah ada informasi, maka kita tindaklanjuti. Hasil penyelidikan sementara saya belum dapat laporan, tapi kita langsung TKP saja," kata David saat dimintai konfirmasi detikJateng lewat telepon, kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar