Jangan Makan Mie dan Nasi Berbarengan Kalau Tak Mau Alami Penyakit Mematikan Ini Kata dr Samuel
BANGKAPOS.COM - Dokter spesialis gizi klinik, DR. dr. Samuel Oetoro, SpGK mempugar mitos dan fakta seputar kebiasan makan orang Indonesia.
Misalnya saja mengonsumsi mie instan yang dimakan bersamaan dengan nasi.
Di kanal YouTube VDVC Health dr Samuel menyebut bahwa mengonsumsi mie instan dicampur nasi akan mengakibatkan kelebihan karbohidrat.
"Kalau Anda sudah makan mie lalu ditambahin nasi itu artinya Anda makan double karbohidrat," kata dr Samuel.
Padahal dikatakan dr Samuel bahwa tubuh juga memerlukan asupan komposisi lainnya tak cuma karbohidrat.
Komposisi itu adalah protein, lemak, mineral, vitamin dan serat yang banyak terkandung dalam sayur dan buah.
dr Samuel menyebut bahaya mengonsumsi asupan dengan karbohidrat berlebih adalah akan menaikan kadar gula darah sehingga bisa menimbulkan penyakit dalam jangka panjang.
"Bisa menyebabkan obesitas dan diabetes," kata dia.
Apalagi jika nasi yang dimakan tersebut adalah nasi putih dan mie yang terbuat dari tepung yang diolah berulang yang menyebabkan akan penyerapan lebih cepat.
Untuk dr Samuel menganjurkan untuk menghindari mengonsumsi mie dan nasi sceara bersamaan.
Kalaupun ini terlihat sulit, lantaran telah menjadi kebiasaan orang Indonesia, dr Samuel memberikan tips lainnya.
Yakni dengan menyajikan mie dan nasi dalam porsi yang tak penuh atau setengahnya saja.
"Seharusnya jangan. Kalaupun mau makan seperti ini, porsi mienya setengah nasinya setengah," kata dr Samuel.
Hal itu ditekankan dr Samuel jika orang-orang ingin makan kenyang tapi tetap sehat.
"Mau makan tujuannya apa dulu? Kalau mau kenyang tapi lebih sehat ya dibuat setengah-setengah porsinya," ujar dr Samuel.
Nasi putih juga kurang dianjurkan oleh dr Samuel lantaran tak ada seratnya.
"Harusnya nasi merah, hitam yang lebih berserat dan menyehatkan," tutur dr Samuel.
Tak hanya itu, dr Samuel juga mengungkapkan fakta dibalik mitos mengonsumsi udang dan jeruk bersamaan yang selama ini disebut dapat menyebabkan kematian.
Ternyata, itu adalah mitos belaka.
"Benar dalam jeruk ada vitamin C, di dalam udang dilihat dulu kondisi udangnya bagaimana, kalau yang fresh tidak mengandung arsen, kalaupun ada dosisnya sangat rendah," jelas dr Samuel.
Dia mengatakan dosis yang rendah itu untuk masih dalam kondisi wajar dan tak masalah bagi tubuh.
Apalagi tubuh memiliki kemampuan untuk mendetoksifikasi, jadi hal tersebut tak perlu ditakutkan.
"Soal campuran arsen dengan vit c dapat menyebabkan kematian memang benar, tapi dosisnya berapa dulu? bukan dnegan dosis yang
dr Samuel menganologikan udang yang berdosis arsen tinggi adalah seperti kita yang megonsumsi udang dalam porsi sangat banyak dan kelewat batas.
"Nggak mungkin anda makan udang berkarung-karung kan, jadi ini benar-benar mitos" kata dr Samuel.
Mengonsumsi udang bersamaan dengan jeruk tidak akan menimbulkan permasalahan lantaran kandungan arsen yang begitu rendah.
(Bangkapos.com/Vigestha Repit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar