Banyak Jemaah Umrah Positif Covid-19, Penanganan di Bandara Dikeluhkan - detiktravel - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Banyak Jemaah Umrah Positif Covid-19, Penanganan di Bandara Dikeluhkan - detiktravel

Share This

 

Banyak Jemaah Umrah Positif Covid-19, Penanganan di Bandara Dikeluhkan

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Arab Saudi melonggarkan sejumlah pembatasan COVID-19 di Masjidil Haram-Masjid Nabawi. Dua masjid itu kini boleh berkapasitas penuh bagi warga yang sudah vaksin.
Foto: Ilustrasi jemaah umrah (AP Photo/Amr Nabil)
Jakarta -

Rizky Sembada, akademisi dan pemilik operator PT At Tayibah Al Multazam Group, merespons tingginya kasus Covid-19 dari jemaah umrah. Dia bilang itu disebabkan oleh penanganan jemaah setelah tiba di Tanah Air.

Umrah untuk jemaah Indonesia dibuka lagi sejak keberangkatan pertama team advance Indonesia pada 23 Desember 2021. Tim diisi oleh pengurus DPP Asosiasi Haji Umrah Indonesia.

Kemudian, disusuk keberangkatan team advance AMPHURI 30 dan 31 Desember. Keberangkatan kedua itu diisi oleh pemilik agen travel umrah. Mereka mengaku melakukan mitigasi dan investigasi di Arab Saudi.

Keberangkatan umrah itu sempat disoal. Sebabnya, di saat bersamaan pemerintah melarang perjalanan internasional karena pandemi.

Selanjutnya, jemaah umrah perdana berangkat 8 Januari 2022 dan terus disusul jamaah berikutnya.

"Sampai saat ini kurang lebih mencapai 4 ribuan jemaah umrah," kata Rizky dalam keterangan tertulis.

Rizky menyebut pemerintah Arab Saudi memberikan pelayanan relatif sip kepada jemaah dari Indonesia. termasuk penerapan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari karantina kedatangan, PCR, kedatangan wajib memakai masker, sampai pada pelaksanaan sholat berjarak.

Rizky menyebut masalah justru muncul saat jemaah tiba di Tanah Air. Jemaah di bandara dikumpulkan dengan penumpang kedatangan nonumrah di bandara.

"Itu sangat beresiko terjadinya penularan Covid. Harusnya jalur kedatangan jamaah umrah terpisah dengan kedatangan penumpang di luar umrah," kata Rizky.

"Permasalahan lain, hasil tes PCR secara prosedur bisa di tunggu 1,5 jam di bandara dan tidak diinfokan ke jamaah justru jamaah diarahkan ke hotel berbayar untuk menunggu hasil PCR," dia menambahkan.

Pertanyakan Hotel Karantina

Rizky juga menyoroti soal hotel karantina untuk jemaah umrah.

"Belum lagi banyak kasus di hotel karantina yang tidak memenuhi standar kesehatan, seperti ventilasi udara tidak ada dan sirkulasi udara sangat tidak memadai. Tentu hal ini mengganggu psikis para jamaah umrah, ditambah lagi tambahan biaya yang cukup lumayan," kata dia lagi.

Rizky bilang gangguan psikis sangat mempengaruhi mental jamaah dan ini mengakibatkan turunnya imunitas yang signifikan. Terbukti pada saat PCR kepulangan di hari keenam karantina, justru banyak jamaah dinyatakan positif.

"Aneh pihak hotel tidak membolehkan jemaah melakukan PCR pembanding," kata Rizky yang juga menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal Amphuri itu.

Rizky juga mempertanyakan langkah lanjutan kepada jemaah yang positif Covid-19 yang kemudian dikarantina di Wisma Atlet. Padahal, jemaah itu tanpa gejala dan memiliki hasil CT di atas 35. Dia merujuk SE Kemenkes 17 Januari 2022, pasien positif tanpa gejala dengan CT di atas 35 boleh melakukan karantina mandiri.

Rizky juga menyebut-nyebut soal hotel karantina akan dimonopoli oleh perusahaan tertentu dan karantina kepulangan itu wajib di hotel berbayar.

"Belum lagi kondisi vonis positif di hari keenam saat karantina yang diharapkan bisa dievakuasi di wisma atlit kini terkendala. Ini bisa mengakibatkan para jamaah beresiko terlantar," kata Rizky.

"Di satu sisi bagi jamaah umrah, biaya ibadah makin naik karena kebijakan kewajiban karantina berbayar. Di sisi lain, para pengusaha hotel diuntungkan," dia menambahkan.

"Di mana pemerintah kita hadir saat kejadian ini menimpa jemaah umrah yang notabene adalah warga negara kita sendiri. Kapan para pemangku kebijakan akan turun tangan dan mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada rakyat?" kata dia.



(elk/fem)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages